اَهْلًا وَسَهْلًا وَمَرْحَبًا بِحُضُوْرِكُمْ ,Di Blog M. Isro' Zainuddin,QH,M.Pd

Mengajar Untuk Terus Belajar ربنا زدنا علما وارزقنا فهما

Senin, 29 Agustus 2016

DO’A ORANG HAMIl SUPAYA ANAKNYA MENJADI SEHAT ,ALIM, PINTAR SOLEH N SOLEHAH...DLL








DO’A ORANG HAMIl SUPAYA ANAKNYA MENJADI SEHAT ,ALIM, PINTAR SOLEH N SOLEHAH...DLL
اَللّهُمَّ احْفَظْ وَلَدِىْ مَادَامَ فِىْ بَطنِىْ وَاشْفِهِ اَنْتَ شَافٍ لاَ شِفَأَ اِلاَّ شِفَائُكَ شِفَأً لاَيُغَادِرُ سَقَمَا. اَللّهُمَّ صَوِّرْهُ فِىْ بَطنِىْ صُوْرَةً حَسَنَةً وَثَبِّتْ قَلْبَهُ اِيْمَانًا بِكَ وَبِرَسُوْلِكَ. اَللّهُمَّ اَخْرِجْهُ مِنْ بَطْنِىْ وَقْتَ وِلاَدَتِىْ سَهْلا ًو َتَسْلِيْمًا. اَللّهُمَّ اجْعَلْهُ صَحِيْحًا كَامِلاً وَعَاقِلاً حَاذِقًا عَالِمًا عَامِلاً. اَللّهُمَّ طَوِّلْ عُمْرَهُ وَصَحِّحْ جَسَدَهُ وَحَسِّنْ خُلُقَهُ وَأفْصَحْ لِسَانَهُ وَاَحْسِنْ صُوْرَتَهُ لِقِرَأَةِ الْحَدِيْثِ وَالْقُرْآنِ بِبَرَكَةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُلِلّهِ رَبِّالْعَالَمِيْن.
Ya Allah, jagalah anakku selama ada di dalam kandunganku dan sembuhkanlah dia, Engkau adalah dzat yang bisa menyembuhkan, tiada obat kecuali obat-Mu yang tidak akan membawa penyakit. Ya Allah, bentuklah dia dalam kandunganku dengan bentuk yang bagus dan tetapkanlah iman hatinya pada-Mu dan utusan-Mu. Ya Allah, keluarkanlah dia dari kandunganku pada waktu aku melahirkannya dengan mudah dan selamat. Ya Allah jadikanlah dia orang yang sehat, sempurna, punya akal, cerdas, alim mau mengamalkan ilmunya. Ya Allah, berilah dia umur panjang, badan sehat dan budi pekerti yang baik dan berilah lisan yang fasih serta berilah suara yang baik guna membaca hadits dan al-Qur’an dengan berkahnya Nabi Muhammad SAW. Segala puji bagi Allah yang menguasai sekalian alam.
DO’A AKAN MELAHIRKAN ANAK
حَنَّا وَلَدَتْ مَرْيَمَ وَمَرْيَمُ وَلَدَتْ عِيْسَى أُخْرُجْ اَيُّهَا الْمَوْلُوْدُ بِقُدْرَةِ الْمَلِكِ الْمَعْبُودِ
Siti Hanna melahirkan Siti Maryam, Siti Maryam melahirkan Nabi Isa, keluarkanlah anak yang akan dilahirkan dengan kekuasaan Allah Dzat Yang Merajai dan Dzat Yang Disembah
on Agustus 29, 2016 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

PENJELASAN TENTANG MADZHAB YANG HANYA PENDAPAT MANUSIA.

