Sabtu, 30 Desember 2017

PERJALANAN RUH DIALAM LAHUT



Dari Ruh Muhammad Allah menciptakan semua ruh di alam lahut dalam bentuk yang terbaik dan hakiki .
Dan muhammad menjadi nama bagi seluruh manusia di alam lahut .
Alam inilah negeri asal manusia .
Setelah Ruh muhammad berusia 4000 th , Allah menciptakan 'Arasy dari Nur Muhammad (inti cahaya Muhammad) , sebagaimana entitas yang lain juga diciptakan darinya .
Setelah itu , semua ruh diturunkan ketingkatan semesta yang paling rendah , yaitu jasad manusia .

Sebagaimana firman Allah Swt

"Kemudian kami kembalikan dia ketempat yangg paling rendah."
(QS at- Tin 95 : 5)

Proses turunnya adalah setelah ruh diciptakan di alam Lahut , lalu ia diturunkan ke alam Jabarut .
Disana ruh tersebut dibalut dengan cahaya Jabarut diantara dua tempat suci - antara dimensi ketuhanan dan dimensi mahluk - yaitu Ruh Suthani .

Kemudian Allah menurunkannya dengan pakaian itu ke alam Malakut .
Lalu Dia mengenakan kepadanya pakaian berupa cahaya Malakut , yaitu ruh Ruwani .
Setelah itu Allah menurunkan mereka ke alam Mulk .
Lalu di balutkan pakaian berupa cahaya Mulk , yaitu ruh Jismani .
Kemudian Allah menciptakan jasad .

Setelah tercipta jasad , Allah memerintahkan semua ruh di alam mulki tadi agar masuk kedalam jasad-jasad tersebut dan ruh pun masuk masuk kedalamnya .
Ketika ruh  bersemayam didalam jasad dan merasa senang didalamnya , mereka menjadi lupa akan perjanjian pada hari Alastu di alam Lahut , sehingga ruh tidak dapat kembali ke negeri asal .

Jadi , semua Nabi diutus kebumi demi memberi peringatan ini .

SIRRUL ASRAR

PERAYAAN TAHUN BARU ADALAH TRADISI ORANG KAFIR, MAKA JAUHILAH!



PERAYAAN TAHUN BARU ADALAH TRADISI ORANG KAFIR, MAKA JAUHILAH!

Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda,

لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ، وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوْا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوْهُ. قُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ الْيَهُوْدُ وَالنَّصَارَى! قَالَ: فَمَنْ.

 “Sungguh kalian benar-benar akan mengikuti jalan-jalan orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta hingga, andaikata mereka masuk ke lubang dhab, niscaya kalian akan mengikutinya,” Kami berkata, “Wahai Rasulullah, apakah mereka adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab, “(Ya), siapa lagi (kalau bukan mereka)...!?”

Dalam penelitian sejarah, ternyata perayaan tahun baru pertama kali dilakukan oleh Julius Caesar tahun 45 atau 46 SM (sebelum masehi), setelah dia diangkat menjadi Kaisar bangsa Romawi.

 [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu'anhu]

Merayakan Tahun Baru Berarti Menyerupai Mereka

Islam melarang pemeluknya mengikuti non muslim dari kalangan Yahudi, Nashoro, Majusi, dan lain-lain dalam hal pakaian, perayaan, dan lain-lain.

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.”
(HR. Ahmad 2: 50)

Merayakan tahun baru berarti mengikuti kebiasaan non muslim.

Takutlah Ancaman Rasulullah ﷺ

لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا

“Bukan termasuk golongan kami siapa saja yang menyerupai selain kami”
 (HR. Tirmidzi no. 2695).

  Semoga Allah merahmati siapa saja yang mengambil manfaat dari ucapan yang baik dan mengamalkannya. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Aamiin.

HIKMAH MENJELANG PERGANTIAN TAHUN MASEHI








*HIKMAH MENJELANG PERGANTIAN TAHUN MASEHI*

Assalamu'alaikum wr wb..
Tadzkiroh / pengingat

*"TAHUN BARU BUKAN SESUATU YANG SPESIAL"*

*1.* Yang spesial, bukan jam 12 malam, tapi 1/3 MALAM TERAKHIR.

*2.* Yang hebat, bukan menunggu detik-detik pergantian tahun, tp menunggu AZAN subuh di mesjid.

*3.*Yang super, bukan begadang berpesta lalu tidur pagi, tapi tidur lebih awal dan BANGUN LEBIH AWAL (baca: subuh) dengan segar.

*4.* Yang membahagiakan, bukan menghambur-hamburkan harta dengan pesta pora, tapi SEDEKAH esok di pagi hari lalu dirutinkan di hari-hari selanjutnya.

*5.* Yang menjayakan, bukan ikut di keramaian acara tahun baru, tapi BERJAMAAH SUBUH.

*6.* Yang luar biasa, bukan mendeklarasikan harapan saat kembang api memuncak, tapi saat ALLAH turun ke langit bumi (Rahmatnya) dan kita bisa memanjatkan doa pada-Nya.

Baarakallahu Fiikum.

Rabu, 29 November 2017

Mengenal Keluarga Nabi Muhammad SAW: Kakek, Nenek, Ayah, Ibu, Paman, Bibi, Istri, Anak, Ibu Susuan, Saudara Susuan





Mengenal Keluarga Nabi Muhammad SAW: Kakek, Nenek, Ayah, Ibu, Paman, Bibi, Istri, Anak, Ibu Susuan, Saudara Susuan


Dalam rangka menyambut peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, marilah kita mengenali susunan keluarga baginda.
Nama lengkap: Muhammad bin ‘Abdullah bin ‘Abdul Muttalib bin Hashim
Nama ayah: ‘Abdullah bin ‘Abdul Muttalib bin Hashim
Nama ibu: Aminah binti Wahab bin ‘Abdul Manaf
Nama kakek dari pihak ayah: Syaibah bin Hâsyim dikenal dengan nama ‘Abdul Muttalib
Nama nenek dari pihak ayahFatimahbinti Amr bin `A’idh bin Imran binMakhzum
Nama kakek dari pihak ibu: Wahab bin Abdulmanaf bin Zuhrah bin Kilab.
Nama nenek dari pihak ibu: Barrah binti Abdul-Uzza bin Usman bin Abduddar binQushay
Kakek Rasulullah Abdul Muthalib memiliki anak sebanyak 19 orang anak. 13 orang laki laki dan yang selebihnya adalah wanita.Ayah Rasulullah Saw merupakan yang termuda.Kedua belas paman rasulullah tersebut adalah :
1. Haris ,ia merupakan paman Rasullah yang tertua.
2. Abu Thalib,nama lengkap beliau Abdu Manaf
3. Zubair, Kuniyah nya adalah Abu Haris
4. Hamzah ,Kuniyahnya Abu `Umarah dan Abu Ya`la
5. Abu Lahab nama lengkapnya Abdul Uzza
6. Ghaidaq
7. Muqawwam
8. Dhirar
9. `Abbas
10. Qusam
11. Abdul Ka`bah
12. Hajal dikenal juga dengan Mughirah
Dalam riwayat yang lain, paman-paman Nabi Muhammad SAW disebutkan sebagai berikut.
  1. Al-Harith bin Abdul Muthalib
  2. Muqawwam bin Abdul Muthalib
  3. Zubair bin Abdul Muthalib
  4. Hamzah bin Abdul Muthalib
  5. Al-Abbas bin Abdul Muthalib
  6. Abu Thalib bin Abdul Muthalib
  7. Abu Lahab bin Abdul Muthalib
  8. Abdul Kaabah bin Abdul Muthalib
  9. Hijl bin Abdul Muthalib
  10. Dzirar bin Abdul Muthalib
  11. Ghaidaq bin Abdul Muthalib
Diantara seluruh paman Rasulullah yang masuk islam hanyalah Hamzah dan Abbas.
Saidina Hamzah masuk Islam pada tahun ke dua Tahun kenabian. Ada juga ynag mengatakan bahwa beliau masuk Islam pada tahun ke 6 kenabian. Beliau mendapat gelar Asadullah ( Singa Allah ).
Berkenaan dengan gelar tersebut Rasulullah pernah mengatakan  ‘’Sungguh demi Zat yang menguasai Jiwaku,sungguh tertulis pada langit yang ketujuh bahwa Hamzah itu adalah Singa Allah dan singa RasulNya.’’
Dalam hadis yang lain beliau bersabda ‘’Sebaik baik paman ku adalah Hamzah’’.
Beliau sempat mengikuti perang badar dan syahid dalam peperangan Uhud.
Pada ketika melihat jasad Saidina Hamzah, Rasulullah menangis.
Pada ketika Syahid beliau berusia 59 tahun dan dimakamkan bersama dengan anak saudaranya Abdullah bin Jahsy dalam satu liang kubur.
Adapun Saidina Abbas merupakan paman yang termuda beliau memiliki kuniyah Abu Fadhal. Beliau lebih muda dari rasulullah sekitar 2 atau 3 tahun. Beliau termasuk pemuka suku Quraisy dan masuk Islam pada penaklukan Khaibar tetapi beliau menyembungikan keislaman beliau dan baru menampakkan keislaman beliau pada ketika penaklukan kota Makkah. Rasulullah sering kali mendoakan beliau dan anak anak cucu beliau. Beliau wafat pada masa khilafah Saidina usman bin Affan Ra pada tahun 33 H dalam usia 88 tahun dan dimakamkan di Baqi` .
Adapun bibi Rasulullah yaitu:
  1. `Atikah
  2. Umaimah
  3. Baidhak ( Ummu Hakim)
  4. Barrah
  5. Shafiyah
  6. Arwa
Shafiyah merupakan ibunda dari Saidina Zubair bin Awam.
Beliau masuk islam dan sempat mengikutiperang Khandak serta beliau sempat membunuh seorang laki lkai dari golongan yahudi dan Rasulullah sendiri memberikan astu bagian dari harta ghanimah untuk beliau. Beliau wafat pada masa kekhalifahan saidina Umar tahun 20 H dalam usia 70 tahun dan dimkamkan di Baqi`.
Adapun atikah dan Arwa terjadi perbedaan pendapat diantara para ulama tentang keislaman keduanya.
Nenek Rasulullah Saw.
Nama nama Nenek rasulullah dari pihak bapak beliau adalah sebagai berikut:
  1. Ibunda ayah beliau bernama Fathimah binti Amri Al Muakhzumiyah
  2. Ibunda Abdul Muthaleb adalah Salma binti Amri An Najjariyah
  3. Ibunda Hasyim adalah Atikah binti Murrah As Sulaimiyah
  4. Ibunda Abdi Manaf Atikah binti Falij As sulaimiyah
  5. Ibunda Qushai adalah Fatimah binti Asad Al Azdiyah
  6. Ibunda Kilab Adalah Nu`m binti Sarir Al Kinaniyah
  7. Ibunda Murrah adalah Wahsyiah binti Syaiban Al Fahmiyah
  8. Ibunda Ka`ab adalah Salma binti Muharib Al fahmiyah
  9. Ibunda Luai adalah Wakhsyiah binti Mudlij Al Kinaniyah
  10. Ibunda Ghalib adalah salma binti Saad Al Huzaliyah
  11. Ibunda Fihir adalah Jandalah binti Haris Al Jurhumiyah
  12. Ibunda Malik adalah Hindun binti `Adwan Al Qaisiyah
  13. Ibunda Nadhar adalah Barrah binti Murrah Al Murriyah
Adapun nenek Rasulullah dari pihak ibunda adalah
  1. Ibunda Aminah adalah Barrah binti Abdul Uzza
  2. Ibunda Wahab adalah Atikah binti Awqash As Sulaimiyah
Ayahanda Atikah ini dikenal dengan nama Abi kabsyah . Beliaulah yang dimaksud oleh orang orang arab deangn panggilan mereka terhadap Rasulullah ‘’Ibnu Abi Kabsyah’’.
Ibunda Barrah (Ibunda Aminah ) adalah Ummu Habibah binti Al Haris Al Huzailiyah anak dari Hindun binti Yarbu` Ast Saqafiyah
Saudara Sesusuan Rasulullah SAW
Rasulullah SAW memilki beberapa saudara sesusuan baik ketika menyusu dengan Thuwaibah maupun ketika menyusu dengan Halimatus Sa`diyah .yaitu :
  1. Hamzah
  2. Abu salamah bin Abdil `Asad
Keduanya sama sama menyusu dengan Rasulullah kepada Thuwaibah , hamba sahaya Abu Lahab ketika Thuwaibah sedang menyusu anaknya Masruh bin Suwaibah
  1. Abu Sufyan bin Haris bin Abdul Muthalib, beliau merupakan saudara susuan Rasulullah dengan Halimatus Sa`diyah
  2. Abdullah
  3. Asiyah
  4. Huzafah dikenal dengan nama Asy Syaima`
Ketiganya merupakan anak Halimatus Sa`diyah
Nama Ibu susuan Rasulullah:
  • Ibu susuan pertama Thuwaibah (hamba perempuan Abu Lahab)
  • Ibu susuan kedua Halimah binti Abu Zuaib As-Sa‘diah (lebih dikenali Halimah As-Sa‘diah. Suaminya bernama Abu Kabsyah). Halimah punya anak perempuan bernama Asy-Syaima’ yang kemudian menjadi tawanan perang Hunain dan kemudian dibebaskan.
Nama isteri pertama dan usia baginda menikah:
  • Khadijah binti Khuwailid Al-Asadiyah pada usia 25 tahun
Nama isteri-isteri Rasulullah:
  1. Khadijah bt. Khuwailid al-Asadiyah r.a
  2. Saudah bt. Zam’ah al-Amiriyah al Quraisiyah r.a
  3. Aisyah bt Abi Bakr r.a (anak Saidina Abu Bakar)
  4. Hafsah bt. Umar bin al-Khattab r.a (anak Saidina ‘Umar bin Al-Khattab
  5. Ummu Salamah Hindun bt. Abi Umaiyah r.a (digelar Ummi Salamah)
  6. Ummu Habibah Ramlah bt. Abi sufian r.a
  7. Juwairiyah ( Barrah ) bt. Harith
  8. Safiyah bt. Huyay
  9. Zainab bt. Jansyin
  10. Asma’ bt. al-Nu’man al-Kindiyah
  11. Umrah bt. Yazid al-Kilabiyah
  12. Zainab bin Khuzaimah (digelar ‘Ummu Al-Masakin’; Ibu Orang Miskin)
Nama anak-anak Rasulullah:
  1. Qasim
  2. Abdullah
  3. Ibrahim
  4. Zainab
  5. Ruqaiyah
  6. Ummi Kalthum
  7. Fatimah Al-Zahra’
  8. Halah bin Hind bin Habbasy bin Zurarah al-Tamimi (anak kepada Saidatina Khadijah bersama Hind bin Habbasy. Ketika berkahwin dengan Rasulullah, Khadijah adalah seorang janda). Jadi beliau ini adalah anak tiri Rasulullah

Kamis, 23 November 2017

Do'a - Do'a Para Nabi



Kumpulan do'a-do'a nabi kita di dalam al-qur'an.

