Minggu, 31 Mei 2020

Sekarang Tak heran lagi

Dulu saya termasuk santri yang senang membaca Cerita-cerita salafinassholih  (org2 sholeh terdahulu ), bahkan sampai sempat ta'ajjub, dan tumbuh rasa cinta kepada beliau beliau, degn sepontan pun Al Faqir ingin mengikuti jejak langkah beliau, ketika membaca biografi tsb.

Dlam syai'ir disebutkan ( syair ini sering dibaca di Ma'had Darul Qur'an Wali Hadits Al-Majidiyah As-Syafi'iyah Nahdlatul Wathan )
Terutama Syaikhi Al Mukarram, Al Magfurulah TGH. M. Hilmi  Najamuddin.
وكن له مسلما كي تسلما #
        واتبع سبيل الناسكين العلما #

Didalam manaqib Mereka, mereka terus terusan menuntut ilmu, membaca dan murojaah mengulang pelajaran sebanyak mungkin.

Diantara mereka ada yang i'tikaf berjam jam di masjid atau majlis majlis ilmu,

Mereka bisa melakukan hal itu dengan mudah tanpa ada rasa bosan dan malas,

Kenapa ?

Apakah itu mukjizat , karimah atau apa ?

Namun sekarang rasa heran itu mulai berkurang.

Seiring berjalannya waktu, kulihat disana sini banyak pemuda yang menghabiskan 50 % dari waktu nya dalam satu hari untuk i'tikaf dengan handphonenya.

Bahkan sebagian diantara mereka 24 jam dari harinya selalu bersama handphone dan tidak ingin berpisah.

Dari situlah aku mengambil satu poin penting yaitu :

"Ketika hati sudah senang kepada sesuatu, maka rasa bosan akan hilang begitu saja dari dirinya saat melakukannya, bahkan yang ada malah kebosanan datang saat ditinggalkannya sesuatu yang dicintai tsb"

Perbedaannya sedikit ,

Para salaf cinta kepada ilmu dan amal,

Sementara kita cinta kepada apa ?