 



PENJELASAN TENTANG MADZHAB YANG HANYA  PENDAPAT MANUSIA.
---------------------------------------------------------------------------
A. Mazhab Adalah Penjelasan Paling Sah Atas Isi Al-Quran dan As-Sunnah
Yang kita sepakati dari istilah mazhab adalah penjelasan yang asli, otentik, baku dan ilmiyah tentang kandungan hukum Allah yang tertuang di dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Ternyata Al-Quran dan As-Sunnah yang kita warisi dari Rasulullah SAW itu masih harus dijelaskan dulu sebelum kita laksanakan.
Kenapa harus ada penjelasan? Bukankah Al-Quran dan hadits itu sendiri sudah merupakan penjelasan buat orang yang bertaqwa?
Pertanyaan agak-agak lugu tapi polos ini mungkin sering kita dengar dari mulut saudara-saudara kita yang sedang belajar ilmu agama. Tidak apa-apa, namanya saja masih belajar. Wajarlah kalau pertanyaannya agak polos.
Jawabannya adalah bahwa orang-orang terbaik dari generasi terbaik saja masih bermazhab dan tidak sok tahu menafsir-nafsirkan ayat-ayat Allah SWT dengan akal pikiran dan nalar mereka sendiri. Mereka masih tetap bertanya tentang Al-Quran, As-Sunnah dan hukum-hukum syariah kepada Rasulullah SAW.
1. Shahabat Masih Harus Minta Penjelasan Al-Quran dari Rasulullah SAW
Pertanyaannya, mereke orang sekelas shahabat itu masih harus bertanya tentang Al-Quran, padahal mereka mengalami turunnya Al-Quran. Dan bahkan Al-Quran turun dalam bahasa mereka, yaitu bahasa Arab?
a. Kendala Bahasa dan Istilah
Memang benar ayat-ayat Al-Quran turun dalam bahasa Arab yang khas di masa Nabi SAW. Namun yang harus diketahui dengan kualitas level bahasa yang teramat tinggi sastranya. Sehingga terkadang tidak semua shahabat mampu memahami kata per kata, kalimat per kalimat serta redaksi-redaksi di ayat Al-Quran itu sendiri.
Seringkali mereka harus bertanya lagi kepada Rasulullah SAW tentang apa maksud suatu ayat. Jadi Al-Quran itu tidak otomatis jelas dan mudah dipahami, bahkan oleh merekea yang selevel para shahabat sekalipun. Tetap saja mereka masih harus mendapatkan penjelasan dulu dari Rasulullah SAW.
Bayangkan kalau sekelas shahabat saja masih harus bertanya tentang isi Al-Quran dan kandungan hukumnya, bagaimana mungkin orang di masa kini 15 abad setelah turunnya Al-Quran, tidak paham bahasa Arab, tidak tahu asal muasal turunnya ayat, tidak tahu jeluntrungannya, tiba-tiba mereka berhak untuk menafsirkan sendiri? Lalu bikin fatwa aneh-aneh sambil melarang orang bertanya kepada sumber rujukan aslinya, yaitu para shahabat?
Sungguh aneh dan tidak masuk akal, bukan?

