Jumat, 20 Desember 2019

JUDUL AKTUALISASI “ OPTIMALISASI KEGIATAN PRAKTIK FIQIH DALAM MATA PELAJARAN FIQIH PESERTA DIDIK KELAS VII.2 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SAMARINDA “

 
  JUDUL AKTUALISASI
“ OPTIMALISASI KEGIATAN PRAKTIK FIQIH DALAM MATA PELAJARAN FIQIH PESERTA DIDIK  KELAS  VII.2 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SAMARINDA “



























LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III


“ OPTIMALISASI KEGIATAN PRAKTIK FIQIH DALAM MATA PELAJARAN FIQIH PESERTA DIDIK  KELAS  VII.2 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SAMARINDA “






Oleh:
M. ISRO’ ZAINUDDIN,S.Pd.I
NIP. 199212312019031016







BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANJARMASIN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III ANGKATAN XXV
KALIMANTAN SELATAN, KALTENG DAN KALTIM
TAHUN 2019





LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XXV
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANJARMASIN
TAHUN 2019
Nama : M. Isro’ Zainuddin,S.Pd.I
NIP : 199212312019031016
Instansi : Madrasah Tsanawiyah  Negeri Samarinda
Jabatan : Guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
Nomor Daftar Hadir : 20

JUDUL AKTUALISASI
“ OPTIMALISASI KEGIATAN PRAKTIK FIQIH DALAM MATA PELAJARAN FIQIH PESERTA DIDIK  KELAS  VII.2 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SAMARINDA “
Disetujui untuk disampaikan pada Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi Pelatihan Dasar Golongan III Angkatan XXV  Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin Bekerjasama Dengan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Banjarbaru, 13 Desember 2019
Menyetujui,
Coach,




Mentor,


Muhammad Yudil Khairi, S.Sos., M.AP.
NIP. 198308142009011006


Irfan Ansori Masdar, M.Pd
NIP. 196811121998031002




LEMBAR PENGESAHAN
EVALUASI PELAKSANAAN  AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XXV
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANJARMASIN
TAHUN 2019
Nama : M. Isro’ Zainuddin,S.Pd.I
NIP : 199212312019031016
Instansi : Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda
Jabatan : Guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
Nomor Daftar Hadir : 20
JUDUL AKTUALISASI
“ OPTIMALISASI KEGIATAN PRAKTIK FIQIH DALAM MATA PELAJARAN FIQIH PESERTA DIDIK  KELAS  VII.2 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SAMARINDA “
Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukan dari Penguji, Coach dan Mentor pada tanggal  5 November 2019.
Banjarbaru, 13 Desember 2019
Coach,



Penguji,

Muhammad Yudil Khairi, S.Sos., M.AP.
NIP. 198308142009011006 H. Suja’i. S.Ag.,MM.
NIP. 196508041987031006

Mengetahui,
Kepala Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin


Drs. Humaidi,S.Sos,.MAP.
NIP. 196210031985031004









KATAoPENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan rancangan aktualisasi ini. Penyelesaian penulisan rancangan aktualisasi ini tidak lepas dari bimbingan, kerjasama, dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
1. Bapak Dr. H. Humaidi,S.Sos,.MAP. selaku Kepala Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin.
2. Bapak Irfan Ansori Masdar, M.Pd. sebagai mentor yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dan mengijinkan penulis melaksanakan rancangan aktualisasi di Madrasah Tsanawiyah  Negeri Samarinda
3. Muhammad Yudil Khairi,S.Sos.,M.AP. sebagai coach yang telah membimbing proses rancangan aktualisasi.
4. Semua pendamping dan panitia Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin Tahun 2019.   
5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penyelesaian rancangan aktualisasi ini.
Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Penulis berharap semoga rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

                                                                             Banjarbaru,   13 Desember 2019
                      Penulis


M. ISRO’ ZAINUDDIN, S.Pd.I
                                                                                   NIP:19901201 201903 2 019








DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN i
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR vi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
1. Visi, Misi, Struktur dan Tugas Fungsi Organisasi 3
2. Tugas Pokok PNS 6
B. Tujuan Penulisan 5
1. Tujuan Umum 7
2. Tujuan Khusus 7
C. Nilai-nilai Dasar Aneka 7
1. Akuntabilitas 7
2. Nasionalisme 9
3. Etika Publik 10
4. Komitmen Mutu 11
5. Anti Korupsi 11
D. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI 13
1. Manajemen ASN 13
2. Pelayanan Publik 15
3. Whole of Government (WoG) 15
BAB II ANALISIS ISU-ISU DAN GAGASAN SOLUSI 17
A. Identifikasi Isu-isu dan Analisis Penyebab 17
B. Isu-isu yang Diangkat 19
C. Gagasan Pemecahan Isu 22
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI 25
A. Pengisian Form 1 25
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi 25
C. Jadwal Rencana Aktualisasi 35
D. Catatan Bimbingan 36
E.  Rencana Antisipasi Kendala yang Akan Dihadapi…………..........…..37
BAB IV: PELAKSANAAN AKTUALISASI 38
A. Pelaksanaan Kegiatan (Form 1) 39
B. Capaian Aktualisasi (Form 2) 46
C. Matrik Laporan Aktualisasi (Form 3) 56
D. Jadwal Implementasi Aktualisasi 64
E. Catatan Bimbingan 65
BAB V: PELAKSANAAN SEMINAR PENGUATAN BIDANG TUGAS 66
A. Nama Pelatihan 1 67
B. Nama Pelatihan 2 68
C. Nama Pelatihan 3 70
BAB VI: PENUTUP 71
A. Saran-Saran 71
B. Pelajaran Berharga 72
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………. 74
LAMPIRAN




DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Struktur Organisasi MTs N Samarinda..............................................14
Tabel 2.1 Analisis Isu Menggunakan Metode AKPK 17
Tabel 2.1  Bobot Penetapan Kriteria Kualiatas Isu AKPK 17
Tabel 2.2  Penentuan Isu Aktual 18
Tabel 2.2 Keterangan Skala USG 18
Tabel 3.1  Rancangan Aktualisasi 23
Tabel 3.2 Rencana Jadwal Aktualisasi 30
Tabel 3.3  Catatan Bimbingan Mentor 31
Tabel 3.3 Catatan Bimbingan Coach 22
Tabel 4.1 Laporan Aktualisasi 39
Tabel 4.2  Capaian Aktualisasi 46
Tabel 4.3 Matrik Laporan Aktualisasi 56
Tabel 4.4  Jadwal Implementasi Aktualisasi 64







DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Susunan Organisasi MTs N Samarinda 20
Gambar 2 Diagram Fishbone 20













DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Capaian Aktualisasi Kegiatan I
2. Lampiran 2 Capaian aktualisasi Kegiatan II
3. Lampiran 3 Capaian Aktualisasi Kegiatan III
4. Lampiran 4 Capaian Aktualisasi Kegiatan IV
5. Lampiran 5 Capaian Aktualisasi Kegiatan V
6. Lampiran 7 Matriks Visi dan Misi Organisasi
7. Lampiran 8 Matriks Kedudukan Dan Peran Asn
8. Lampiran 9 Matriks Aktualisasi / Habituasi


BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan pelaksana pelayanan publik yang menjadi kewajiban pemerintah terhadap masyarakat. Pembangunan karakter ASN yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa pun menjadi perlu untuk menjamin lurusnya pelayan terhadap masyarakat.
ASN juga tidak terlepas dari dunia pendidikan salah satunya adalah guru, peran guru dalam proses kemajuan pendidikan sangatlah penting, guru merupakan salah satu faktor utama bagi terciptanya generasi penerus bangsa yang berkualitas, tidak hanya dari sisi intelektulitas saja, melainkan juga dari tata cara berperilaku dalam masyarakat. Selanjutnya, guru diharapkan mampu memberikan solusi untuk isu yang ada dalam dunia pendidikan dengan mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS, yakni: akuntabilitas; nasionalisme; etika publik; komitmen mutu; dan anti korupsi (ANEKA). Diharapkan dengan penanaman nilai-nilai dasar ANEKA tersebut, dapat menjadikan guru yang profesional sebagai manusia yang teladan dalam setiap perbuatan dan tingkah laku sebagai pelayan publik dan menjadi salah satu unsur dari perkembangan bangsa Indonesia.
Salah satu bagian ASN adalah guru. Guru yang professional adalah guru yang memiliki kompetensi pedagogik, mampu mengembangkan kegiatan pembelajaran, dan materi yang dapat menghasilkan suatu keberhasilan kegiatan pembelajaran. Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar dapat diukur dari keberhasilan Peserta Didik  yang mengikuti kegiatan tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman, ketrampilan, penguasaan materi serta prestasi belajar Peserta Didik . Semakin tinggi tingkat pemahaman, keterampilan dan penguasaan materi ajar serta prestasi belajar maka semakin tinggi pula keberhasilan pembelajaran.
Salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan pendidikan khususnya Pendidikan Agama Islam  adalah dengan melakukan pengembangan Kurikulum 2013. Hal  ini merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian pendidikan. Disamping kurikulum, terdapat sejumlah faktor diantaranya dengan menerapkan pembelajaran Peserta Didik  aktif berbasis kompetensi,dan peranan guru sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan. Penerapan kurikulum 2013 terdapat adanya perubahan proses pembelajaran yang semula dari Peserta Didik  diberi tahu menjadi Peserta Didik  yang mencari tahu. Selain itu, akan merubah pula proses penilaian yang semula dari berbasis output menjadi berbasis proses dan output. Oleh itu model pembelajaran kegiatan Praktik dalam pembelajaran Fiqih dan terjadi secara efektif dan efisien diperlukan untuk mencapai tujuan dari kurikulum tersebut.
Kenyataan yang dihadapadi penulis dalam pembelajaran di tempat penulis ditugaskan masih memakai model kovensional,atau hanya metode ceramah dalam proses pembelajaran terutama mata pelajaran Fiqihbahkan belum terbiasanya para guru dan Peserta Didik  dengan model pembelajaran kekinian menjadi salah satu penyebab model pembelajaran konvensional masih sering digunakan.
Tidak optimalnya kegiatan Praktik mapel Fiqih dalam pembelajaran di karenakan kadang guru malas, tidak menghiraukan manfaat setelah pembelajanan  praktik  tersebut  yang sebenarnya sangat bermanfaat buat Peserta Didik  nya. Apa lagi di zaman sekarang di mana guru di tuntut untuk kreatif mengembangkan media pembelajarannya berinovatif dengan pembelajaran praktik tersebut.
Kegiatan pembelajaran cenderung monoton, membuat Peserta Didik  menjadi pasif. hal ini membuat minat belajar Peserta Didik  menjadi rendah, kurang bersemangatnya Peserta Didik  dalam mengikuti pembelajaran Fiqih, dan akan berdampak pada kurangnya kemampampuan Peserta Didik  dalam memahami pembelajaran Fiqih. Selain itu, kurangnya  partisipasi aktif Peserta Didik  selama proses pembelajaran menyebabkan rendahnya konsentrasi Peserta Didik  dalam pembelajaran, sehingga kemampuan Peserta Didik  dalam mempelajari pelajaran Fiqih menjadi membosankan.
Kemudian kurangnya sumber belajar bagi Peserta Didik  Dalam belajar di perlukan peralatan-peralatan yang dapat menunjang hasil belajar. Peralatan ini penting adanya dalam belajar karena sebagai fasilitas untuk penyampaian materi kepada Peserta Didik . Sumber belajar tidak kalah penting dalam proses pembelajaran karena dengan banyak sumber belajar akan dapat menambah pengetahuan Peserta Didik .
Kurangnya sikap kritis dan kreatif Peserta Didik  di sekolah di karenakan mereka hanya terpaku pada buku pelajaran dan media yg tidak berkembang. Mampu menjadikan anak kritis baik dalam berpikir kritis dalam menyelesaikan atau memecahkan permasalahan maupun kemampuan mengkomunikasikan atau menyampaikan pikirannya secara kritis. Kenyataannya pelaksanakan pembelajaran kurang mendorong pada suatu kemampuan berpikir kritis.
Sehubungan dengan hal tersebut, penulis bertugas sebagai guru mata pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah  Negeri Samarinda yang merupakan Madrasah Tsanawiyah yang berstatus negeri bertempat di Jalan Harmonika No.100 yang berada dalam naungan Kementerian Agama Kota Samarinda. Madrasah ini menjalankan kurikulum 2013 sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan sesuai visi misi yang telah disepakati bersama warga madrasah yang meliputi tenaga pendidik dan kependidikan, komite madrasah sebagai perwakilan peserta didik dan masyarakat di lingkungan sekitar. Melalui kurikulum tersebut diharapkan pelaksanaan program-program pendidikan dapat berjalan sesuai dengan karakteristik potensi dan kebutuhan peserta didik. Dalam kegiatan aktualisasi, penulis mencoba berinovasi dalam menumbuhkan semangat dan minat Peserta Didik  agar lebih aktif dalam proses pembelajaran dengan media pembelajaran yang inovatif.
Hal ini menjadi dasar penulis memilih isu yang akan penulis angkat dalam kegiatan aktualisasi. Apabila tidak segera diselesaikan, maka akan berpengaruh besar ke depannya. Dimulai dari kegiatan guru mempergunakan media berbasis multimedia dimana guru membuat powerpoint yang menarik dan penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran dan pembuatan tugas. cara ini diharapkan nantinya Peserta Didik  dapat berperan aktif dalam pembelajaran.. Hal ini dikarenakan penulis melihat bayaknya penggunaan teknologi yang tidak tepat. Seharunya teknologi dapant membantu mereka dalam mengembangkan pembelajaran  dan mencari informasi yang berkaitan dengan pembelajaran Fiqih. Dengan cara ini Peserta Didik  diharapkan bisa mengembangkan diri dan belajar dengan perkembangan zaman.. Sehingga penulis pada laporan aktualisasi ini mengambil judul “Optimalisasi Kegiatan praktik mata pelajaran fiqih Peserta Didik  kelas VII.2 Madrasah Tsanawiyah  Negeri Samarinda”
1. Visi, Misi dan Nilai-Nilai Organisasi
a. Visi
“TECIPTANYA MADRASAH YANG UNGGUL DALAM MUTU YANG BERLANDASKAN  IMTAQ DAN BERWAWASAN IPTEK DAN LINGKUNGAN”.
 Indikator Visi
a. Berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi keinginan,
b. Sesuai dengan norma dan harapan masyarakat
c. Ingin mencapai keunggulan
d. Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga Madrasah
e. Mendorong adanya perubahan yang lebih baik
b. Misi
Indikator Misi
a. Menumbuhkan   penghayatan   terhadap   nilai-nilai   Agama Islam.
b. Mewujudkan  lingkungan  madrasah  yang  agamis,  beriman, bertaqwa dan berkarakter.
c. Melaksanakan  pembelajaran  sains  dan  tekhnologi  dengan bimbingan secara efektif dan efisien,
d. Memotivasi  dan membina Peserta Didik  agar menguasai  berbagai  bahasa 
e. Membudayakan Peserta Didik  dalam melaksanakan peraturan  yang berlaku,
f. Membina Peserta Didik  dalam berolahraga dan kesenian,
g. Membina dan menerapkan warga madrasah yang  berbudaya dengan berwawasan lingkungan.