* آدم
🔲Doa Nabi Adam
"ربنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين"
[QS. Al A'raf : 23]
* نوح
🔲Doa Nabi Nuh
"رب اغفر لي ولوالدي ولمن دخل بيتي مؤمناً وللمؤمنين والمؤمنات ولاتزد الظالمين إلا تبارا"
[QS. Nuuh : 28]
* هود
🔲Doa Nabi Hud
"إني توكلت على الله ربي وربكم ما من دآبة إلا هو آخذ بناصيتها إن ربي على صراط مستقيم"
[QS. Hud : 56]
* أبراهيم
🔲Doa Nabi Ibrahim
"رب اجعلني مقيم الصلاة ومن ذريتي ربنا وتقبل دعاء ".
[QS. Ibrahim : 40]
"ربنا تقبل منا إنك أنت السميع العليم وتب علينا إنك أنت التواب الرحيم"
[QS. Al Baqarah : 127-128]
* يوسف
🔲Doa Nabi Yusuf
"فاطر السموات والأرض أنت وليي في الدنيا والآخرة توفني مسلما وألحقني بالصالحين"
[QS. Yusuf : 101]
* شعيب
🔲Doa Nabi Syu'aib
"وسع ربنا كل شيء علما على الله توكلنا ربنا أفتح بيننا وبين قومنا بالحق وأنت خير الفاتحين"
[QS. Al A'raf : 89]
* موسى
🔲Doa Nabi Musa
"رب بما أنعمت علي فلن أكون ظهيرا للمجرمين
[QS. Al Qashash : 18]
رب اشرح لي صدري ويسر لي أمري واحلل عقدة من لساني يفقهوا قولي"
[QS. Thahaa : 25-28]
* سليمان
🔲Doa Nabi Sulaiman
"رب أوزعني أن أشكر نعمتك التي أنعمت علي وعلى والدي وأن أعمل صالحا ترضاه وأدخلني برحمتك في عبادك الصالحين"
[QS. Al Ahqaf : 15]
* أيـــوب
🔲Doa Nabi Ayyub
"رب أنى مسني الضر وأنت أرحم الراحمين"
[QS. Al Anbiyaa' : 83]
* يونـس
🔲Doa Nabi Yunus
"لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين"
[QS. Al Anbiyaa' : 87]
* يعقوب
🔲Doa Nabi Ya'qub
"انما أشكو بثي وحزني إلى الله"
[QS. Yusuf : 86]
* محمـد صلى الله عليه وسلم
🔲Doa Nabi Muhammad
"ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنه وقنا عذاب النار"
[QS. Al Baqarah : 201]
:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.
أدعيه حلـوِْوه مـَُِنٍّ القرآن الكريم
..💐  Doa2 indah yang terdapat di dalam Al Quran
تريد ذرية صالحة:
🌷 Doa agar mendapatkan keturunan yang sholih
رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
[QS. Ali Imran : 38]
رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ
[QS. Al Anbiyaa : 89]
خائف يزوغ قلبك:
🌷 Doa agar hati tidak dicondongkan kpd Kesesatan
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّاب
[QS. Ali Imraan : 8]
تريد الشهادة:
🌷 Doa agar mendapatkan Syahid
رَبَّنَا آمَنَّا بِمَا أَنْزَلْتَ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُولَ فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ
[QS. Ali Imran : 53]
 شايل هم كبير:
🌷 Doa menghilangkan kegundahan yang besar
حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
[QS. At Taubah : 129]
تريد تحافظ على الصلاة أنت وذريتك:
🌷 Doa agar bisa menjaga sholat
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
[QS. Ibrahim : 40]
تريد زوجتك وعيالك مسخرين لك:
🌷 Doa agar istri & anak menjadi penyejuk mata
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
[QS. Al Furqon : 74]
بيت مبارك لك فيه:
🌷 Doa agar rumah kita diberkahi
رَبِّ أَنْزِلْنِي مُنْزَلًا مُبَارَكًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْمُنْزِلِين
[QS. Al Mu'minuun : 29]
تبعد الشياطين عنك:
🌷 Doa agar kita dijauhkan dari tipu daya setan
رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُونِ
[QS. Al Mu'minuun : 97]
خائف من عذاب جهنم:
🌷 Doa ketika takut siksaan Jahannam
رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا
[QS. Al Furqon : 65]
خائف من الله لا يقبل عملك
🌷 Doa ketika takut amal kita tidak diterima
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّك أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
[QS. Al Baqarah : 127]
حزين بحياتك:
🌷 Doa ketika bersedih dalam hidup
إنما أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّه
[QS. Yusuf : 86]
لا تحرم غيرك من احلى الأدعيهالقرآنيه
Jangan menghalangi saudaramu dari manisnya doa2 di dalam Al Quran ini
نصيحة : استمر في ارسالھا لعلها تكون لك صدقة جارية

Semoga Bermanfaat,,

Kamis, 12 Oktober 2017

SUPAYA QUAT TAHAN LAMA

Agar  Bisa Tahan TEMPUR Hingga Lima Jam Insya ALLAH

Berikut ini caranya yang pertama:
Wudlu
Shalat Hajat 2 Rakaat (Rakaat pertama surat al-Falaq dan rakaat kedua surat an-Naas)
Selesai salam, duduk bersila dan pejamkan mata serta tarik nafas panjang lalu baca dalam hati kalimat ini:
" Yaa hayyu ya qoyyumu" 27 kali tanpa nafas. Keluarkan nafas pelan-pelan.

Tarik nafas panjang kedua kalinya sambil baca lagi:
" Yaa Qowiyyu Ya Matin " 27 kali tanpa nafas. Keluarkan nafas pelan-pelan.

Ulangi, tarik nafas ketiga lebih dalam lagi sambil membaca: Yaa dzal jalali wal ikrom 27 kali.
Keluarkan nafas pelan-pelan.
Akhiri dengan membaca doa:
"Bismillahirrohmanirrohim
Wal Hamdu Lillahi Robbil 'Alamin
was Sholatu was Salamu 'alaa Sayyidina Muhammadin wa 'Alaa Aalihi wa Shohbihi Ajma'in.
Allahumma ya Hayyu ya Qoyyum Aqim Dzakari.
Ya Qowiyyu ya Matin, Qowwi jasadi.
Ya dzal jajali wal ikromi Akrim Maniyyi wa Manzili"

قال بعض العلماء : من أراد أن يجامع زوجته ولا ينزل سريعا فليتوضأ ويحسن وضوءه ثم يصلّ ركعتين ويقرأ في الركعة الأولى بعد الفاتحة سورة الفلق وفي الثانية سورة الناس، وبعد التسليم فليجلس مربعا ويغمض عينيه وليتنفس عميقا فليقل : يا حي يا قيوم سبعا وعشرين مرة بلا نفس، وليخرج نفسه ببطء، ثم ليقل : يا قوي يا متين سبعا وعشرين مرة بلا نفس ، ويفعل ذلك كما سبق، ثم ليقل : يا ذا الجلال والإكرام سبعا وعشرين مرة بلا نفس. ثم ليدع : بسم اللّه الرحمن الرحيم، الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين، اللهم يا حي يا قيوم أقم ذكري ، يا قوي يا متين قوّ جسدي ، يا ذا الجلال والإكرام أكرم منيي ومنزلي

Cara mudah kedua:
Tulis huruf Mim panjang seperti gambar di bawah ini lalu oleskan ke dzakarnya. Tunggu hingga 20-an menit, Insyallah akan terasa khasiatnya.

Ingat,yang di tulis hanya rajahnya bukan keterangan nya!!!

Kamis, 05 Oktober 2017

Masalah Mengqhodo' Shalat



Qadha shalat diwajibkan bagi siapapun yang meninggalkan shalat, baik sengaja maupun tidak. Untuk orang yang meninggalkan shalat secara sengaja, diwajibkan mengqadha shalat secepat mungkin (faur). Bahkan ia diharuskan mengerjakan shalat qadha terlebih dahulu, sebelum mengerjakan shalat wajib lainnya atau shalat sunah.

Misalnya, ketika ada yang secara sengaja meninggalkan shalat dzuhur dan waktunya sudah habis, ia diwajibkan untuk mengqadhanya sebelum menunaikan shalat ashar. Beda halnya dengan orang yang lupa atau ketiduran, mereka dianjurkan  untuk menyegerakan (wa yubadiru bihi nadban), dan tidak diwajibkan sebagaimana halnya orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja.

Kewajiban qadha ini mengukuhkan bahwa bagaimanapun dan dalam kondisi apapun shalat wajib tidak boleh ditinggalkan, kecuali bagi perempuan haidh.

Lalu bagaimana dengan orang yang sudah meninggal? Apakah ahli  waris atau keluarganya dianjurkan untuk mengqadha shalat orang yang sudah wafat? Persoalan ini sudah dibahas dan diperdebatkan oleh para ulama sejak dulu. Dalam Fathul Mu’in, Zainuddin Al-Malibari mengatakan:

من مات وعليه صلاة فرض لم تقض ولم تفد عنه، وفي قول: إنها تفعل عنه، أوصى بها أم لا، حكاه العبادي عن الشافعي لخبر فيه، وفعل به السبكي عن بعض أقاربه

Artinya, “Orang yang sudah meninggal dan memiliki tanggungan shalat wajib tidak diwajibkan qadha dan tidak pula bayar fidyah. Menurut satu pendapat, dianjurkan qadha’, baik diwasiatkan maupun tidak, sebagaimana yang dikisahkan Al-‘Abadi dari As-Syafi’i karena ada hadis mengenai persoalan ini. Bahkan, As-Subki melakukan (qadha shalat) untuk sebagian sanak-familinya.”

Memang tidak terdapat hadits yang secara tegas menunjukkan kebolehan qadha shalat. Ulama yang membolehkan hal ini berdalil pada hadis kewajiban qadha puasa bagi ahli waris. ‘Aisyah pernah mendengar Rasulullah bahwa:

من مات وعليه صيام صام عنه وليه

Artinya, “Siapa yang meninggal dan memiliki tanggungan puasa, wajib bagi keluarganya untuk mengqadhanya,” (HR Al-Bukhari).

Anjuran mengqadha puasa ini disematkan pada shalat, karena keduanya sama-sama ibadah badaniyah (ibadah fisik). Dalam Syarah Shahih Muslim, An-Nawawi juga menguraikan perdebatan ulama terkait hal ini. Persoalannya, apakah ibadah yang dilakukan orang yang masih hidup, pahalanya sampai kepada orang yang meninggal atau tidak? An-Nawawi menjelaskan:

ذهب جماعات من العلماء إلى أنه يصل إلى الميت ثواب جميع العبادات من الصلاة والصوم والقراءة وغير ذلك وفي صحيح البخاري في باب من مات وعليه نذر أن ابن عمر أمر من ماتت أمها وعليها صلاة أن تصلي عنها

Artinya, “Sekelompok ulama berpendapat bahwa pahala seluruh ibadah (yang dihadiahkan kepada orang yang meninggal) sampai kepada mereka, baik ibadah shalat, puasa, dan membaca Al-Qur’an. Dalam shahih al-Bukhari, bab orang yang meninggal dan masih memiliki kewajiban nadzar, Ibnu Umar memerintahkan kepada orang yang meninggal ibunya dan memiliki tanggungan shalat untuk mengerjakan shalat untuk ibunya.”

Demikianlah pendapat ulama terkait kebolehan mengqadha shalat untuk orang yang sudah wafat. Selain pendapat, sebagian ulama besar seperti As-Subki juga melakukan untuk keluarganya yang telah wafat. Bagi siapa yang tidak setuju dengan pendapat di atas, alangkah baiknya untuk tidak menyalahkan orang yang mengqadha’ shalat untuk keluarganya yang telah wafat. Sebab persoalan ini masih diperdebatkan dan diperselisihkan oleh para ulama (khilafiyah). Wallahu a’lam

Senin, 28 Agustus 2017

Pengindraan Dekat dan jauh


Silahkan buka satu per satu link nya.
MasyaAllah keren banget.
Smartphonenya di gerakan ke atas, bawah, kanan, kiri, bisa di zoom juga.
Kalian akan merasakan seolah-olah sedang berada disana.

1.) Yang ingin melihat Hijir Ismail tekan 👇
http://shutterksa.com/panorama/Makkah/AreaofProphetIsmail/
2.) Yang ingin melihat sudut rukun yamani tekan 👇
http://www.shutterksa.com/panorama/YemeniCorner/
3,) Yang mau persis berada di depan Ka'bah silahkan tekan 👇
http://www.shutterksa.com/panorama/MAKKAHPanorama/
4.) Yang mau lihat Makam Rasul SAW tekan 👇
http://shutterksa.com/panorama/Almadinah/FronttheProphetMuhammad/
5.) Yang ingin berada di atas Ka'bah, tekan 👇
http://www.shutterksa.com/panorama/RoofOfKaaba/

Silahkan dishare, semoga mengobati kerinduan bagi kita yang pernah kesana dan bagi yg blum bersiap-siap niatin akan pergi ke sana.