b. Nasikh Wal Mansukh
Syariat Islam di dalam Al-Quran tidak turun sekaligus, tetapi berproses. Berproses disini bukan sekedar ayat turun satu persatu, tetapi lebih dari itu, kadang ada proses perubahan hukum seiring dengan semakin banyaknya turun ayat.
Hukum yang sudah ditetapkan pada satu ayat bisa saja diangulir dan diubah menjadi hukum yang lain oleh ayat yang turun kemudian. Keharaman yang dibawa oleh suatu ayat bisa diubah menjadi kehalalan oleh turunnya ayat berikutnya. Sebaliknya, kehalalan yang didasarkan pada satu ayat, kemudian diharamkan oleh ayat yang turun kemudian.
Banyak sekali orang awam di masa kini yang sama sekali tidak tahu adanya ayat yang dinasakh atau dibatalkan hukumnya. Dengan segala keluguannya mereka mengirasa semua ayat itu berlaku hukumnya sama rata. Mereka tentu harus bertanya dulu kepada sumber rujukan utama yaitu para shahabat. Tidak boleh asal main keluarkan fatwa dan hukum seenaknya.
c. Tidak Semua Shahabat Merupakan Ahli Hukum
Satu hal lagi yang harus dicatat juga bahwa tidak semua shahabat itu ahli dalam hukum agama, meskipun mereka hidup bersama Rasulullah SAW. Ibnul Qayyim Al-Jauziyah di dalam kitab I'lamul Muwaqqi'in (إعلام الموقعين) memperkirakan hanya sekitar 130-an orang saja dari para shahabat yang punya kapasitas dalam mengistimbath hukum.
Padahal kita tahu bahwa jumlah shahabat itu mencapai angka 124 ribu orang. Dibandingkan yang ahli dalam istimbath hukum, ternyata jauh lebih banyak mereka yang bukan ahlinya.
Oleh karena itu tidak bisa kita pungkiri bahwa sesungguhnya para shahabat itu meski bisa bahasa Arab, mengalami proses turunnya Al-Quran, bahkan menjadi tokoh langsung di dalam ayat yang diturunkan, namun tetap tetap saja mereka harus bertanya kepada Rasulullah SAW atau kepada shahabat senior yang sudah berlevel ahli istimbath hukum. Maksudnya tetap harus bertanya kepada ahlinya tentang isi kandungan hukum di dalam Al-Quran. Dan proses bertanya itu yang kita sebut bermazhab.
Mereka yang hidup bersama Rasulullah SAW saja masih harus bermazhab, bagaimana mungkin orang di zaman sekarang merasa sudah pintar dan mereka berhak menafsir-nafsirkan ayat Al-Quran seenaknya? Apakah mereka merasa lebih pintar dan lebih tinggi ilmunya dari para shahabat?
2. Para Shahabat Mendapat Legalisasi Dari Rasulullah SAW Untuk Berfatwa
Menarik untuk dicermati, para sebagian shahabat yang memang telah mendapatkan pendididukan khusus untuk menjadi ahli istimbath hukum ini kemudian mendapatkan legalitas dari Rasulullah SAW. Tentu tidak semua mereka mendapatkannya, melainkan hanya yang sudah mencapai derajat ilmunya. Rasulullah SAW bersabda :
فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الخُلَفَاءِ المَهْدِيِّينَ الرَاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ

Wajiblah atas kalian untuk berpegang pada sunnahku dan sunnah para penggantiku yang lurus. Pegang erat sunnah itu dan gigitlah dengan geraham. (HR. Ahmad)
Dengan hadits ini maka para shahabat ahli istimbath hukum itu telah menjadi juru fatwa resmi yang telah menandatangani 'kontrak' sebagai wakil Allah di muka bumi. Jabatannya tentu bukan sebagai pembawa wahyu tetapi sebagai juru tafsir resmi dari Al-Quran dan As-Sunnah.
Siapa saja yang mencoba menafsir-nafsirkan ayat Al-Quran ataupun sunnah Rasulullah SAW semata-mata hanya lewat akalnya sendiri, maka sudah dipastikan sesat, keliru dan tidak bisa diterima.
Anehnya di zaman sekarang bisa-bisanya ada orang yang tidak mengerti Al-Quran dan As-Sunnah, tetapi malah mengaku-ngaku sebagai ahli fatwa, lalu bikin fatwa seenaknya. Lucunya sampai bilang begini :
"Tinggalkan semua perkataan manusia dan cukup Al-Quran dan As-Sunnah saja yang kita pegang. Tidak usah merujuk kepada shahabat, tabi'in atau fuqaha, karena mereka manusia dan sangat mungkin mengalami kesalahan".

Ungkapan ini kelihatannya benar, tetapi sekaligus juga banyak pesan menyesatkan tersirat di dalamnya. Di antarnya kesesatannya adalah sebagai berikut :
a. Sama Saja Mendustai Kenabian Muhammad SAW
Dengan mencoret peran para shahabat, tabi'in dan para fuqaha, otomatis kita menutup penjelasan, ilmu dan pesan-pesan penting dari Rasulullah SAW yang dititipkan kepada mereka. Dan itu berarti sama saja kita mendustakan kenabian Muhammad SAW.

b. Bikin Agama Baru Mendompleng Agama Islam
Bila kita perpegang pada Al-Quran dan Sunnah, lalu kita tafsiri sendiri semua isi kandungannya, seenak kita dan sesuai dengan selera kita sendiri, maka sesungguhnya kita telah menciptakan agama baru.
Agama itu sama sekali bukan agama yang dibawa oleh Rasulullah SAW, tetapi kita cuma mendompleng saja, sementara isi dan ajarannya 100% buatan akal kita sendiri.