c. Nilai-nilai Organisasi
a. Integritas : Keselarasan antara hati, pikiran, perkataan dan perbuatan yang baik dan benar
b. Profesionalitas : Bekerja secara disiplin, kompeten dan tepat waktu dengan hasil terbaik
c. Inovasi : menyempurnakan yang sudah ada dan mengkreasi hal baru yang lebih baik
d. Tanggung jawab : bekerja secara tuntas dan konsekuen
e. Keteladanan : menjadi contoh yang baik bagi orang lain

d. Struktur Organisasi MTs Negeri Samarinda.
Gambar 1 Struktur Organisasi MTs Negeri Samarinda.





















e. Tugas Pokok dan Fungsi Guru
Tugas pokok dan fungsi guru adalah sebagai berikut:
1) Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap
2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran
3) Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir
4) Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
5) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
6) Mengisi daftar nilai anak didik
7) Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan), kepada guru lain dalam proses pembelajaran
8) Membuat alat pelajaran/alat peraga
9) Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
10) Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
11) Melaksanakan tugas tertentu di madrasah
12) Mengadakan pengembangan program pembelajaran
13) Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik
14) Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran
15) Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
16) Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat
2. Tugas Pokok PNS
Berdasarkan Pasal 11 UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), tugas pokok PNS terbagi menjadi tiga, sebagai berikut :
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas.
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Secara umum penulisan rancangan aktualisasi ini bertujuan untuk mengimplementasikan gagasan pemecahan isu pada satuan kerja penulis dengan membuat program perubahan sesuai dengan nilai-nilai dasar yang terkandung dalam ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi) serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yang meliputi manajemen ASN, pelayanan publik, dan whole of government (WOG).
2. Tujuan Khusus
Penulisan rancangan aktualisasi ini khususnya bertujuan:
a. Sebagai salah satu syarat kelulusan dalam latsar CPNS golongan III.
b. Untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam mengajar dan menerapkan model-model pembelajaran.
c. Untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis Peserta Didik .
C. Nilai-nilai Dasar Aneka
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Pegawai negeri sipil yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis, memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik serta konsisten dan dapat diandalkan dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Nilai-nilai akuntabilitas yang dapat diterapkan dalam kegiatan aktualisasi ini adalah:
a. Penuh semangat
b. Disiplin
c. Profesional
d. Tepat waktu
e. Transparan
f. Sesuai ketentuan
g. Efektif
h. Efisien i. Tanggung jawab
j. Integritas
k. Keadilan
l. Kepercayaan
m. Keseimbangan
n. Kejelasan
o. Konsistensi

