Sabtu, 30 Desember 2017

PERAYAAN TAHUN BARU ADALAH TRADISI ORANG KAFIR, MAKA JAUHILAH!



PERAYAAN TAHUN BARU ADALAH TRADISI ORANG KAFIR, MAKA JAUHILAH!

Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda,

لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ، وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوْا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوْهُ. قُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ الْيَهُوْدُ وَالنَّصَارَى! قَالَ: فَمَنْ.

 “Sungguh kalian benar-benar akan mengikuti jalan-jalan orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta hingga, andaikata mereka masuk ke lubang dhab, niscaya kalian akan mengikutinya,” Kami berkata, “Wahai Rasulullah, apakah mereka adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab, “(Ya), siapa lagi (kalau bukan mereka)...!?”

Dalam penelitian sejarah, ternyata perayaan tahun baru pertama kali dilakukan oleh Julius Caesar tahun 45 atau 46 SM (sebelum masehi), setelah dia diangkat menjadi Kaisar bangsa Romawi.

 [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu'anhu]

Merayakan Tahun Baru Berarti Menyerupai Mereka

Islam melarang pemeluknya mengikuti non muslim dari kalangan Yahudi, Nashoro, Majusi, dan lain-lain dalam hal pakaian, perayaan, dan lain-lain.

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.”
(HR. Ahmad 2: 50)

Merayakan tahun baru berarti mengikuti kebiasaan non muslim.

Takutlah Ancaman Rasulullah ﷺ

لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا

“Bukan termasuk golongan kami siapa saja yang menyerupai selain kami”
 (HR. Tirmidzi no. 2695).

  Semoga Allah merahmati siapa saja yang mengambil manfaat dari ucapan yang baik dan mengamalkannya. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah berkomentar di laman blog kami