3. Para Shahabat Boleh Berbeda Pendapat
Dan yang sangat menarik adalah meski sudah sah menjadi juru tafsir resmi Al-Quran dan As-Sunnah oleh Rasulullah SAW, namun para shahabat ahli istimbath hukum tetap diberi 'kebebasan' untuk saling berbeda pendapat.
Dan sudah pasti bahwa perbedaan pendapat di tengah para shahabat tentu tidak datang dari hawa nafsu pribadi, atau kepentingan kelompok tertentu, atau motivasi uang, jabatan, kekayaan, popularitas dan hal-hal rendah lainnya. Tentu saja mereka suci dari semua tuduhan itu.
Sebab Allah SWT menjamin bahwa mereka itu mendapat ridha dari Allah SWT dan dalam hadits yang shahih mereka 100% dipastikan masuk surga.

عَشْرَةٌ فيِ الجَنَّة : أَبُو بَكْر فيِ الجَنَّةِ وَعُمَر فيِ الجَنَّةِ وَعُثْمَان فيِ الجَنَّةِ وَعَلِيٌّ فيِ الجَنَّةِ وَطَلْحَة فيِ الجَنَّةِ َوالزُّبَيْر فيِ الجَنَّةِ وَعَبْدُ الرَّحْمَن بنِ عَوْفٍ فيِ الجَنَّةِ وَسَعِيدُ بْنُ مَالِكٍ فيِ الجَنَّةِ وَأَبُو عُبَيْدَة بْنُ الجَرَّاحِ فيِ الجَنَّةِ - وَسَكَتَ عَنِ العَاشِـرِ ، قَالُوا : وَمَنْ هُوَ العَاشِر ؟ فَقَالَ : " سَعِيدُ بْنُ زَيْدٍ " – يعني نفسه
Dari Said bin Zaid bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Ada sepuluh orang di dalam surga : Abu Bakar di dalam surga, Umar di dalam surga, Utsman di dalam surga, Ali di dalam surga, Thalhah di dalam surga, Az-Zubair di dalam surga, Abdurrahman bin Auf di dalam surga, Said bin Malik di dalam surga, Abu Ubaidah Ibnul Jarrah di dalam surga, kemudian Said terdiam. Orang-orang bertanya,”Siapa yang kesepuluh?”. Said menjawab,”Said bin Zaid”- yaitu dirinya sendiri. (HR. Ahmad dan Abu Daud)

4. Boleh Memilih Mazhab Shahabat Yang Mana Saja
Ketika para shahabat yang sudah menjadi derajat ahli istimbath hukum ini punya pendapat yang berbeda satu dengan yang lainnya, maka para shahabat yang lain boleh memilih pendapat yang mana saja dari mereka. Rasulullah SAW telah bersabda :
إِنَّ أَصْحَابِي بِمَنْزِلَةِ النُّجُومِ فِي السَّمَاءِ فَأَيُّمَا أَخَذْتُمْ بِهِ اهْتَدَيْتُمْ وَاخْتِلاَفُ أَصْحَابِي لَكُمْ رَحْمَةٌ

Para shahabatku bagaikan gemintang di langit. Pendapat siapapun yang kamu ambil tetap dapat petunjuk. Perbedaan pendapat mereka jadi rahmat bagi kamu. (HR. Al-Baihaqi)
Dalam kenyataannya ada mazhab Abu Bakar, mazhab Umar, mazhab Ustman, mazhab Ali, mazhab Ibnu Abbas, mazhab Ibnu Umar, mazhab Ibnu Mas'ud, mazhab Aisyah, mazhab Ummu Salamah dan lainnya. Mereka bisa saja berbeda pendapatnya, namun semuanya berada di dalam wilayah kebenaran dan petunjuk dari Rasulullah SAW.
Maka kepada pendapat, fatwa serta mazhab para shahabat itulah kita wajib berpegang-teguh. Sebab pada hakikatnya kita sedang kembali kepada Al-Quran dan As-Sunnah dengan cara yang benar. Bukan dengan penafsiran hawa nafsu atau selera masing-masing.
Seratusan tahun sepeninggal para shahabat, Umar bin Abdul Aziz menyatakan sangat bahagia ketika mengetahui dahulu para shahabat ternyata berbeda pendapat.
Saya kurang suka kalau para shahabat tidak berbeda pendapat. Bila hanya satu pendapat, pastilah orang merasakan kesempitan. (Umar bin Abdul Aziz)
B. Mazhab Empat Adalah Titisan Mazhab Para Shahabat
Sampai disini mungkin ada yang menyatakan keheranan, yang ditanya apakah kita harus bermazhab, maksudnya adalah empat mazhab yaitu Al-Hanafiyah, Al-Malikiyah, Asy-Syafi'iyah dan Al-Hanabilah. Kenapa penjelasannya malah menerangkan mazhab-mazhab para shahabat?
Lalu apa hubungannya antara mazhab-mazhab para shahabat itu dengan empat mazhab yang kita kenal saat ini?