Minggu, 13 Agustus 2017

Zikir-zikir setelah shalat dan Tariqhat Hizib Nahdlatul Wathan





الأوراد بعد الصلاة المكتوبة
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ لَهٗ حَقٌّ عَلَيَّ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتِ.۳ᵡ.
اَللّٰهُمَّ اَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ وَاِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلَامُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَاَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَالسَّلَامِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَاذَالْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ.
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُلِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنَ.اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآلِّيْنَ. اٰمِيْنَ.
أَللهُ لَااِلٰهَ اِلَّاهُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوَاتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗ اِلَّا بِإِذْنِهٖ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْئٍ مِّنْ عِلْمِهٖ اِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوَاتِ وَالْاَرْضَ وَلَا يَئُوْدُهٗ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ.
لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُوْلٌ مِنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ.
فَإِنْ تَوَلَّواْفَقُلْ حَسْبِيَ اللهُ لاَ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ.٧ᵡ.
اَللّٰهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا اَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَارَآدَّ لِمَا قَضَيْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ.
اَللّٰهُمَّ اَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ.۳ᵡ.
وَمَنْ يَتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَايَحْتَسِبُ. وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ اِنَّ اللهَ بَالِغُ اَمْرِهٖ قَدْ جَعَلَ اللهُ لِكُلِّ شَيْئٍ قَدْرًا.
إِلٰهي ربي سُبْحَانَ اللهِ.۳۳ᵡ.  أَلْحَمْدُلِلهِ. ۳۳ᵡ. أَللهُ اَكْبَرُ.۳۳ᵡ. لَااِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهٗ لَا شَرِيْكَ لَهٗ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ.حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ وَلاَ حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ۳ᵡ اَلَّذِيْ لَا اِلٰهَ اِلَّا هُوَالْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ. اَلَا بِذِكْرِ اللهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ, أَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ اَنَّهٗ لَا اِلٰهَ اِلَّااللهُ ۳ᵡ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. لَااِلٰهَ اِلَّااللهُ.۳٠ᵡ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَلِمَةُ حَقٍّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَعَلَيْهَا وَبِهَا نُبْعَثُ اِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ الْآ مِنِيْنَ. بِمَنِّهٖ وَكَرَمِهٖ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَمَلَآئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى. يٰآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ.

طريقة حزب نهضة الوطن
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمٰنِ الرَّحِيْمِ. محمدٌرَّسُوْلُ اللهِ وَالَّذِيْنَ مَعَهٗ اَشِدَّاءُعَلَى الْكُفَّارِرُحَمَاءُبَيْنَهُمْ تَرٰىهُمْ رُكَّعًاسُجَّدًايَبْتَغُوْنَ فَضْلًامِنَ اللهِ وَرِضْوَانًا. سِيْمَاهُمْ فِى وُجُوْهِهِمْ مِنْ اَثَرِ السُّجُوْدِ. ذٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى التَّوْرٰىةِوَمَثَلُهُمْ فِى اْلاِنْجِيْلِ كَزَرْعٍ اَخْرَجَ شَطْأَهٗ فَاٰزَرَهٗ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوْقِهٖ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيْظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ. وَعَدَ اللهُ الَّذِ يْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَاَجْرًاعَظِيْمًا. اِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِىِّ. يٰااَيُّهَاالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْاتَسْلِيْمًا.
صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْكَ يَارَسُوْلَ للهِ اَدْرِ كْنَا (٢٠x).
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَامحمدٍمِفْتَاحِ بَابِ رَحْمَةِاللهِ عَدَدَمَافِى عِلْمِ اللهِ صَلَاةًوَسَلَامًا دَائِمَيْنِ بِدَوَامِ مُلْكِ اللهِ وَعَلَى اٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّمْ وَانْشُرْ لِوَاءَ نَهْضَةِالْوَطَنِ فِى الْعَالَمِيْنَ. اٰمِيْنَ.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَامحمدٍالنَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ الْحَبِيْبِ الْعَلِيِّ الْقَدْرِ الْعَظِيْمِ الْجَاهِ وَعَلَى اٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّمْ.
اَللهُمَّ اِنِّى أَسْأَلُكَ بِاسْمِكَ اْلاَعْظَمِ الْمَكْتُوْبِ مِنْ نُوْرِوَجْهِكَ اْلاَعْلَى الْمُؤَبَّدِالدَّاءِمِ الْبَاقِى الْمُخَلَّدِفِى قَلْبِ نَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ محمدٍ. وَ أَسْأَلُكَ بِاسْمِكَ الْأَعْظَمِ الْوَاحِدِ بِوَحْدَةِ الْأَحَدِ الْمُتَعَالِى عَنْ وَحْدَةِ الْكَمِّ وَالْعَدَدِ الْمُقَدَّسِ عَنْ كُلِّ أَحَدٍوَبِحَقِّ بسم الله الرحمن الرحيم. قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ. اَللهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهٗ كُفُوًا أَحَدٌ. أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سِرِّ حَيَاةِ الْوُجُوْدِ وَالسَّبَبِ الْأَعْظَمِ لِكُلِّ مَوْجُوْدٍ. صَلَاةً تُثَبِّتُ فِى قَلْبِيَ الْإِيْمَانَ. وَتُحَفِّظُنِيَ الْقُرْاٰنَ. وَتُفَهِّمُنِيْ مِنْهُ اْلاٰيَاتِ وَتَفْتَحُ لِيْ بِهَا نُوْرَ الْجَنَّاتِ وَنُوْرَ النَّعِيْمِ. وَنُوْرَ النَّظَرِ اِلَى وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ. وَأَنْ تَجْمَعَ النَّاسَ لِنَهْضَةِ الْوَطَنِ فِى خَيْرٍ وَلُطْفٍ وَعَافِيَةٍ. وَعَلَى اٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّمْ.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَامحمدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا محمدٍ عَدَدَمَا كَانَ وَمَا يَكُوْنُ وَعَمِّمْ وَاعْلُ وَاحْفَظْ نَهْضَةَ الْوَطَنِ فِى الْعَالَمِيْنَ بِكُنْ فَيَكُوْنُ. ۳ᵡ.
يَاعَالِمَ سِرِّيْ وَاِعْلَانِيْ اَصْلِحْ قَصْدِيْ وَشَانِيْ وَاذْهِبْ عَنِّيْ هَمِّيْ وَأَحْزَانِيْ وَانْشُرْلِوَاءَ نَهْضَةِ الْوَطَنِ فِى الْعَالَمِيْنَ. اٰمِيْنَ.
يَامُيَسِّرُ يَسِّرْيَامُدَبِّرُ دَبِّرْ يَامُسَهِّلُ سَهِّلْ سَهِّلْ عَلَيْنَا كُلَّ عَسِيْرٍ بِجَاهِ الْبَشِيْرِ النَّذِيْرِ. يَا كَافِى يَا مُغْنِى يَافَتَّاحُ يَارَزَّاقُ. رَبِّ اِنِّي مَغْلُوْبٌ فَانْتَصِرْ. وَاجْبُرْ قَلْبِيَ الْمُنْكَسِرَ. وَاجْمَعْ شَمْلِيَ الْمُنْتَشِرَ. اِنَّكَ اَنْتَ الرَّحْمٰنُ الْمُقْتَدِرُ. اِكْفِنِيْ يَاكَافِى وَاَنَا الْعَبْدُ الْمُفْتَقِرُ.
اَللهُ الْكَافِى وَقَصَدْتُ الْكَافِى وَوَجَدْتُ الْكَافِى لِكُلٍّ كًافٍ كَفَانِيَ الْكَافِى وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ. ۳ᵡ.
وَكَفَى بِاللهِ وَلِيًّا وَكَفَى بِاللهِ نَصِيْرًا. وَكَفَى بِاللهِ وَلِيًّا وَكَفَى بِاللهِ وَكِيْلًا. وَكَفَى بِاللهِ وَلِيًّا وَكَفَى بِاللهِ شَهِيْدًا. يَا شَهِيْدُ يَا شَهِيْدُ يَا شَهِيْدُ نَصْرٌ مِنَ اللهِ وَفَتْحٌ قَرِيْبٌ وَّبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ.

الأوراد بعد الصلاة



الأوراد بعد الصلاة المكتوبة
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ لَهٗ حَقٌّ عَلَيَّ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتِ.۳ᵡ.
اَللّٰهُمَّ اَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ وَاِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلَامُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَاَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَالسَّلَامِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَاذَالْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ.
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُلِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنَ.اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآلِّيْنَ. اٰمِيْنَ.
أَللهُ لَااِلٰهَ اِلَّاهُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوَاتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗ اِلَّا بِإِذْنِهٖ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْئٍ مِّنْ عِلْمِهٖ اِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوَاتِ وَالْاَرْضَ وَلَا يَئُوْدُهٗ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ.
لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُوْلٌ مِنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ.
فَإِنْ تَوَلَّواْفَقُلْ حَسْبِيَ اللهُ لاَ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ.٧ᵡ.
اَللّٰهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا اَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَارَآدَّ لِمَا قَضَيْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ.
اَللّٰهُمَّ اَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ.۳ᵡ.
وَمَنْ يَتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَايَحْتَسِبُ. وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ اِنَّ اللهَ بَالِغُ اَمْرِهٖ قَدْ جَعَلَ اللهُ لِكُلِّ شَيْئٍ قَدْرًا.
إِلٰهي ربي سُبْحَانَ اللهِ.۳۳ᵡ.  أَلْحَمْدُلِلهِ. ۳۳ᵡ. أَللهُ اَكْبَرُ.۳۳ᵡ. لَااِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهٗ لَا شَرِيْكَ لَهٗ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ.حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ وَلاَ حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ۳ᵡ اَلَّذِيْ لَا اِلٰهَ اِلَّا هُوَالْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ. اَلَا بِذِكْرِ اللهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ, أَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ اَنَّهٗ لَا اِلٰهَ اِلَّااللهُ ۳ᵡ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. لَااِلٰهَ اِلَّااللهُ.۳٠ᵡ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَلِمَةُ حَقٍّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَعَلَيْهَا وَبِهَا نُبْعَثُ اِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ الْآ مِنِيْنَ. بِمَنِّهٖ وَكَرَمِهٖ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَمَلَآئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى. يٰآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ.

طريقة حزب نهضة الوطن
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمٰنِ الرَّحِيْمِ. محمدٌرَّسُوْلُ اللهِ وَالَّذِيْنَ مَعَهٗ اَشِدَّاءُعَلَى الْكُفَّارِرُحَمَاءُبَيْنَهُمْ تَرٰىهُمْ رُكَّعًاسُجَّدًايَبْتَغُوْنَ فَضْلًامِنَ اللهِ وَرِضْوَانًا. سِيْمَاهُمْ فِى وُجُوْهِهِمْ مِنْ اَثَرِ السُّجُوْدِ. ذٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى التَّوْرٰىةِوَمَثَلُهُمْ فِى اْلاِنْجِيْلِ كَزَرْعٍ اَخْرَجَ شَطْأَهٗ فَاٰزَرَهٗ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوْقِهٖ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيْظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ. وَعَدَ اللهُ الَّذِ يْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَاَجْرًاعَظِيْمًا. اِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِىِّ. يٰااَيُّهَاالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْاتَسْلِيْمًا.
صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْكَ يَارَسُوْلَ للهِ اَدْرِ كْنَا (٢٠x).
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَامحمدٍمِفْتَاحِ بَابِ رَحْمَةِاللهِ عَدَدَمَافِى عِلْمِ اللهِ صَلَاةًوَسَلَامًا دَائِمَيْنِ بِدَوَامِ مُلْكِ اللهِ وَعَلَى اٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّمْ وَانْشُرْ لِوَاءَ نَهْضَةِالْوَطَنِ فِى الْعَالَمِيْنَ. اٰمِيْنَ.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَامحمدٍالنَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ الْحَبِيْبِ الْعَلِيِّ الْقَدْرِ الْعَظِيْمِ الْجَاهِ وَعَلَى اٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّمْ.
اَللهُمَّ اِنِّى أَسْأَلُكَ بِاسْمِكَ اْلاَعْظَمِ الْمَكْتُوْبِ مِنْ نُوْرِوَجْهِكَ اْلاَعْلَى الْمُؤَبَّدِالدَّاءِمِ الْبَاقِى الْمُخَلَّدِفِى قَلْبِ نَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ محمدٍ. وَ أَسْأَلُكَ بِاسْمِكَ الْأَعْظَمِ الْوَاحِدِ بِوَحْدَةِ الْأَحَدِ الْمُتَعَالِى عَنْ وَحْدَةِ الْكَمِّ وَالْعَدَدِ الْمُقَدَّسِ عَنْ كُلِّ أَحَدٍوَبِحَقِّ بسم الله الرحمن الرحيم. قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ. اَللهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهٗ كُفُوًا أَحَدٌ. أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سِرِّ حَيَاةِ الْوُجُوْدِ وَالسَّبَبِ الْأَعْظَمِ لِكُلِّ مَوْجُوْدٍ. صَلَاةً تُثَبِّتُ فِى قَلْبِيَ الْإِيْمَانَ. وَتُحَفِّظُنِيَ الْقُرْاٰنَ. وَتُفَهِّمُنِيْ مِنْهُ اْلاٰيَاتِ وَتَفْتَحُ لِيْ بِهَا نُوْرَ الْجَنَّاتِ وَنُوْرَ النَّعِيْمِ. وَنُوْرَ النَّظَرِ اِلَى وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ. وَأَنْ تَجْمَعَ النَّاسَ لِنَهْضَةِ الْوَطَنِ فِى خَيْرٍ وَلُطْفٍ وَعَافِيَةٍ. وَعَلَى اٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّمْ.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَامحمدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا محمدٍ عَدَدَمَا كَانَ وَمَا يَكُوْنُ وَعَمِّمْ وَاعْلُ وَاحْفَظْ نَهْضَةَ الْوَطَنِ فِى الْعَالَمِيْنَ بِكُنْ فَيَكُوْنُ. ۳ᵡ.
يَاعَالِمَ سِرِّيْ وَاِعْلَانِيْ اَصْلِحْ قَصْدِيْ وَشَانِيْ وَاذْهِبْ عَنِّيْ هَمِّيْ وَأَحْزَانِيْ وَانْشُرْلِوَاءَ نَهْضَةِ الْوَطَنِ فِى الْعَالَمِيْنَ. اٰمِيْنَ.
يَامُيَسِّرُ يَسِّرْيَامُدَبِّرُ دَبِّرْ يَامُسَهِّلُ سَهِّلْ سَهِّلْ عَلَيْنَا كُلَّ عَسِيْرٍ بِجَاهِ الْبَشِيْرِ النَّذِيْرِ. يَا كَافِى يَا مُغْنِى يَافَتَّاحُ يَارَزَّاقُ. رَبِّ اِنِّي مَغْلُوْبٌ فَانْتَصِرْ. وَاجْبُرْ قَلْبِيَ الْمُنْكَسِرَ. وَاجْمَعْ شَمْلِيَ الْمُنْتَشِرَ. اِنَّكَ اَنْتَ الرَّحْمٰنُ الْمُقْتَدِرُ. اِكْفِنِيْ يَاكَافِى وَاَنَا الْعَبْدُ الْمُفْتَقِرُ.
اَللهُ الْكَافِى وَقَصَدْتُ الْكَافِى وَوَجَدْتُ الْكَافِى لِكُلٍّ كًافٍ كَفَانِيَ الْكَافِى وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ. ۳ᵡ.
وَكَفَى بِاللهِ وَلِيًّا وَكَفَى بِاللهِ نَصِيْرًا. وَكَفَى بِاللهِ وَلِيًّا وَكَفَى بِاللهِ وَكِيْلًا. وَكَفَى بِاللهِ وَلِيًّا وَكَفَى بِاللهِ شَهِيْدًا. يَا شَهِيْدُ يَا شَهِيْدُ يَا شَهِيْدُ نَصْرٌ مِنَ اللهِ وَفَتْحٌ قَرِيْبٌ وَّبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ.