2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila agar senantiasa menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri, mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban antara sesama manusia dan bangsa, menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia, mengembangkan sikap tenggang rasa. Nilai-nilai nasionalisme yang dapat diterapkan dalam kegiatan aktualisasi ini adalah:
a. Cinta tanah air
b. Tidak diskriminatif
c. Membela kebenaran
d. Rela berkorban
e. Kepentingan bersama f. Disiplin
g. Menghormati pendapat
h. Musyawarah
i. Menggunakan bahasa Indonesia yang benar

3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar atau norma yang menentukan baik atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan, dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai etika publik yang dapat diterapkan dalm aktualisasi ini adalah:
a. Jujur
b. Sopan
c. Cermat
d. Taat pada aturan
e. Disiplin f. Bertanggung jawab
g. Integritas tinggi
h. Menjaga rahasia
i. Taat perintah atasan
j. Hormat

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk atau jasa berupa ukuran baik atau buruk. Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder. Nilai-nilai komitmen mutu yang dapat diterapkan adalah:
a. Efektivitas
b. Efisiensi
c. Inovasi
d. Kreatifitas
e. Berorientasi mutu
5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah kesadaran untuk tidak melakukan korupsi yakni tidak melakukan perbuatan melawan hukum untuk memperkaya diri sendiri / orang lain / korporasi yang dapat merugikan negara. Korupsi sering dikatakan sebagi kejahatan luar biasa dikarenakan dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi. Nilai-nilai anti korupsi yang dapat diterapkan pada kegiatan aktualisasi ini adalah:
a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri
d. Disiplin
e. Tanggung jawab f. Kerja keras
g. Sederhana
h. Berani
i. Adil
D. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
Ada 3 hal utama yang perlu dipahami dan diimplementasikan seorang PNS dalam kesehariannya ketika menjalankan tugas negara, yaitu pemahan tentang manajemen ASN, pelayanan publik dan whole of government.
1. Manajemen ASN
Berdasarkan modul Pelatihan Dasar Calon PNS 2017 disebutkan bahwa manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan publik;
b. Pelayan publik; dan
c. Perekat dan pemersatu bangsa.
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
b. Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas, dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Nilai-nilai manajemen ASN yang dapat diterapkan pada kegiatan aktualisasi ini adalah:
a. Kepastian hukum
b. Profesionalitas
c. Proporsionalitas
d. Keterpaduan
e. Delegasi
f. Netralitas
g. Akuntabilitas h. Efektif dan efisien
i. Keterbukaan
j. Non diskriminatif
k. Persatuan
l. Kesetaraan
m. Keadilan
2. Pelayanan Publik
Berdasarkan definisi pada modul Pelatihan Dasar Calon PNS 2017, dinyatakan bahwa penyelenggara pelayanan publik adalah lembaga pemerintah, BUMN atau BUMD, dan korporasi. Pelayanan publik adalah “Sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat”. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan/atau dan penduduk atas barang, jasa, pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Berdasarkan definis diatas, dapat disimpulkan bahwa ada tiga unsur utam terselenggaranya suatu pelanyanan publik yaitu penyelenggara, penerima layanan dan kepuasaan penerima layanan.
Nilai-nilai pelayanan publik yang dapat diterapkan pada kegiatan aktualisasi ini adalah:
a. Transparansi
b. Akuntabilitas
c. Kondisional
d. Partisipatif
e. Keamanan hak
3. Whole of Government (WoG)
Berdasarkan materi pada modul pelatihan dasar calon PNS, WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upayaupaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan. WoG ditekankan pada pengintegrasian upaya-upaya kementerian atau lembaga pemerintah dalam mencapai tujuan-tujuan bersama. WoG juga dipandang sebagai bentuk kerjasama antar seluruh aktor, pemerintah dan sebaliknya.
Nilai-nilai WoG yang dapat diterapkan pada kegiatan aktualisasi ini adalah:
a. Integrasi
b. Koordinasi
c. Kapasitas