Bukankah kalau begitu yang harus kita ikuti adalah mazhab-mazhab para shahabat dan bukan mazhab empat yang bukan dari kalangan shahabat?
Jawabannya sederhana saja, yaitu benar bahwa kita memang harus ikut kepada mazhab para shahabat. Asalkan kita hidup di masa para shahabat. Sayangnya kita hidup di 15 abad kemudian, dimana sudah tidak ada lagi para shahabat hidup di tengah-tengah kita.

Kita butuh sumber informasi yang valid dan benar-benar bisa dipercaya untuk bisa kontak dengan fatwa-fatwa para shahabat. Masalahnya, dimana kita bisa menemukan sumber-sumber fatwa para shahabat yang valid dan terjamin kemurniannya?
Jawabannya ada para murid-murid dari para shahabat itu. Ya, murid-murid para shahabat adalah generasi yang paling amanah dan berkualitas dalam menjaga amanah fatwa dan ilmu dari para shahabat.
1. Generasi Fuqaha di masa Tabi'in
Kalau mau tahu fatwa para shahabat, maka rujukannya ada di tangan murid-murid mereka, yaitu generasi tabi'in. Mereka tersebat di tujuh penjuru peradaban Islam, karena para shahabat yang menjadi guru mereka memang tinggal berpencar-pencar, baik di Madinah, Mekkah, Kufah, Bashrah, Syam, Mesir dan Yaman.

· Madinah : Shahabat Abdullah bin Umar bin Al-Khattab dan Zaid bin Tsabit melahirkan tujuh ulama ahli fiqih dari kota Madinah, di antaranya Said bin Al-Musayyib, Urwah bin Az-Zubair, Qasim bin Muhammad, Kharijah bin Zaid, Abu Bakr bin Abdullah bin Utbah bin Masud, Sulaiman bin Yasar, Ubaid bin Abdillah, Nafi’ Maula Abdullah bin Umar.
· Mekkah : Shabat Ibnu Al-Abbas dan Abdullah bin Az-Zubair di Mekkah melahirkan Mujahid, Atha’ bin Abi Rabah, Thawus bin Kisan dan lainnya.
· Kufah : Ali bin Abi Thalib dan Abdullah bin Mas’ud di Kufah melahirkan ’Alqamah, Al-Aswan, Masruq, Syuraih, Asy-Sya’biy, An-Nakha’i dan Said bin Jubair.

· Bashrah : Anas bin Malik dan Abu Musa Al-Asy’ari melahirkan Al-Hasan Al-Bashri dan Muhammad Ibnu Sirin.
· Syam : Muadz bin Jabal, Ubadah dan Abu Ad-Darda’ di Syam melahirkan Abu Idris Al-Khaulani, Makhul Ad-Dimasyqi, Umar bin Abdul Aziz, Raja’ bin Haywah dan Abdurrahman Al-Auza’i.
· Mesir : Shahabat Amr bin Al-Ash dan puteranya Abdullah bin Amr bin Al-Ash melahirkan Yazid bin Hubaib. Yazid adalah orang yang nantinya menjadi guru bagi Al-Laits bin Saad, ulama besar Mesir di masanya.
· Yaman : Shabat Musa Al-Asy'ari dan Muadz bin Jabal di Yaman melahirkan Mathraf bin Mazin dan Hisyam bin Yusuf.
2. Generasi Berikutnya
Di awal abad II hingga pertengahan abad IV hijriyah yang merupakan fase keemasan bagi itjihad fiqih, muncul 13 mujtahid yang mazhabnya dibukukan dan diikuti pendapatnya. Mereka adalah :
· Sufyan bin Uyainah di Mekah
· Malik bin Anas di Madinah
· Hasan Al Basri di Basrah
· Abu Hanifah dan Sufyan Ats-Tsauriy (161 H) di Kufah
· Al Auzai (157 H) di Syam
· Asy-Syafi’i dan Al-Laits bin Sa’d di Mesir
· Ishaq bin Rahawaih di Naisabur
· Abu Tsaur, Ahmad bin Hanbal, Daud Adz-Dzhahiri dan Ibnu Jarir At Thabary, keempatnya di Baghdad