Jumat, 11 Agustus 2017

Hafalan Wajib محفوظات


Sekedar mengingat hafalan yg musnah ditelan zaman.

1. مَنْ جَدَّ وَجَدَ
2. مَنْ سَارَ عَلَى الدَرْبِ وَصَلَ
3. مَن صَبَرَ ظَفِرَ
4. مَنْ قَلَّ صِدْقُهُ قَلَّ صَدِيْقُهُ
5. جَالِسْ أَهْلَ الصِدْقِ وَ الوَفَاءِ
6. مَوَدَّةُ الصَدِيْقِ تَظْهَرُ وَقْتَ الضِيْقِ
7. وَمَااللَّذَّةُ إِلاَّ بَعْدَ التَعَبِ
8. الصَبْرُ يُعِيْنُ عَلَى كُلِّ عَمَلٍ
9. جَرِّبْ وَلاَحِظْ تَكُنْ عَارِفًا
10. اطْلَبِ العِلْمَ مِنَ المَهْدِ إِلىَ اللَحْدِ
11. بَيْضَةُ اليَوْمِ خَيْرٌ مِنْ دَجَاجَةِ الغَدِ
12. الوَقْتُ أَثْمَنُ مِنَ الذَهَبِ
13. العَقْلُ السَلِيْمُ فىِ الجِسْمِ السَلِيْمِ
14. خَيْرُ جَلِيْسٍ فىِ الزَمَانِ كِتَابٌ
15. مَنْ يَزْرَعْ يَحْصُدْ
16. خَيْرُ الأَصْحَابِ مَنْ يَدُلُّكَ عَلَى الخَيْرِ
17. لَوْلاَ العِلْمُ لَكَانَ النَاسُ كَالبَهَائِمِ  
18. العِلْمُ فىِ الصِغَرِ كَالنَقْشِ عَلَى الحَجَرِ
19. لَنْ تَرْجِعَ الأَيَّامُ التِى مَضَتْ
20. تَعَلَّمَنْ صَغِيْرًا وَاعْمَلْ بِهِ كَبِيْرًا
21. العِلْمُ بِلاَ عَمَلٍ كَالشَجَرِ بِلاَ ثَمَرٍ
22. الإِتِّحَادُ أَسَاسُ النَجَاحِ
23. لَا تَحْتَقِرْ مِسْكِيْنًا وَكُنْ لَهُ مُعِيْنًا
24. الشَرَفُ بِالأَدَبِ لَابِالنَسَبِ
25. سَلَامَةُ الإِنْسَانِ فِى حِفْظِ اللِّسَانِ
26. آدَبُ المَرْءِ خَيْرٌ مِنْ ذَهَبِهِ
27. سُوْءُ الخُلُقِ يُعْدِى
28. آفَةُ العِلْمِ النِّسْيَانُ
29. إِذَا صَدَقَ العَزْمُ وَضَحَ السَّبِيْلُ
30. لَا تَحْتَقِرْ مَنْ دُوْنَكَ فَلِكُلِّ شَىءٍ مَزِيَّةٌ
31. اَصْلِحْ نَفْسَكَ يَصْلُحْ لَكَ النَّاسُ
32. فَكِّرْ قَبْلَ أَنْ تَعْزِمَ
33. مَنْ عَرَفَ بُعْدَ السَّفَرِ اِسْتَعَدَّ
34. مَنْ حَفَرَ حُفْرَةً وَقَعَ فِيْهَا
35. عَدُوٌّ عَاقِلٌ خَيْرٌ مِنْ صَدِيْقٍ جَاهِلٍ
36. مَنْ كَثُرَ إِحْسَانُهُ كَثُرَ إِخْوَانُهُ
37. اِجْهَدْ وَلَا تَكْسَلْ وَلَا تَكُ غَافِلًا  # فَنَدَامَةُ العُقْبَى لِمَنْ يَتَكَاسَلُ
38. لَا تُؤَخِّرْ عَمَلَكَ إِلَى الغَدِ مَاتَقْدِرُ أَنْ تَعْمَلَهُ اليَوْمَ
39. اُتْرُكِ الشَّرَّ يَتْرُكْكَ
40. خَيْرُ النَّاسِ اَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَاَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
41. فِى التَّأَنِّى السَّلَامَةُ وَفِى العَجَلَةِ النَّدَامَةُ
42. ثَمْرَةُ التَفْرِيْطِ النَدَامَةُ وَثَمْرَةُ الحَزْمِ السَلاَمَةُ
43. الرِّفْقُ بِالضَّعِيْفِ مِنْ خُلُقِ الشَّرِيْفِ
44. فَجَزَاءُ سَيَّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا
45. تَرْكُ الجَوَابِ عَلَى الجَاهِلَ جَوَابٌ
46. مَنْ عَذُبَ لِسَانُهُ كَثُرَ إِخْوَانُهُ
47. إِذَا تَمَّ العَقْلُ قَلَّ الْكَاَةمُ
48. مَنْ طَلَبَ اَخًا بِلَا عَيْبٍ بَقِيَ بِلَا اَخٍ
49. قُلِ الحَقَّ وَلَوْ كَانَ مُرًّا
50. خَيْرُ مَالِكَ مَا نَفَعَكَ
51. خَيْرُ الأُمُوْرِ أَوْسَطُهَا
52. لِكُلِّ مَقَامٍ مَقَالٌ وَلِكُلِّ مَقَالٍ مَقَامٌ
53. إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
54. لَيْسَ العَيْبُ لِمَنْ كَانَ فَقِيْرًا بَلْ العَيْبُ لِمَنْ كَانَ بَخِيْلًا
55. لَيْسَ اليَتِيْمُ الَّذِى قَدْ مَاتَ وَالِدُهُ بَلْ اليَتِيْمُ يَتِيْمُ العِلْمِ وَالأَدَبِ
56. لِكُلِّ عَمَلٍ ثَوَابٌ وَلِكُلِّ كَاَامٍ جَوَابٌ
57. وَعَامِلِ النَّاسَ كَمَا تُحِبُّ أَنْ يُعَامِلُوْكَ  
58. هَلَكَ اِمْرُؤٌ لَمْ يَعْرِفْ قَدْرَهُ
59. رَأْسُ الذُّنُوْبِ الكَذِبُ
60. مَنْ ظَلَمَ ظُلِمَ
61. لَيْسَ الجَمَالُ بِأَثْوَابٍ تُزَيِّنُنَا إِنَّ الَجمَالَ جَمَالُ العِلْمِ وَالأَدَبِ
62. لَا تَكُنْ رَطْبًا فَتُعْصَرَ وَلَا يَابِسًا فَتُكَسَّرَ
63. مَنْ اَعَانَكَ عَلَى الشَّرِّ ظَلَمَكَ
64. العَمَلُ يَجْعَلُ الصَّعْبَ سَهْلًا
65. أَخِىْ لَنْ تَنَالُ العِلْمَ إِلَّا بِسِتَّةٍ سَأُنْبِيْكَ عَنْ تَفْصِيْلِهَا بِبَيَانٍ: ذَكَاءٌ وَحِرْصٌ وَاجْتِهَادٌ وَدِرْهَمٌ وَصُحْبَةُ  أُسْتَاذٍ وَ طُوْلُ زَمَانٍ
66. مَنْ تَأَنَّى نَالَ مَا تَمَنَّى
67. اُطْلُبِ العِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ
68. النَّظَافَةُ مِنَ الْإِيْمَانِ
69. إِذَا كَثُرَ الـمَطْلُوْبُ قَلَّ الـمُسَاعِدُ
70. لَا خَيْرَ فِى لَذَّةٍ تَعْقِبُ نَدَمًا
71. تَنْظِيْمُ العَمَلِ يُوَفِّرُ نِصْفَ الوَقْتِ
72. رُبَّ أَخٍ لَمْ تَلِدْهُ وَالِدَةٌ
73. دَاوُوا الغَضَبَ بِالصُّمْتِ
74. الكَاَِمُ يَنْفُذُ مَا لَا تَنْفُذُهُ الإِبَرُ
75. لَيْسَ كُلُّ مَا يَلْمَعُ ذَهَبًا
76. سِيْرَةُ الـمَرْءِ تُنْبِئُ عَنْ سَرِيْرَتِهِ
77. قِيْمَةُ الـمَرْءِ بِقَدْرِ مَا يُحْسِنُهُ
78. صَدِيْقُكَ مَنْ اَبْكَاكَ لَا مَنْ اَضْحَكَكَ
79. عَثْرَةُ القَدَمِ اَسْلَمُ مِنْ عَثْرَةِ اللِّسَانِ
80. خَيْرُ الكَاَُمِ مَا قَلَّ وَدَلَّ
81. كُلُّ شَيْءٍ إِذَا كَثُرَ رَخُصَ إِلَّا الاَدَبُ
82. أَوَّلُ الغَضَبِ جُنُوْنٌ وَآخِرُهُ نَدَمٌ
83. العَبْدُ يُضْرَبُ بِالعَصَا وَالحُرُّ يَكْفِيْهِ بِالإِشَارَةِ
84. اُنْظُرْ مَا قَالَ وَلَا تَنْظُرْ مَنْ قَالَ
85. الحَسُوْدُ لَا يَسُوْدُ
86. الأَعْمَالُ بِخَوَاتِمِهَا

1. Siapa bersungguh-sungguh dia berhasil.
2. Siapa berjalan pada relnya akan sampai.
3. Siapa bersabar berhasil.
4. Siapa sedikit kejujurannya, sedikit temannya.
5. Bergaullah dengan orang jujur dan menepati janji.
6. Kasih sayang teman tampak pada waktu kesempitan.
7. Tak ada kenikmatan kecuali setelah susah payah.
8. Kesabaran membantu atas setiap pekerjaan.
9. Coba dan perhatikan, kau akan jadi tahu.
10. Tuntutlah ilmu sejak buaian hingga liang lahat.
11. Telur hari ini lebih baik dari ayam  besok hari.
12. Waktu itu lebih berharga daripada emas.
13. Pikiran yang sehat terdapat pada badan yang sehat.
14. Sebaik-baik teman duduk sepanjang waktu adalah buku.
15. Siapa menanam dia akan memetik.
16. Sebaik-baik kawan adalah yang menunjukkanmu pada kebaikan.
17. Jika tak ada ilmu maka pasti manusia seperti binatang.
18. Pengetahuan pada waktu kecil seperti lukisan di atas batu.
19. Tak akan kembali hari-hari yang telah berlalu.
20. Belajarlah pada waktku kecil dan amalkan dia saat kau besar.
21. Ilmu tanpa diamalkan bagaikan pohon tanpa buah.
22. Persatuan adalah dasar keberhasilan.
23. Jangan menghina orang miskin dan jadilah penolong baginya.
24. Kemuliaan itu dengan adab bukan karena keturunan.
25. Keselamatan manusia ada pada menjaga pembicaraannya.
26. Perilaku (baik) seseorang lebih baik dari emasnya.
27. Kejelekan perilaku itu menular.
28. Bencana pengetahuan adalah lupa.
29. Jika benar tekadnya maka akan jelas perjalanannya.
30. Jangan menghina orang yang lebih rendah darimu, karena setiap sesuatu memiliki kelebihan.
31. Perbaiki dirimu, maka akan baik kepadamu semua manusia.
32. Berpikirlah sebelum bertindak.
33. Siapa yang mengetahui jauhnya perjalanan dia akan bersiap-siap.
34. Siapa menggali lobang akan terposok ke dalamnya.
35. Musuh yang cerdas lebih baik dari kawan yang bodoh.
36. Siapa yang banyak kebaikannya maka banyak sahabatnya.
37. Bersungguh-sungguhlah dan jangan malas dan jangan jadi lalai, karena penyesalan mendalam itu adalah milik mereka yang bermalas-malasan.
38. Jangan tunda pekerjaanmu hingga besok, apa yang dapat kau kerjakan hari ini.
39. Tinggalkannlah kejahatan itu, dia pasti meninggalkanmu.
40. Sebaik-baik manusia adalah yang terbaik akhlaknya dan paling bermanfaat bagi manusia.
41. Dalam kehati-hatian ada keselamatan dan dalam ketergesa-gesaan ada penyesalan.
42. Buah dari penyia-nyiaan adalah penyesalan dan buah dari keteguhan adalah keselamatan.
43. Kasih sayang pada yang lemah termasuk akhlak yang mulia.
44. Balasan dari kejelekan adalah kejelakan yang setimpal.
45. Meninggalkan jawaban untuk orang bodoh adalah jawabannya.
46. Barang siapa yang manis tutur katanya banyak sahabatnya.
47. Jika sempurna akal seseorang maka sedikit bicaranya.
48. Barang siapa yang mencari kawan tanpa aib maka dia tetap tidak memiliki kawan.
49. Katakanlah yang benar meskipun pahit.
50. Sebaik-baik hartamu adalah yang memberikan manfaat bagimu.
51. Sebaik-baik perkara adalah pertengahan.
52. Setiap tempat ada kata-katanya (yg cocok) dan setiap kata-kata ada tempatnya (yg cocok.
53. Jika kamu tidak malu maka berbuatlah sekehendakmu.
54. Bukannya aib bagi mereka yang miskin, tapi aib itu milik mereka yang pelit.
55. Bukannya yatim itu yang telah mati orang tuanya, tapi yatim itu adalah yang tidak memiliki ilmu dan sopan santun.
56. Setiap pekerjaan ada balasannya dan setiap perkataan ada jawabannya.
57. Dan perlakukanlah manusia sebagaimana kamu ingin diperlakukan.
58. Hancurlah seseorang yang tidak mengetahui kemampuannya.
59. Otak dari dosa adalah kebohongan.
60. Siapa yang menzalimi akan terzalimi.
61. Bukannya keindahan itu dengan pakaian yang menghiasi kita tapi keindahan itu adalah keindahan ilmu dan adab.
62. Jangan kamu lemah nanti kamu diperas dan jangan keras nanti kamu dipatahkan.
63. Barang siapa yang membantumu melakukakan kejelekan, dia menzalimimu.
64. Tindakan, membuat yang sulit menjadi mudah.
65. Saudaraku! Kamu tidak akan mendapat ilmu kecuali dengan enam perkara, akan ku berikan perincian dengan jelas :  Kecerdasan, Harta Benda, Ketamakan, Mempergauli Ustadz Kesungguhan  Waktu yang panjang.
66. Barang siapa yang berhati-hati maka dia akan mendapatkan apa yang dia impikan.
67. Tuntutlah ilmu itu walaupun ke negeri Cina.
68. Kebersihan adalah bagian dari iman.
69. Jika perminataan terlalu banyak, sediki yang membantu.
70. Tak ada kebaikan pada kenikmatan yang diiringi penyesalan.
71. Mengatur pekerjaan akan menghemat setengah waktu.
72. Banyak saudara yang tidak dilahirkan oleh seorang ibu.
73. Obatilah kemarahan itu dengan diam.
74. Perkataan itu menembus apa yang tak ditembus oleh jarum.
75. Tidak setiap yang berkilap itu adalah emas.
76. Tindak tanduk seseorang menunjukkan kepribadiannya.
77. Nilai seseorang sesuai dengan kebaikan yang dilakukannya.
78. Sahabatmu adalah yang membuatmu menangis bukan yang membuatmu tertawa.
79. Terpelesetnya kaki lebih aman dari terpelesetnya lidah.
80. Sebaik-baik kata adalah yang ringkas dan mengena.
81. Segala sesuatu jika kebanyakan akan murah kecuali sopan santun.
82. Awal kemarahan adalah kegilaan dan berakhir dengan penyesalan.
83. Budak itu dipukul dengan tongkat sedangkan orang yang merdeka itu cukup dengan isyarat.
84. Perhatikan apa yang dikatakan dan jangan perhatikan siapa yang mengatakan.
85. Pendengki tak akan bahagia.
86. Semua pekerjaan tergantung penghujungnya

