Pertanyaan:
Jika
saya masbuq, ketika imam duduk tasyahud akhir, apakah saya duduk dengan cara
iftirasy atau tawarruk?
Jawaban:
Ada
tiga pendapat Mazhab Syafi’i:
كيفيّة جلوس المسبوق :
9 - قال الشّافعيّة : إذا
جلس المسبوق مع الإمام في آخر صلاة الإمام ففيه أقوال :
القول الأوّل : وهو
الصّحيح المنصوص في الأمّ , وبه قال أبو حامد والبندنيجيّ والقاضي أبو الطّيّب
والغزالي : يجلس المسبوق مُفْتَرِشاً , لأنّه ليس بآخر صلاته .
والثّاني : المسبوق يجلس
مُتورِّكاً متابعةً للإمام , حكاه إمام الحرمين والرّافعي .
والثّالث : إنّ كان جلوسه
في محلّ التّشهد الأوّل للمسبوق افترش , وإلّا تورّك , لأنّ جلوسه حينئذ لمجرّد
المتابعة فيتابع في الهيئة , حكاه الرّافعي .
Cara
duduk bagi orang yang masbuq.
Mazhab
Syafi’i berpendapat: apabila orang yang masbuq duduk bersama imam di akhir
shalat imam, maka dalam masalah ini ada beberapa pendapat:
Pendapat
pertama: Pendapat ash-Shahih yang tertulis secara teks dalam kitab al-Umm
(Karya Imam Syafi’i), ini juga pendapat Abu Hamid, al-Bandaniji, al-Qadhi Abu
Thayyib dan al-Ghazali: orang yang masbuq itu duduk Iftirasy (duduk tasyahud
awal), karena orang yang masbuq itu tidak berada di akhir shalatnya.
Pendapat
Kedua: orang yang masbuq itu duduk tawarruk (duduk tasyahud akhir) mengikuti
cara duduk imamnya. Pendapat ini diriwayatkan Imam al-Haramain dan Imam
ar-Rafi’i.
Pendapat
Ketiga: jika duduk itu pada posisi tasyahhud awal bagi si masbuq, maka si
masbuq itu duduk iftirasy. Jika bukan pada posisi tasyahud awal, maka si masbuq
duduk tawarruk. Karena duduk si masbuq saat itu hanya sekedar duduk mengikuti
imam, maka masbuq mengikuti imam dalam bentuk cara duduk imam, demikian
diriwayatkan Imam ar-Rafi’i.
(Sumber:
Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah: 39/174)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah berkomentar di laman blog kami