Yang kita sepakati tentang istilah mazhab adalah kumpulan hasil ijtihad dari para shahabat, tabi'in, atba'uttabi'in, dan generasi salafus-shalih, dimana kapasitas mereka adalah ahli dalam menghistimbath ayat-ayat Al-Quran dan sunnah Rasulullah SAW.
Tidak usah ditanyakan lagi apakah mereka mengerti hadits atau tidak, justru mereka adalah peletak dasar ilmu naqdul hadits (kritik hadits), yang hasilnya adalah metodologi baku dalam menshahihkan atau mendhaifkan suatu hadits. Di dalam kepala para ahli istimbath hukum itu, minimal ada lebih dari setengah juga hadits yang dihafal matan dan sanadnya.
Para hali istimbath hukum ini punya ratusan murid, dimana muridnya itu sudah menjadi guru dari ribuan murid lagi, dan murid dan murid itu sudah menjadi guru dari ratusan ribu murid. Dan murid dari murid dari murid dari murid itu sudah jadi guru dari jutaan murid lagi, yang mana semuanya juga sudah jadi guru besar dalam ilmu istimbath hukum.
Kapasitas ke-guru-an mereka itu bukan hanya gelar yang diberikan seenaknya, tetapi dibuktikan dengan jutaan jilid karya ilmiyah fatwa ilmu fiqih dalam segala aspek kehidupan. Karya-karya itu adalah bukti otentik ketinggian ilmu mereka, yang masih bisa kita baca hari ini.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,


on Agustus 29, 2016 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Rabu, 10 Agustus 2016

Telah Berkata Uang atau Duit







Namaku UANG (suka dipanggil juga DUIT)

Wajahku biasa saja, fisikku juga lemah, namun aku mampu merombak tatanan dunia.
Aku juga “bisa” mengubah Perilaku, bahkan sifat Manusia karena manusia mengidolakan aku.

Banyak orang berubah kepribadiannya, mengkhianati teman, menjual tubuh, bahkan meninggalkan keyakinan imannya, demi aku!

Aku tidak mengerti perbedaan orang saleh & bejat, tapi manusia memakai aku menjadi patokan derajat, menentukan kaya miskin & terhormat atau terhina.

Aku bukan iblis, tapi sering orang melakukan kekejian demi aku.

Aku juga bukan orang ketiga, tapi banyak suami istri pisah gara-gara aku, kakak dan adik beradu dan saling benci karena aku.

Tidak sedikit anak dan orangtua berselisih gara-gara aku.

Sangat jelas juga aku bukan Tuhan, tapi manusia menyembah aku seperti Tuhan, bahkan kerap kali hamba-hamba Tuhan lebih menghormati aku, padahal Tuhan sudah pesan jangan jadi hamba uang.

Seharusnya aku melayani manusia, tapi kenapa malah manusia mau jadi budakku?

Aku tidak pernah mengorbankan diriku untuk siapa pun, tapi banyak orang rela mati demi aku.

Perlu aku ingatkan, aku hanya bisa menjadi alat bayar resep obat kamu, tapi tidak mampu menambah umur hidup kamu.

Kalau suatu hari kamu dipanggil Tuhan, aku tidak akan bisa menemani kamu, apalagi menjadi penebus dosa-dosa kamu. Bangka Toursism harus menghadap sendiri kepada sang Pencipta lalu menerima penghakiman-Nya.

Saat itu, Tuhan pasti akan hitung-hitunganan dengan kamu, APAKAH SELAMA HIDUP kamu MENGGUNAKAN aku dengan baik, atau sebaliknya MENJADIKAN aku sebagai TUHAN?