Semoga manfaat.

Kamis, 10 Agustus 2017

لااله الا الله الله الله يامولانا





Baca Teks Syair Qasidah LIrik La ilaha illa Allah (Allah Allah)


لا إله إلا الله  الله الله يامولنا
Lâ ilâha illâ Allâh .. Allâh Allâh yâ Maulânâ

لا اله إلا الله الله الله غفار الذنوب
Lâ ilâha illâ Allâh .. Allâh Allâh ghoffârudz-dzunûb

يارسول الله يامن حبه يشفی السقام
Yâ Rosûlallâh yâ man hubbuhu yasyfîs-siqôm

أنت والله شفيع للوری يوم الزحام
Anta wallâhi syafî’un lil warô yaumaz-zihâm

کل مداح لطه أبدا ليس يضام
Kullu muddâhin lithôha abadân laisa yudlôm

قد حباه الله جاها فسما أعلی مقام
Qod habâhullâhu jâhân fasamâ a’lâ maqôm

ياابا الزهراء إنی فی هواکم مستهام
Yâ Abâz Zahrô-i innî fî hawâkum mustahâm

نظرة منك إلينا أيها البدر التمام
Nadhrotan minka ilainâ ayyuhâl badrut-tamâm

نحن لذنا بحماکم والله ياخير الأنام
Nahnu ludznâ bihimâkum wallâhi yâ khoirol anâm

أنت بدر أنت شمس أنت فی الدنيا إمام
Anta badrun anta syamsun anta fiddunyâ imâm

***

Rabu, 26 Juli 2017

قصيدة فضائل القران

صلاة الله وسلام ، علی من أوحي القرآن
Sholâtullâhi wa salâm ‘alâ man ûhiyal qur-ãn

وأهل بيته الکرام ، وصحبه ذوی القرآن
Wa ahli baitihil kirôm wa shohbihi dzawîl qur-ãn

سلام الله والرضوان ، علی من عظم القرآن
Salâmullâhi warridlwân ‘alâ man ‘adhdhomal qur-ãn

بقلب خالص نوی ، محب راغب القرآن
Biqolbin khôlishin nawâ muhibbin rôghibil qur-ãn

فطوبی من تعلم ، وبعد علم القرآن
Fathûbâ man ta’allama wa ba’du ‘allamal qur-ãn

ودام عند کل حين ، مرتلا تلی القرآن
Wa dâma ‘inda kulli hîn murottilân talâl qur-ãn

Dengarkanlah kata Nabi # Perintahnya kita turuti #
Sebaik baik seorang abdi # Belajar mengajar kitab suci
Jika anda akan membaca # ayat qur'an kapan saja #
Baca ta'awuz terlebih dulu # jangan biarkan itu berlalu #
Bacalah selalu bismillah # jika dari awal surah #
Selain surah baroah # karna tak ada sunah #
Bacalah qur'an dengan tartil # bacanya pelan sambil memikir #
Akan datang Malaikat Jibril # membawa rahmat bagi yang dzikir #
Jika ada yang baca qur'an # marilah sama mendengarkan #
Jika kita sama membaca # janganlah kita saling mencerca #
Orang mahir baca Al qur'an # sama malaikatur Rahman #
Orang sulit baca Al qur'an # akan dapat dua ganjaran #
Siapa senang baca Al qur'an # pastilah dia dapat ganjaran #
Siapa senang bersima'an # dapat rahmat dari yang Rahman #
Barang siapa yang hafal qur'an # nilai nilainya di amalkan #
Orang tuanya di sematkan # mahkota intan yang berkilauan #
Jika selesai mengaji # tutuplah mushaf yang suci #
Benarkanlah sang Ilahi # tanda cinta yang abadi #
Itulah syair tentang Al qur'an # kitab suci kita muliakan #
Meminta Allah Yang Maha Rahman # dapat syafaatnya Al qur'an #

Minggu, 23 Juli 2017

Makna yang tergantung dibalik Hultah NWDI Yang Ke-81

HULTAH NWDI KE- 82 DALAM TILIKAN
TRILOGI PERGERAKAN NAHDLATUL WATHAN
Oleh:
Dr.H. Fahrurrozi Dahlan,QH. SS., MA
(Sekretaris Pengurus Wilayah NW NTB- Sekretaris Majlis Ulama Indonesia Prov. NTB, Alumni Ma'had DQH NW ke-33)

PROLOG
 Tulisan ini penulis awali dengan ungkapan Wasiat Pendiri NWDI, NBDI dan NW, al-Maghfuru lahu TGKH.M.Zainuddin Abdul Madjid dalam buku wasiat renungan masa:
Malahan Ada Yang Takut HULTAH
Tidak Berani Tampakkan Wajah
Terkadang Datang Tapi Gelisah
Padahal Dia Ustaz-Ustazah
(Kyai Hamzanwadi, Wasiat Renungan Masa Pengalaman Baru, Bait 95 Versi tahun 1981)