Dan ini informasi terakhir dariku: AKU TIDAK ADA DI SURGA, Jadi jangan cari aku disana!.

Salam sayang dari Uang.

Btw; nasehat pakar otak kanan Ippho santosa ini rasanya juga layak kita renungi : apakah anda sudah belajar ‘ilmu uang’ ?.
on Agustus 10, 2016 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

صلاة النهضتين للعالم العلامة العارف بالله قطب الزمان الشيخ محمد زين الدين عبد المجيد الانفناني الشافعي




صلاة النهضتين للعالم العلامة العارف بالله قطب الزمان الشيخ محمد زين الدين عبد المجيد الانفناني الشافعي

اللّهُمَّ إِنَّا نَسْئَلُكَ بِكَ أَنْ تُصَلِّيَ وَتُسَلِّمَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى سَائِرِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى ألِهِمْ وَصَحْبِهِمْ أَجْمَعِيْنَ وَأَنْ تُعَمِّرَ نَهْضَةَ الْوَطَنِ وَنَهْضَةَ الْبَنَاتِ بِفُرُوْعِهِمَا إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَأَنْ تَنْصُرَنَا وَتَفْتَحَ عَلَيْنَا وَتَرْزُقَنَا وَتَحْفَظَنَا وَتَغْفِرَلَنَا وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ يَا الله يَاحَيُّ يَاقَيُّوْمُ لَاإِلهَ إِلَّاأَنْتَ
on Agustus 10, 2016 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Senin, 08 Agustus 2016

Keluarga Besar Ponpes Syaikh Zainuddin NW L3 Tgr. Seberang Kab. Kutai Kartanegara prov. Klimantan Timur. Mengucapkan selamat DIRGAHAYU HUT RI Ke-71 Semoga semakin jaya dan menjadi negara yg bermatabat dan diridhoi oleh Allah SWT.. Aaamiinn..

Assalamualaikum Warakhmatullahi Wabarakkatuh

Yang Terhormat Kepada Bapak Kepala Sekolah
Yang Terhormat Kepada Bapak Ibu Guru dan Staff Karyawan Madrasah ponpes Syaikh zainuddin NW L3 tgr. Seberang
Dan Tak lupa kepada teman teman yang saya sayangi

Pertama tama, Marilah kita panjatkan puja dan puji Syukur terhadap Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul di tempat dan waktu yang baik ini dengan keadaan sehat wal afiat. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang senantiasa mendoakan umatnya ke jalan kebaikan dan keselamatan.

Teman teman yang saya sayangi, Hari ini tepat pada tanggal 17 agustus 2016 kita merayakan ulang tahun kemerdekaan Negara kita yang ke-71. Dengan memperingati hari ulang tahun kemerdekaan saya berharap semoga kita lebih lagi untuk meningkatkan jiwa patriotisme dan nasionalisme kepada tanah air tercinta, dan lebih meningkatkan semangat kita untuk belajar lebih rajin lagi, agar kita sebagai generasi muda bisa menjadi generasi yang membuat negara tercinta kita makmur dan tentram.

Masih Ingatkah? Betapa hebatnya para pejuang pejuang bangsa dalam mempertahankan dan merebut  kemerdekaan Negara kita dari tangan penjajah? Kita sebagai rakyat Indonesia dan sebagai bangsa yang besar harus dapat menghormati dan menghargai sekali jasa para perjuangan pahlawan bangsa kita.

Peranan Generasi muda sekarang ini sangatlah penting sekali demi kemajuan dan ketentraman negara kita untuk masa depan. Karena Generasi Muda sekarang ini lebih bersikap individualime, bersikap hedonisme (hura hura), terjadinya kejahatan asusila serta kriminal dan runtuhnya jiwa nasionalisme dikalangan generasi muda. Tentu negara ini menjadi seperti apa nantinya jika generasi mudanya sudah kehilangan nilai-nilai budi pekerti yang luhur serta semangat untuk hidup bergotong royong dan saling membantu.

Semangat Nasionalisme generasi muda sangatlah penting, karena nasionalisme dapat membentuk kesadaran dan kesetian terhadap bangsa dan negara tanpa memandang suku, ras dan agama.Dengan adanya semangat nasionalisme kita dapat menjalin kerukunan antar rakyat.

Oleh Karena itu, hal tersebut bukan berarti kita lantas berputus ada dan berdiam diri saja dalam menghadapi kenyataan kehidupan yang seperti itu. Kita harus bisa membangkitkan semangat  para generasi muda dan memberi motivasi pendidikan terhadap generasi muda. Keyakinan harus senantiasa ditumbuhkan dan harus ada dalam tubuh generasi muda sekarang ini, untuk melakukan perubahan Bangsa yang rakyatnya berkeinginan sejahtera. Generasi muda bangsa Indonesi saat ini menjadi penompang bangsa indonesia, dan memiliki tugas yang sangat penting untuk memajukan bangsa Indonesia di segala bidang.

Marilah kita kaum muda Indonesia untuk bangkit kembali, memperjuangkan bangsa Indonesia, selalu bersemangat dan selalu optimis untuk memberikan yang terbaik untuk tanah ait tercinta. Hal tersebut dapat kita wujudkan dengan belajar berprestasi dan serta mengharumkan nama bangsa dan mengisi kemerdekaan Indonesia dengan sebaik baiknya serta dengan semangat nasionalisme dan patriotisme.

Teman Teman Sekalian

Yakinilah bahwa kita sebagai generasi muda penerus bangsa dapat mampu memberikan perubahan untuk bangsa tercinta ini. Selamat berjuang, semangat belajar untuk menjadi generasi muda yang lebih baik.

Dirgahayu IndonesiaKu!

Merdekaa !! Merdekaa!!

Wasalammualaikum Warahmatullahi wabarakaatuhh
on Agustus 08, 2016 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

AL-FAQIER 'AAMIR PONPES SYAIKH ZAINUDDIN NW L3 TENGGARONG SEBERANG

Foto saya
isrozainuddin.blogspot.com
https://sites.google.com/view/misrozainuddin/home?authuser=0
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

  • ►  2024 (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Februari (3)
  • ►  2022 (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (5)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2020 (18)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2019 (24)
    • ►  Desember (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (7)
    • ►  Februari (6)
  • ►  2018 (17)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2017 (31)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2016 (55)
    • ►  Desember (8)
    • ►  November (14)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ▼  Agustus (5)
      • DO’A ORANG HAMIl SUPAYA ANAKNYA MENJADI SEHAT ,ALI...
      • PENJELASAN TENTANG MADZHAB YANG HANYA PENDAPAT MA...
      • Telah Berkata Uang atau Duit
      • صلاة النهضتين للعالم العلامة العارف بالله قطب الزم...
      • Keluarga Besar Ponpes Syaikh Zainuddin NW L3 Tgr. ...
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (15)
    • ►  April (7)

Label

  • *FILOSOFI SANTRI DARI MAKNA KATA DAN PERILAKU YANG PERLU DITELADANI*
  • *Hari Guru Nasional 2021 (HGN)*
  • JALAN INTAN BERLIAN PERMATA
  • Khutbah 1 Bulan Muharram 1443 H
  • Kunci Jawaban Pelatihan IKM ( Impelementasi Kurikulum Merdeka ) Di Si Pintar Kementerian Agama RI

Laporkan Penyalahgunaan

PENAMBAH ILMUMU KAWAN SILAHKAN DI BACA BUKA SATU PERSATU

Cari Blog Ini

Sofhah

  • GALERRY ISRO'

Terupdate Hari Ini

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA SKI 8

Postingan Populer

  • Syair Yang di Gantung di Ka'bah ( MU'ALLAQHOT )
    Mu’allaq  Masyarakat Arab memang pandai dalam berorasi. Mereka membangun pasar sastra yang sekarang mirip dengan tempat perlombaan sast...
  • لااله الا الله الله الله يامولانا
    Baca Teks Syair Qasidah LIrik La ilaha illa Allah (Allah Allah) لا إله إلا الله  الله الله يامولنا Lâ ilâha illâ Allâh .. Allâh A...
  • MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA SKI 8
      Sahabat Yang Ingin MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA Lengkap Mata Pelajaran SKI Kelas 7.8 dan 9 Bisa Dwonload di link Berikut : https://drive.g...
Tema Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.