 Hari Ulang Tahun atau lazim disebut dalam terminologi Nahdlatul Wathan dengan sebutan HULTAH.  Hultah hanya dikenal untuk mengenang dua madrasah induk yang didirikan oleh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid yang biasa disebut dengan istilah DWI TUNGGAL PANTANG TANGGAL. Dua kesatuan yang tak terpisahkan. Dialah Madrasah untuk kalangan kaum laki-laki yang tersempena dengan Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) yang didirikan pada tahun 1932 M dan Madrasah untuk kaum perempuan yang disempenakan dengan nama Madrasah Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah (NBDI) yang didirikan pada tahun 1942 M. Dua madrasah inilah yang menjadi cikal bakal ribuan madrasah dan sekolah di seluruh Indonesia yang tersentral di Pulau Lombok.  
Istilah HULTAH dipopulerkan oleh organisasi NW yang semakna dengan istilah yang dipopulerkan oleh ormas-ormas Islam lainnya, seperti Milad, Harlah, Dies Natalies, Haul, dll. Kata hultah sebenarnya diambil dari bahasa Arab, Hâla, Yahûlu, Haûlan, yang berarti keadaan yang sudah sampai setahun, atau sesuatu yang genap setahun, kemudian ditambahkan dengan Ta’ mukhatab, menjadi Hulta, yang berarti engkau merayakan hari yang ke setahun, kemudian ditambahkan Ha’ dhamir, kata ganti orang pertama tunggal  menjadi Hultahu, diwakafkan menjadi Hultah. Referensi Ha’ itu ke  yaum milad sehingga menjadi hultah, yang secara umum diartikan engkau merayakan hari kelahirannya.    
Istilah HULTAH NWDI pertama kali dikenal pada ulang tahun NWDI ke-15 pada tahun 1952. awalnya hanya berbentuk tasyakkuran, yang diisi dengan pengajian singkat dan diakhiri dengan acara makan bersama (begawe/begibung/-Bahasa Sasak). Dalam perkembangan selanjutnya, HULTAH NWDI ini dijadikan sebagai acara pengajian tahunan pendirinya dan media silaturrahmi dan komunikasi antaralumni (abituren) dan jamah Nahdltul Wathan di seluruh Nusantara serta dihadiri oleh pejabat dari instansi pemerintah, baik lokal maupun nasional, bahkan juga undangan dari negara-negara sahabat dan perwakilan badan-badan internasional seperti WHO, UNICEF, dan lain-lain.
Hari ulang tahun atau biasa disebut oleh masyarakat Nahdhatul Wathan dengan sebutan Hultah. Hultah merupakan hari ijtima' nasional yang diselenggarakan oleh dewan pengurus Besar Nahdlatul Wathan yang dieven organizer oleh Pengurus Daerah Lombok Timur, dimana hari ulang tahun ini tetap diselenggarakan tiap tahunnya bertempat di wilayah pulau Lombok, yang biasanya HULTAH diselenggarakan di pusat pondok pesantren Nahdlatul Wathan di Lombok Timur. Pada era pendiri organisasi NW TGKH M.Zaenuddin AM Hultah biasanya diselenggarakan di setiap kabupaten secara bergantian.
Menurut pemahaman penulis, peringatan Hultah dan istilahnya merupakan inovasi baru bagi organisasi NW dalam membangun kesadaran dan semangat bersama dalam memperingati nilai-nilai perjuangan yang telah dirintis dan dikembangkan oleh Pendiri NW, sehingga Hultah menjadi urgen jika dikemas sesuai dengan tuntutan awal diselenggarakan peringatan tahunan bagi warga NW, dan ini membuktikan NW memberikan sumbangsih yang tidak sedikit dalam bidang pendidikan, sosial dan dakwah yang kemudian penulis istilahkan dengan terminologi TRILOGI PERGERAKAN NW, karena dalam tiga ranah ini Nahdlatul Wathan memfokuskan diri dalam berkifrah untuk agama, nusa dan bangsa. (li i'laa'i Kalimatillah wa Izzil Islam wa al-muslimin).
PILAR PERTAMA: HULTAH NWDI DALAM RANAH PENDIDIKAN KEUMMATAN
HULTAH NWDI sesungguhnya merefleksikan nilai pendidikan yang paling utama, yaitu pendidikan karakter keummatan. Dimana HULTAH merupakan wadah pendidikan atau pengajian tahunan (al-ijtima' al-hauly) yang menghubungkan ikatan emosi bathiniy antara Guru dan murid, antara pendiri NWDI, NBDI dan NW dengan seluruh abituren/mutakharrijin yang datang dari seluruh Indonesia bahkan dari luar negeri dan tidaklah salah jika HULTAH NWDI memberikan semangat yang kuat untuk meningkatkan ruh mutu pendidikan sekaligus sebagai media evaluasi capaian pendidikan selama setahun. HULTAH NWDI dapat juga disebut sebagai Majâl al-Tarbiyah al-Nahdhiyyah (medan pendidikan ke-NW-an) yang paling signifikan, sebab HULTAH NWDI sebagai media reoni keummatan yang paling besar dan terbanyak dalam konteks berorganisasi di belahan Indonesia bagian timur dalam setiap tahunnya. Ijtima' para alumni-alumni NWDI-NBDI dan NW -abituren-abituren yang lahir dari rahim DWI TUNGGAL PANTANG TANGGAL (NWDI-NBDI) yang kemudian mereka terikat dengan sumpah dan baiatnya selama mereka mengaji dan menerima ilmu pengetahuan di Madrasah NW. Hal inilah yang membuat mereka hadir dan terpanggil untuk berkumpul dalam naungan HULTAH NWDI sekaligus menjadi simbol penyambungan pipa keilmuan keberkahan dari pendiri NWDI al-maghfuru lahu Quthubul Aqthab TGKH.M.Zainuddin Abdul Madjid al-Anfanay al-Masyhur.
 Organisasi Nahdhatul Wathan (NW) organisasi Islam terbesar di NTB yang selalu berada dalam denyut jantung pendirinya, seorang Waliyullah Quthub al-Aqthab al-Alim al-Allamah al-Arif billah Maulanassyaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid al-Anfanany al-Masyhur. NW sebagai sebuah pergerakan suci putih bersih untuk menggapai misi besar li i'laai kalimatillah wa 'Izzi al-Islam wa al-Muslimin, menjadikan Islam sebagai pilar keorganisasian yang bernorma pada dua dasar fundamental normatif Islam; al-Qur'an dan al-Hadits dengan berteologikan pada ajaran ahl assunnah wa al-jamaah, sekaligus berkomitmen terhadap mazhab Imam al-Syafi'i dalam legal formal yurisprudensi (syari'ah) dalam bingkai Pokoknya NW pokok NW Iman dan Taqwa, melalui spirit dan semangat trilogi perjuangan Yakin, Ikhlas dan Istiqomah dalam menjalankan visi misi utama trilogi pergerakan organisasi NW pada ranah Pendidikan, Sosial dan Dakwah Islamiah yang dilambari dengan NW Fi al-Khair yang berorientasi pada kebaikan dan kesejahteraan di samping menjunjung tinggi semangat optimisme dan semangat kompetisi menuju kesuksesan global (rahmatan li al-Alamin) dan nilai-nilai kebaikan universal (al-Khairat) demi tegaknya Iman dan Taqwa bagi segenap anak bangsa (al-Wathan) yang ber-Pancasila dan ber-UUD 1945.
PILAR KEDUA: HULTAH NWDI DALAM DIMENSI SOSIAL
 Kegiatan HULTAH NWDI yang diselenggarakan oleh organisasi NW menjadi pijakan yang strategis untuk memperkokoh dan menegaskan identitas sosial dari masyarakat Nahdhiyyin dan nahdhiyyat. Hultah NWDI memberikan gambaran yang utuh akan pentingnya membangun relasi sosial dan solidaritas sosial. Jaringan-jaringan ini dapat  dilihat dari makna dan fungsi hultah NWDI yang selama ini dilaksanakan.  Dengan berkat HULTAH NWDI dapat tercipta semangat kebersamaan dalam identitas yang  berbeda, semangat yang melebur dalam ikatan cinta kasih sesama warga NW, ikatan tali asih yang kuat terhadap siapapun yang hadir dalam HULTAH NWDI. Ketercerminan inilah dimensi HULTAH dalam makna sosialnya terasa dan berkontribusi besar terhadap masyarakat.
Pertama: HULTAH NWDI Memperkokoh Ukhuwwah Islamiyah wa Ukhuwwah Nahdhiyyah: Modal Kesetiakawanan dalam Berjuang.
 HULTAH NWDI sebagai ajang silaturrahmi nasional warga nahdhiyyin-nahdhiyyat, sementara silaturrahmi tidak akan bermanfaat signifikan jika tidak memenuhi elemen-elemen dasar dari silaturrahmi itu sendiri, antaralain:
 a). al-Ta’âruf (saling kenal-mengenal, saling menemukenali)
 Ta’ruf (pengenalan), secara substansi mengandung makna bahwa setiap manusia dituntut untuk saling kenal-mengenal satu dengan yang lain, sebab Allah menciptkan makhluk ini dengan segala keragaman dan perbedaan sehingga konsep pengenalan itu menjadi suatu keharusan. Dengan Konsep Ta’aruf ini akan melahirkan semangat saling menghargai satu sama yang lain yang mencerminkan keharmonisan dalam masyarakat. Konsep ta’ruf ini mencerminkan prinsip dasar dalam ukhuwwah wathaniyyah persaudaraan setanah air, semangat nasionalisme, semangat kebangsaan. Hal ini membuktikan bagaimana Islam memberikan apresiasi yang tinggi terhadap semangat kebangsaan.Sejatinya semangat kebangsaan akan tumbuh dan bersemi jika diawali dengan  memperkenalkan satu sama lainnya, sehingga dengan konsep ini jika dipahami dengan maksimal tidak akan pernah terjadi gesekan-gesekan dalam bernegara dan berbangsa.    
 b). al-Tawâsul (interaksi dan koneksi, saling sambung-menyambung)
 Konsep ini dalam Islam sangat relevan untuk menjadi perekat dalam menjalin hubungan dengan sesama manusia, dalam kapasitas apa saja dengan tidak memandang dari mana asal muasal mereka, dan interaksi ini sebetulnya mencerminkan; Ukhuwwah Basyariyah, Atau Ukhuwwah Insaniyyah, artinya, setiap orang semestinya tetap menjalin komunikasi dan interaksi sosial dengan siapa pun, dengan orang yang berbeda agama sekalipun, sebab dalam Islam Allah sangat menghargai orang-orang yang saling menghargai satu dengan yang lain. Jika manusia saling berinteraksi sosial dengan satu sama lainnya dengan mengedepankan sisi kemanusiaan, maka tidak akan muncul apa yang disebut dengan Konflik.
 c). al-Tafâhum (saling pengertian, saling memupuk solidaritas, toleransi)
 Saling pengertian dalam segala hal sangat dituntut dalam segala hal, artinya bahwa saling pengertian artinya diberikan kebebasan kepada seseorang untuk memilih jalan kehidupan sesuai dengan prinsip yang dia yakini, dengan tidak ada paksaan dalam segala hal. Sebab yang dituntut sebenarnya adalah bukan pada apa yang mereka yakini, tapi bagaimana menghargai dan memahami pilihan orang yang berbeda dan HULTAH Memberikan pembelajaran untuk itu.
 d).  al-Tarâhum (saling kasih mengasihi, saling empaty)
 Hultah NWDI memberikan pembelajaran untuk saling berbagi dan saling mencintai sesama nahdhaty maupun sesama muslim yang diikat dalam konsep Tarâhum, dalam makna yang esensi adalah memberikan kasih sayang secara universal, bukan hanya dengan sesama manusia, bahkan dituntut berkasih sayang dengan makhluk-makhluk Allah yang lain, seperti kasih sayang dengan binatang, tumbuh-tumbuhan. Dengan semangat kasih sayang ini memberikan pengajaran bahwa tidak akan terjadi bencana alam jika manusia berkasih sayang dengan tumbuh-tumbuhan dengan cara memelihara Alam, melestarikan lingkungan, menjaga hutan, dan seterusnya. Inilah konsep yang mencerminkan ukhuwwah al-kauniyyah (persaudaraan dengan sesama alam semesta).
 e).al-Ta’âwun (memupuk semangat kebersamaan, kerjasama, dan team work)
 Substansi silaturrahmi dalam HULTAH NWDI adalah mempertegas dan memperkokoh solidaritas, sekaligus mempererat persatuan dan kesatuan. Kesemuanya tercermin dalam dimensi: Ukhuwwah Islamiyyah, Ukhuwwah Basyariyah/Insaniyyah, Ukhuwwah Wathaniyah dan Ukhuwwah Kauniyyah. Perlu penulis tegaskan bahwa, Ukhuwwah nahdiyyah menjadi cerminan kebaikan bagi perjuangan NW, bagimana tidak NW dengan simbolisasi Bia’at yang dikembangkan oleh Pendiri NW kemudian dilanjutkan oleh Ummuna Hajjah Sitti Raihanun, merupakan modal kebaikan yang tidak dimiliki oleh organisasi kemasyarakatan yang lain. artinya bahwa hubungan organisasi dan ikatan kenahdhatul wathanan menjadi kunci sukses dalam mengembangkan organisasi ke depan.

Kedua: HULTAH NWDI Memperteguh Identitas Ke-Nahdlatul Wathan-an
 Dalam setiap moment HULTAH NWDI, ada hal yang penting dianalisa, yaitu makna di balik PAWAI HULTAH NWDI. Pawai hultah NWDI atau biasa disebut pawai alegoris yang menghadirkan semua elemen masyarakat, baik masyarakat terdidik dalam ranah pendidikan NW maupun masyarakat umum yang rela datang berjalan berkompoy berbaris dengan penuh kedisiplinan, penuh hormat dan ta'zim ketika melewati panggung kehormatan. Ini menjadi bukti bahwa HULTAH NWDI memiliki makna yang penting dalam memperteguh ke-NW-an warga besar Nahdlatul Wathan. Sebagaimana Pendiri NWDI, NBDI DAN NW memberikan penegasan yang penting dalam konteks kita berorganisasi, seperti dalam wasiat beliau:
“NWDI dan NBDI Mu
Jalan menuju ke langit ilmu
Terus kebulan sampai bertemu
Sinar yang lima nyinari penjuru ( w.101. h.119 )
 Dengan demikian, ada beberapa Identitas Ke-Nahdhatul Wathan-an dalam memahami makna di balik penyelenggaraan HULTAH NWDI yang diajarkan oleh pendiri NWDI NBDI dan NW secara umum dapat dielaborasikan menjadi beberapa point penting:
Pertama: identitas kelembagaan
 Salah satu inovasi dan improvisasi yang dilakukan oleh beliau TGKH.M. Zainuddin Abdul Madjid adalah meletakkan identitas lembaga pendidikan dibawah naungan organisasi Nahdhatul Wathan dengan lebel “NW“ seperti Yayasan Perguruan NW mulai dari tingkat paling rendah sampai jenjang yang paling tinggi, seperti TK NW, SD NW, MI NW, MTs NW, MA NW/SMA NW dan STKIP NW, IAIN NW, UNIV NW.
 Identitas dengan penegasan lebel “NW“ di lembaga pendidian memberikan nilai filosofis sebagai berikut:
a. Peneguhan aan esistensi kelembagaan sebagai barisan yang tidak terpisahkan dengan organisasi NW
b. Penegasan akan identitas kelembagaan yang secara aplikatif bergantung kepada organisasi NW
c. Pola pembinaan yang koordinatif dengan organisasi NW yang secara tegas menunjukkan identitas kelembagaannya.
d. Mempermudah pola komunikasi dan jaringan koordinasi pembinaan yang dilakukan oleh pengurus organisasi NW mulai dari Pengurus Besar sampai Pengurus Ranting.
Adanya identitas mempermudah pembinaan dan pemberdayaan dalam segala lini oleh pemangku kebijakan di tingkat organisasi NW. Hemat penulis hanya organisasi NW yang memberikan lebel langsung di setiap lembaga kependidikan maupun lembaga sosial, ekonomi dan seterusnya.
Jadi, identitas ke-NW-an pada setiap lembaga pendidikan, sosial, ekonomi, budaya memberikan makna penegasan terhadap ruh perjuangan ke-NW-an bagi lembaga dan pengelolanya.
Kedua : Identitas NW pada Aspek Administratif
Di Organisasi NW ada Identitas ke-NW-an yang harus difahami sebagai atribut ke-NW-an yang terlihat pada aspek-aspek berikut ini :
a. Aspek surat-menyurat.
Dalam surat menyurat, identitas NW yang termaktub kata : Bismillahi Wabihamdihi (بسم الله وبحمده ) filosofisnya adalah memulai tulisan dengan menulis basmalah dan hamdalah merupakan ajaran Normatif Agama yang menganjurkan memulai hal-hal yang positif dengan memohon izin kepada Allah swt.
TGKH.M. Zainuddin Abdul Madjid memperkenalkan sistem penulisan awal suratmenyurat sebelum salam dengan singkatan  dengan tidak menulis lengkap dengan BismillahirrahmanirrahimnAl-hamdulillahi rabbil ‘Alamin. Dengan memberikan nilai ajaran yang luhur bahwa jika surat yang diawali dengan lafaz basmalah dengan sempurna dikhawatirkan kertas yang tertulis lafaz basmalah akan dibuang-buang di tempat yang tidak terhormat atau diinjak-injak orang. Hal itu bisa mencederai kehormatan dan kesucian lafaz-lafaz Al-qur’an.
b. Mengakhiri surat menyurat dengan redaksi:
والله الموفّق والهادي إلى سبيل الرّشاد
والسّلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Identitas ke-NW-an seperti ini membuktikan ciri khas surat menyurat yang berbeda dengan organisasi-organisasi keislaman yang lain.
c. Setiap surat harus termaktub logo atau logo yayasan NW dan ditandatangani sekaligus dicap stempel dengan stempel logo NahdhatulWathan.

Ketiga: Identitas NW pada Aspek Retorika Pidato/Ceramah Keagamaan
Identitas ke-NW-an seseorang biasa terlihat pada saat menyampaikan ceramah, pidato atau bicara dikhalayak publik, antara lain :
a. Mengawali dengan lafaz Al-hamdulillah (الحمد لله) bukan redaksi innal hamda Lillah (إنّ الحمد لله)
b. Dalam berpidato selalu diselangi dengan Do’a Islahul Ummah
اللّهمّ أصلح أمّة محمّد صلّى الله عليه وسلّم
وفرّج عن أمّة محمّد صلّى الله عليه وسلّم
وارحم أمّة محمّد صلّى الله عليه وسلّم
وانشر واحفظ وأيّد نهضة الوطن فى العالمين بحقّ محمّد صلّى الله عليه وسلّم
c. Sering menyebut-nyebut keistimewaan dan keutamaan Nahdhatul Wathan, khususnya Pendiri NW-NBDI dan NWDI.
 
Keempat : Identitas ke-NW-an dalam Kegiatan Hari Besar Keagamaan
NW sangat identik dengan atribut-atribut ke-NW-an yang tidak terlihat di organisasi yang lain. Atribut-atribut tersebut terlihat pada aspek-aspek berikut :
a. Setiap pengajian umum, pengajian pengurus besar, Pengajian tuan Guru-Tuan Guru Nahdhatul Wathan diawali dengan Pembacaan Fatihah-Fatihah yang secara spesifik menyebut langsung:
Pertama, kepada Nabi dan Karabatnya.
Kedua, kepada pendiri NW-NWDI dan NBDI secara khusus dan kepada seluruh Pencinta.
Ketiga, kepada para ulama’, guru, orang tua dan kaum muslimin.
Keempat, kepada organisasi NW untuk tetap jaya, eksis dan populer sepanjang masa dan bahkan disemesta alam.
b. Pembacaan shalawat Nahdhatain dalam segala rangkaian kegiatan ke-Nahdhatul Wathan-an dan biasanya warga Nahdhiyyin membaca shalawat Nahdhatain secara bersamaan-serentak.
c. Penutupan kegiatan keagamaan dengan membaca Do’a Pusaka (Rabbananfa’na), pembacaan doa pusaka ini dibaca bersama-sama yang dipimpin oleh salah satu Tuan Guru atau para asatiz.

Kelima : Identitas NW dalam Aspek Ideologi dan Falsafah
Orang-orang yang disebut dengan orang-orang yang mengikuti Ajaran dan Khittah Perjuangan Nahdhatul Wathan terlihat pada faham ideologi yang dianut dan diyakininya,  antara lain terlihat pada :
a. Faham Ideologi Keagamaan pada aspek Syari’ah NW
Sesuai AD/ART NW dan Wasiat TGKH.M. Zainuddin Abdul Madjid bahwa faham keagamaan dalam aspek syari’ah berdasarkan satu Mazhab Ahlussunnah wal Jama’ah  yaitu Imam Syafi’i Radhiyallahu Anhu.
b. Faham dalam aspek Teologi bersumber pada Teologi ASWAJA Ahlussunnah Waljama’ah yaitu Teologi Imam Asy-syafi’i dan Imam Al-Maturidi.
c. Faham Sufistik warga NW tercermin pada faham Sufisme Syaikh Junaid al-Bagdady dan Syaikh Hijjatul Islam Imam Al-Ghazali.
Sedangkan falsafah kehidupan warga Nahdhatul Wathan tercermin pada prilaku kehidupan yang selalu berorientasi pada Ridha dan Tuntunan Ilahi dan Bimbingan Nabi Muhammmad saw.
Keenam : Identitas NW pada Aspek Kesenian
Di kalangan warga Nahdhiyyin terlihat jelas pada aspek lagu-lagu yang sering didendangkan dan disosialisasikan. Ada sekitar 20 Lagu atau Nasyid yang ditulis oleh TGKH.M. Zainuddin Abdul Madjid yang sangat dianjurkan untuk disosialisasikan kepada masyarakat. Lagu-lagu ke-NW-an menjadi pembeda yang jelas dengan orang-orang yang bukan warga NW yang identik dengan lagu-lagu perjuangan yang disenandungkan oleh pendiri organisasi NW, NBDI dan NWDI.
Ketujuh : Identitas ke-NW-an pada Aspek Tata Busana
Ciri khas yang terlihat pada warga Nahdhatul Wathan pada aspek busana adalah pakaian yang sopan, rapi, islami dan tentu menutupi aurat. Namun ada khas pada pakaian Tuan Guru NW yang memakai jubah, sorban, selendang hijau (warna lambang NW ) atau pakai sarung, surban, peci hitam dan seterusnya. Pakaian-pakaian ini memberikan gambaran akan identitas Nahdhatul Wathan yang positif untuk dilestarikan dan dikembangkan. Identitas-identitas tersebut terlihat dalam semua even kegiatan organasasi khususnya dalam even akbar HULTAH NWDI dalam setiap tahunnya.

PILAR KETIGA: HULTAH NWDI DALAM DIMENSI DAKWAH ISLAMIYAH.
 Hultah NWDI sesungguhnya menjadi agenda Dakwah tahunan yang dikategorikan sebagai penutuh akhir dari semua Majlis Dakwah Hamzanwadi NW yang diasuh dan dibina lansung oleh Pendiri NWDI, NBDI dan NW, atau majelis ta'lim NW yang diasuh oleh para kader-kader terbaik dari alumni NWDI, NBDI dan NW. Maka HULTAH adalah majelis Dakwah HAMZANWADI yang secara lansung menghimpun semua majelis-majelis NW yang ada di seluruh Indonesia.
 Dengan demikan esensi HULTAH NWDI secara makro adalah eksistensi dakwah yang senantiasa bersentuhan dengan realitas yang mengitarinya. Dalam perspektif historis, pergumulan Islam dengan realitas sosio-kultural menjumpai dua kemungkinan. Pertama, dakwah Islam mampu memberikan out-put (hasil, pengaruh) terhadap lingkungan, dalam arti memberi dasar filosofis, arah, dorongan, dan pedoman bagi perubahan masyarakat sampai terbentuknya realitas sosial baru. Kedua, dakwah Islam dipengaruhi oleh perubahan masyarakat dalam arti eksistensi, corak dan arahnya. Ini berarti bahwa aktualisasi dakwah ditentukan oleh sistem sosio-kultural. Dalam kemungkinan yang kedua ini, sistem dakwah dapat bersifat statis atau ada dinamika dengan kadar hampir tidak berarti bagi perubahan sosio-kultural.
 Berkaitan dengan Hultah NWDI sebagai bagian dari Islam kultural, para ulama/tuan guru NW yang selalu bergerak dalam bidang-bidang keagamaan memiliki posisi yang strategis di tengah-tengah masyarakat. Kedudukan ini diperkuat juga dengan pemberian status yang tinggi kepada mereka sebagai “pewaris para Nabi”. Dengan demikian lengkaplah aura keilahian dan kesucian yang mereka sandang. Sebab itu pula, ulama-setidaknya dalam perspektif orang awam-memiliki aura sakralitas, yang pada gilirannya terjewantahkan dalam kekuatan kharisma tertentu, dan ulama sendiri cukup waspada untuk memelihara dan melanggengkan aura kesucian yang mereka pegang dengan, antara lain; tidak terlalu terlibat dalam urusan-urusan yang bersifat propan dan sebaliknya, bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan muru’ah. Inilah yang melestarikan kewibawaan, otoritas, dan kharisma ulama vis a vis umat umumnya. Di sini pulalah terlihat hubungan yang cukup jelas antara knowledge dan power dalam eksistensi ulama, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok yang mempunyai karakter dan distingsi sosial yang khas.
Nahdlatul Wathan adalah sebuah organisasi yang berorientasi pada bidang pendidikan, sosial, dan dakwah islamiyah. Inti perjuangannya adalah berupaya mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas. Perjuangan ini menjadi sangat strategis, karena pembangunan di bidang SDM dapat terefleksi dalam bidang-bidang pembangunan lainnya. Artinya, Kesuksesan di bidang-bidang pembangunan sangat bergantng pada kualitas sumber daya manusia.
Sebagai gambaran awal peran NWDI-NBDI yang disebut oleh pendirinya, Dwi Tunggal Pantang Tanggal, dalam mencetak SDM yang kemudian hari nanti menjadi motor penggerak pembangunan sosial keagamaan di Indonesia ini. Out put dari madrasah NWDI pada priode awal menjadi pelanjut dan pengembang dari visi, misi dan perjuangan pendiri NWDI-NBDI yang nantinya dua madrasah tersebut menjadi embrio lahirnya Organisasi Nahdlatul Wathan. Ini artinya, kontribusi organisasi Nahdlatul Wathan telah secara lansung memberikan peran yang sangat penting dalam pembangunan sumberdaya manusia Indonesia yang tidak sedikit dari alumni-alumni NW telah berkiprah banyak dalam pembangunan bangsa dan negara.

EPILOG
Di sinilah esensi Hultah NWDI menjadi perekat faham-faham yang berserakan di tengah masyarakat yang pada gilirannya nanti diberikan injeksi keagamaan untuk berkiprah di tengah masyarakat sepulangnya para abituren mengaji. Hultah NWDI sebagai agenda kepesantrenan di organisasi Nahdhatul Wathan di mana, institusi pesantren dengan Tuan guru yang ortodok-kharismatik merupakan sosok sentral yang mendominasi kehidupan keagamaan masyarakat muslim di NTB. Kharisma dan pengaruh Tuan guru didasarkan pada jaringan hubungan patronasi dengan santri-santri mereka yang datang dari seluruh penjuru Lombok bahkan sampai wilayah lain di luar Lombok bahkan dari segala penjuru dunia, seperti dari Makkah, Madinah, Mesir, India, dan sebagainya, yang secara lansung maupun tidak lansung berguru kepada pendiri NWDI, NBDIdan NW. Hultah NWDI dapat dikategorikan mampu mengikat emosi keilmuan dan memperkokoh genealogi keilmuan yang pipanya tersambung sampai Nabi Muhammad SAW.
Sungguh beruntunglah bagi siapa saja yang hadir di medan HULTAH NWDI ke-82 di Anjani, yang saat ini dihadiri oleh keturunan lansung pendiri Madrasah al-Shaulatyiyyah Makkah al-Mukarramah, Mudir Madrasah Asshualatiyah Syaikh Madjid Said Mas'ud Salim Rahmatullah, Madrasah keberkahan, madrasah para ulama dunia, dan sekaligus Hultah NWDI menjadi penyebab dan perantara hadirnya ulama-ulama Makkah dan inilah sesungguhnya sebagai media penyambung pipa keilmuan dan keberkahan dari Maulassyaikh Hamzanwadi sampai kepada Nabi Muhammad SAW.

Waallahu a' lam bi al-shawab
Wallahu al-muwaffiq ila sabiili al-Rasyad

Kamis, 20 Juli 2017

Nazhom Aqidatul 'Awam ( Tentang Tauhid Dll )


KITAB KAUM SHOLIHIN

AQIDAH AL AWWAM ( عقيدة العوام ) KARYA SAYYID AHMAD AL MARZUKI

أَبـْـدَأُ بِـاسْمِ اللهِ وَالـرَّحْـمَنِ وَبِـالـرَّحِـيـْمِ دَائِـمِ اْلإِحْـسَانِ

Saya memulai dengan nama Alloh, Dzat yang maha pengasih, dan Maha Penyayang yang senatiasa memberikan kenikmatan tiada putusnya

فَالْـحَـمْـدُ ِللهِ الْـقَدِيْمِ اْلأَوَّلِ اْلآخِـرِ الْـبَـاقِـيْ بِلاَ تَـحَـوُّلِ

Maka segala puji bagi Alloh Yang Maha Dahulu, Yang Maha Awal, Yang Maha Akhir, Yang Maha Tetap tanpa ada perubahan

ثُـمَّ الـصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ سَرْمَـدَ ا عَـلَـى الـنَّـبِيِّ خَيْرِ مَنْ قَدْ وَحَّدَا

Kemudian, semoga sholawat dan salam senantiasa tercurahkan pada Nabi sebaik-baiknya orang yang mengEsakan Alloh

وَآلِهِ وَصَـحْـبِهِ وَمَـنْ تَـبِـعْ سَـبِـيْلَ دِيْنِ الْحَقِّ غَيْرَ مُـبْـتَدِعْ

Dan keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti jalan agama secara benar bukan orang-orang yang berbuat bid’ah

وَبَـعْـدُ فَاعْلَمْ بِوُجُوْبِ الْمَعْرِفَـهْ مِنْ وَاجِـبٍ ِللهِ عِـشْرِيْنَ صِفَـهْ

Dan setelahnya ketahuilah dengan yakin bahwa Alloh itu mempunyai 20 sifat wajib

فَـاللهُ مَـوْجُـوْدٌ قَـدِيْمٌ بَاقِـي مُخَـالِـفٌ لِلْـخَـلْقِ بِاْلإِطْـلاَقِ

Alloh itu Ada, Qodim, Baqi dan berbeda dengan makhlukNya secara mutlak

وَقَـائِمٌ غَـنِـيْ وَوَاحِـدٌ وَحَيّ قَـادِرٌ مُـرِيـْدٌ عَـالِمٌ بِكُلِّ شَيْ

Berdiri sendiri, Maha Kaya, Maha Esa, Maha Hidup, Maha Kuasa, Maha Menghendaki, Maha Mengetahui atas segala sesuatu

سَـمِـيْعٌ الْبَـصِيْـرُ والْمُتَكَلِـمُ لَهُ صِفَـاتٌ سَـبْـعَـةٌ تَـنْـتَظِمُ

Maha Mendengar, Maha Melihat, Maha Berbicara, Alloh mempunyai 7 sifat yang tersusun

فَـقُـدْرَةٌ إِرَادَةٌ سَـمْـعٌ بَصَـرْ حَـيَـاةٌ الْـعِلْـمُ كَلاَمٌ اسْـتَمَرْ

yaitu Berkuasa, Menghendaki, Mendengar, Melihat, Hidup, Mempunyai Ilmu, Berbicara secara terus berlangsung

وَ جَـائـِزٌ بِـفَـضْـلِهِ وَ عَدْلِهِ تَـرْكٌ لِـكُـلِّ مُمْـكِـنٍ كَفِعْلِهِ

Dengan karunia dan keadilanNya, Alloh memiliki sifat boleh (wenang) yaitu boleh mengerjakan sesuatu atau meninggalkannya

أَرْسَـلَ أَنْـبِيَا ذَوِي فَـطَـانَـهْ بِالصِّـدْقِ وَالـتَّـبْلِـيْغِ وَاْلأَمَانَهْ

Alloh telah mengutus para nabi yang memiliki 4 sifat yang wajib yaitu cerdas, jujur, menyampaikan (risalah) dan dipercaya

وَجَـائِزٌ فِي حَقِّـهِمْ مِنْ عَـرَضِ بِغَـيْـرِ نَقْصٍ كَخَفِيْفِ الْمَـرَضِ

Dan boleh didalam hak Rosul dari sifat manusia tanpa mengurangi derajatnya,misalnya sakit yang ringan

عِصْـمَـتُهُمْ كَسَـائِرِ الْمَلاَئِـكَهْ وَاجِـبَـةٌ وَفَـاضَلُوا الْـمَـلاَئِكَهْ

Mereka mendapat penjagaan Alloh (dari perbuatan dosa) seperti para malaikat seluruhnya. (Penjagaan itu) wajib bahkan para Nabi lebih utama dari para malaikat

وَالْـمُسْـتَحِيْلُ ضِدُّ كُـلِّ وَاجِبِ فَـاحْـفَظْ لِخَمْسِيْنَ بِحُكْمٍ وَاجِبِ

Dan sifat mustahil adalah lawan dari sifat yang wajib maka hafalkanlah 50 sifat itu sebagai ketentuan yang wajib

تَـفْصِيْـلُ خَمْسَةٍ وَعِشْرِيْـنَ لَزِمْ كُـلَّ مُـكَـلَّـفٍ فَحَقِّقْ وَاغْـتَنِمْ

Adapun rincian nama para Rosul ada 25 itu wajib diketahui bagi setiap mukallaf, maka yakinilah dan ambilah keuntungannya

هُمْ آدَمُ اِدْرِيْسُ نُوْحٌ هُـوْدٌ مَـعْ صَالِـحْ وَإِبْرَاهِـيْـمُ كُـلٌّ مُـتَّبَعْ

Mereka adalah Nabi Adam, Idris, Nuh, Hud serta Sholeh, Ibrahim ( yang masing-masing diikuti berikutnya)

لُوْطٌ وَاِسْـمَاعِيْلُ اِسْحَاقٌ كَـذَا يَعْـقُوْبُ يُوْسُفٌ وَأَيـُّوْبُ احْتَذَى

Luth, Ismail dan Ishaq demikian pula Ya’qub, Yusuf dan Ayyub dan selanjutnya

شُعَيْبُ هَارُوْنُ وَمُوْسَى وَالْـيَسَعْ ذُو الْكِـفْلِ دَاوُدُ سُلَيْمانُ اتَّـبَـعْ

Syuaib, Harun, Musa dan Alyasa’, Dzulkifli, Dawud, Sulaiman yang diikuti

إلْـيَـاسُ يُوْنُسْ زَكَرِيـَّا يَحْيَى عِـيْسَـى وَطَـهَ خَاتِمٌ دَعْ غَـيَّا

Ilyas, Yunus, Zakaria, Yahya, Isa dan Thaha (Muhammad) sebagai penutup, maka tinggalkanlah jalan yang menyimpang dari kebenaran

عَلَـيْـهِـمُ الصَّـلاةُ والسَّـلامُ وآلِهِـمْ مـَـا دَامَـتِ اْلأَيـَّـامُ

Semoga sholawat dan salam terkumpulkan pada mereka dan keluarga mereka sepanjang masa

وَالْـمَـلَكُ الَّـذِي بِلاَ أَبٍ وَأُمْ لاَ أَكْـلَ لاَ شـُرْبَ وَلاَ نَوْمَ لَهُمْ

Adapun para malaikat itu tetap tanpa bapak dan ibu, tidak makan dan tidak minum serta tidak tidur

تَفْـصِـيْلُ عَشْرٍ مِنْهُمُ جِبْرِيْـلُ مِـيْـكَـالُ اِسْـرَافِيْلُ عِزْرَائِـيْلُ

Secara terperinci mereka ada 10, yaitu Jibril, Mikail, Isrofil, dan Izroil

مُـنْـكَرْ نَـكِـيْرٌ وَرَقِيْبٌ وَكَذَا عَـتِـيْدُ مَالِكٌ وَرِضْوَانُ احْتـَذَى

Munkar, Nakiir, dan Roqiib, demikian pula ‘Atiid, Maalik, dan Ridwan dan selanjutnya

أَرْبَـعَـةٌ مِنْ كُتُبٍ تَـفْصِيْـلُهَا تَـوْارَةُ مُـوْسَى بِالْهُدَى تَـنْـزِيْلُهَا

Empat dari Kitab-Kitab Suci Allah secara terperinci adalah Taurat bagi Nabi Musa diturunkan dengan membawa petunjuk

زَبُـوْرُ دَاوُدَ وَاِنْـجِـيْـلٌ عَلَى عِيْـسَى وَفُـرْقَانٌ عَلَى خَيْرِ الْمَـلاَ

Zabur bagi Nabi Dawud dan Injil bagi Nabi Isa dan AlQur’an bagi sebaik-baik kaum (Nabi Muhammad SAW)

وَصُحُـفُ الْـخَـلِيْلِ وَالْكَلِيْـمِ فِيْـهَـا كَلاَمُ الْـحَـكَمِ الْعَلِيْـمِ

Dan lembaran-lembaran (Shuhuf) suci yang diturunkan untuk AlKholil (Nabi Ibrohim) dan AlKaliim (Nabi Musa) mengandung Perkataan dari Yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui

وَكُـلُّ مَـا أَتَى بِهِ الـرَّسُـوْلُ فَحَـقُّـهُ الـتَّـسْـلِـيْمُ وَالْقَبُوْلُ

Dan segala apa-apa yang disampaikan oleh Rosulullah, maka kita wajib pasrah dan menerima

إِيـْمَـانُـنَا بِـيَـوْمِ آخِرٍ وَجَبْ وَكُـلِّ مَـا كَـانَ بِـهِ مِنَ الْعَجَبْ

Keimanan kita kepada Hari Akhir hukumnya wajib, dan segala perkara yang dahsyat pada Hari Akhir

خَـاتِمَةٌ فِي ذِكْرِ بَاقِي الْوَاجِـبِ مِمَّـا عَـلَى مُكَـلَّفٍ مِنْ وَاجِـبِ

Sebagai penutup untuk menerangkan ketetapan yang wajib, dari hal yang menjadi kewajiban bagi mukallaf

نَـبِـيُّـنَـا مُحَمَّدٌ قَـدْ أُرْسِلاَ لِلْـعَالَمِـيْـنَ رَحْـمَـةً وَفُضِّلاَ

Nabi kita Muhammad telah diutus untuk seluruh alam sebagai Rahmat dan keutamaan diberikan kepada beliau SAW melebihi semua

أَبـُوْهُ عَـبْدُ اللهِ عَبْدُ الْمُطَّلِـبْ وَهَـاشِمٌ عَبْـدُ مَنَافٍ يَـنْـتَسِبْ

Ayahnya bernama Abdullah putera Abdul Mutthalib, dan nasabnya bersambung kepada Hasyim putera Abdu Manaf

وَأُمُّـهُ آمِـنَـةُ الـزُّهْـرِيـَّـهْ أَرْضَـعَـهُ حَـلِيْمَـةُ السَّعْدِيـَّهْ

Dan ibunya bernama Aminah Az-Zuhriyyah, yang menyusui beliau adalah Halimah As-Sa’diyyah

مـَوْلِدُهُ بِـمَـكَـةَ اْلأَمِيْـنَـهْ وَفَـاتُـهُ بِـطَـيْـبَةَ الْـمَدِيْنَهْ

Lahirnya di Makkah yang aman, dan wafatnya di Toiybah (Madinah)

أَتَـمَّ قَـبْـلَ الْـوَحِيِ أرْبَعِيْنَا وَعُمْـرُهُ قَـدْ جَـاوَزَ الـسِّـتِّيْنَا

Sebelum turun wahyu, nabi Muhammad telah sempurna berumur 40 tahun, dan usia beliau 60 tahun lebih

وسـَبْـعَةٌ أَوْلاَدُهُ فَـمِـنْـهُـمُ ثَلاَثَـةٌ مِـنَ الـذُّكُـوْرِ تُـفْهَمُ

Ada 7 orang putera-puteri nabi Muhammad, diantara mereka 3 orang laki-laki, maka pahamilah itu

قـَاسِـمْ وَعَـبْدُ اللهِ وَهْوَ الطَّيـِّبُ وَطَـاهِـرٌ بِـذَيْـنِ ذَا يُـلَقَّبُ

Qasim dan Abdullah yang bergelar At-Thoyyib dan At-Thohir, dengan 2 sebutan inilah (At-Thoyyib dan At-Thohir) Abdullah diberi gelar

أَتَـاهُ إِبـْرَاهِـيْـمُ مِنْ سَـرِيـَّهْ فَأُمُّهُ مَارِيـَةُ الْـقِـبْـطِـيَّـهْ

Anak yang ketiga bernama Ibrohim dari Sariyyah (Amat perempuan), ibunya (Ibrohim) bernama Mariyah Al-Qibtiyyah

وَغَـيْـرُ إِبـْرَاهِيْمَ مِنْ خَـدِيْجَهْ هُمْ سِتَـةٌ فَـخُـذْ بِـهِمْ وَلِـيْجَهْ

Selain Ibrohim, ibu putera-puteri Nabi Muhammad berasal dari Khodijah, mereka ada 6 orang (selain Ibrohim), maka kenalilah dengan penuh cinta

وَأَرْبَعٌ مِـنَ اْلإِنـَاثِ تُـذْكَـرُ رِضْـوَانُ رَبِّـي لِلْـجَـمِـيْعِ يُذْكَرُ

Dan 4 orang anak perempuan Nabi akan disebutkan, semoga keridhoan Allah untuk mereka semua

فَـاطِـمَـةُ الزَّهْرَاءُ بَعْلُهَا عَلِيْ وَابـْنـَاهُمَا السِّبْطَانِ فَضْلُهُمْ جَلِيْ

Fatimah Az-Zahro yang bersuamikan Ali bin Abi Tholib, dan kedua putera mereka (Hasan dan Husein) adalah cucu Nabi yang sudah jelas keutamaanya

فَـزَيْـنَـبٌ وبَـعْـدَهَـا رُقَـيَّـهْ وَأُمُّ كُـلْـثُـوْمٍ زَكَـتْ رَضِيَّهْ

Kemudian Zaenab dan selanjutnya Ruqayyah, dan Ummu Kultsum yang suci lagi diridhoi

عَـنْ تِسْـعِ نِسْوَةٍ وَفَاةُ الْمُصْطَفَى خُـيِّـرْنَ فَاخْـتَرْنَ النَّـبِيَّ الْمُقْتَفَى

Dari 9 istri Nabi ditinggalkan setelah wafatnya, mereka semua telah diminta memilih syurga atu dunia, maka mereka memilih nabi sebagai panutan

عَـائِـشَـةٌ وَحَـفْصَةٌ وَسَـوْدَةُ صَـفِـيَّـةٌ مَـيْـمُـوْنَةٌ وَ رَمْلَةُ

Aisyah, Hafshah, dan Saudah, Shofiyyah, Maimunah, dan Romlah

هِنْـدٌ وَ زَيْـنَبٌ كَـذَا جُوَيـْرِيَهْ لِلْـمُـؤْمِنِيْنَ أُمَّـهَاتٌ مَرْضِيَهْ

Hindun dan Zaenab, begitu pula Juwairiyyah, Bagi kaum Mu’minin mereka menjadi ibu-ibu yang diridhoi

حَـمْـزَةُ عَـمُّـهُ وعَـبَّـاسٌ كَذَا عَمَّـتُـهُ صَـفِيَّـةٌ ذَاتُ احْتِذَا

Hamzah adalah Paman Nabi demikian pula ‘Abbas, Bibi Nabi adalah Shofiyyah yang mengikuti Nabi

وَقَـبْـلَ هِـجْـرَةِ النَّـبِيِّ اْلإِسْرَا مِـنْ مَـكَّـةٍ لَيْلاً لِقُدْسٍ يُدْرَى

Dan sebelum Nabi Hijrah (ke Madinah), terjadi peristiwa Isro’. Dari Makkah pada malam hari menuju Baitul Maqdis yang dapat dilihat

بَـعْـدَ إِسْـرَاءٍ عُـرُوْجٌ لِلـسَّمَا حَتىَّ رَأَى الـنَّـبِـيُّ رَبـًّا كَـلَّمَا

Setelah Isro’ lalu Mi’roj (naik) keatas sehingga Nabi melihat Tuhan yang berkata-kata

مِنْ غَيْرِ كَيْفٍ وَانْحِصَارٍ وَافْـتَرَضْ عَـلَـيْهِ خَمْساً بَعْدَ خَمْسِيْنَ فَرَضْ

Berkata-kata tanpa bentuk dan ruang. Disinilah diwajibkan kepadanya (sholat) 5 waktu yang sebelumnya 50 waktu

وَبَــلَّـغَ اْلأُمَّــةَ بِـاْلإِسـْرَاءِ وَفَـرْضِ خَـمْـسَةٍ بِلاَ امْتِرَاءِ

Dan Nabi telah menyampaikan kepada umat peristiwa Isro’ tersebut. Dan kewajiban sholat 5 waktu tanpa keraguan

قَـدْ فَـازَ صِـدِّيْقٌ بِتَـصْدِيْقٍ لَـهُ وَبِـالْـعُرُوْجِ الصِّدْقُ وَافَى أَهْلَهُ

Sungguh beruntung sahabat Abubakar As-Shiddiq dengan membenarkan peristiwa tersebut, juga peristiwa Mi’raj yang sudah sepantasnya kebenaran itu disandang bagi pelaku Isro’ Mi’roj

وَهَــذِهِ عَـقِـيْـدَةٌ مُـخْـتَصَرَهْ وَلِـلْـعَـوَامِ سَـهْـلَةٌ مُيَسَّرَهْ

Inilah keterangan Aqidah secara ringkas bagi orang-orang awam yang mudah dan gampang

نـَاظِـمُ تِلْـكَ أَحْـمَدُ الْمَرْزُوقِيْ مَـنْ يَنْـتَمِي لِلصَّادِقِ الْمَصْدُوْقِ

Yang di nadhomkan oleh Ahmad Al Marzuqi, seorang yang bernisbat kepada Nabi Muhammad (As-Shodiqul Mashduq)

وَ الْحَـمْـدُ ِللهِ وَصَـلَّى سَـلَّمَا عَلَـى النَّبِيِّ خَيْرِ مَنْ قَدْ عَلَّمَا

Dan segala puji bagi Allah serta Sholawat dan Salam tercurahkan kepada Nabi sebaik-baik orang yang telah mengajar

وَاْلآلِ وَالـصَّـحْـبِ وَكُـلِّ مُرْشِدِ وَكُـلِّ مَـنْ بِخَيْرِ هَدْيٍ يَقْتَدِي

Juga kepada keluarga dan sahabat serta orang yang memberi petunjuk dan orang yang mengikuti petunjuk

وَأَسْـأَلُ الْكَـرِيْمَ إِخْـلاَصَ الْعَمَلْ ونَـفْـعَ كُـلِّ مَنْ بِهَا قَدِ اشْتَغَلْ

Dan saya mohon kepada Allah yang Maha Pemurah keikhlasan dalam beramal dan manfaat bagi setiap orang yang berpegang teguh pada aqidah ini

أبْيَاتُهَا ( مَـيْـزٌ ) بِـعَدِّ الْجُمَّلِ تَارِيْخُها ( لِيْ حَيُّ غُرٍّ ) جُمَّلِ

Nadhom ini ada 57 bait dengan hitungan abjad, tahun penulisannya 1258 Hijriah

سَـمَّـيْـتُـهَا عَـقِـيْدَةَ الْـعَوَامِ مِـنْ وَاجِبٍ فِي الدِّيْنِ بِالتَّمَامِ

Aku namakan aqidah ini Aqidatul Awwam, keterangan yang wajib diketahui dalam urusan agama dengan sempurna

🌻 Fatimah Az Azahra Al'latas