BAB II
ANALISIS  ISU-ISU DAN GAGASAN SOLUSI
A. Identifikasi Isu-Isu dan Analisis Penyebab
Berdasarkan hasil analisis  permasalahan-permasalahan  yang ada di Madrasah Tsanawiyah  Negeri Samarinda selama kurang lebih 3 bulan, dan juga berdasarkan hasil diskusi serta konsultasi dengan mentor dan coach pembimbing, maka penulis dapat merumuskan sejumlah isu sebagai berikut :
Ada beberapa isu yang ditemukan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda ini, yaitu :
1) Ketidak sesuaian materi fiqih dengan praktiknya, disebabkan karena kurangnya pendampingan terhadap Peserta Didik .
2) Belum optimalnya metode pembelajaran pada mapel fiqih sehingga membuat Peserta Didik  jenuh dalam mempelajari fiqih
3) Kurang Optimalnya  implementasi kegiatan praktik dalam pembelajaran fiqih
4) Kurangnya sarana dan prasarana serta alat peraga dalam mata
pelajaran fiqih
5) Menurunnya nilai mapel fiqih pada saat Ujian Tengah Semester
Untuk memperjelas isu diatas,penulis paparkan uraian sebagai berikut:
1) Ketidak sesuaian materi fiqih dengan praktiknya, disebabkan karena kurangnya pendampingan terhadap Peserta Didik .
 Dalam isu tersebut, penjabaran indikator yang melatarbelakangi munculnya isu tersebut, antara lain :
a. Kurangnya inovasi dalam metode belajar Mata Pelajaran fiqih
b. Kurangnya media pembelajaran Mata Pelajaran fiqih
c. Rendahnya nilai peserta didik pada saat penilaian tengah semester pada mata pelajaran fiqih .
d. Kurang semangatnya Peserta Didik  mengikuti pelajaran teori mata pelajaran Mata Pelajaran fiqih .
Adapun dampak yang akan terjadi apabila isu tersebut tidak segera diselesaikan diantaranya:
a) Peserta didik kurang memahami materi teori pelajaran yang diberikan guru
b) kreativitas anak akan sulit berkembang
c) Rendahnya nilai peserta didik akan ada kemungkinan tertinggal kelas.
d) Tidak tercapainya visi dan misi madrasah.
2) Belum optimalnya metode pembelajaran pada mapel fiqih sehingga membuat Peserta Didik  jenuh dalam mempelajari fiqih
Dalam isu tersebut, penjabaran indikator yang melatarbelakangi munculnya isu tersebut, antara lain :
a. Di mana guru kadang hanya terfokus untuk mengajar saja tanpa memperhatikan metode pembelajaran
b. Dan tidak sesuai nya media dengan pembelajaran terkait.
c. Tidak tersedianya media berbasis teknologi
Adapun dampak yang akan terjadi apabila isu tersebut tidak segera diselesaikan diantaranya:
a. Peserta didik kurang memahami materi teori pelajaran yang diberikan guru
b. kreativitas anak akan sulit berkembang
c. Rendahnya nilai peserta didik akan ada kemungkinan tertinggal kelas.
d. Tidak tercapainya visi dan misi madrasah.
e. Tidak dapat memahami konteks ibadah dengan baik dan benar
3) Kurang Optimalnya  implementasi kegiatan praktik dalam pembelajaran fiqih
Dalam isu tersebut, penjabaran indikator yang melatarbelakangi munculnya isu tersebut, antara lain :
a. Pelajaran Fiqih  biasanya hanya mengedepankan teori
b. Terlalu banyak materi yang sulit dimengerti Peserta Didik
c. Kurangnya inovasi dalam metode belajar Mata Pelajaran fiqih
d. Kurangnya media pembelajaran Mata Pelajaran fiqih
Adapun dampak yang akan terjadi apabila isu tersebut tidak segera diselesaikan diantaranya :
a. Peserta didik kurang memahami materi teori pelajaran yang diberikan guru
b. Menurunnya prestasi Peserta Didik
c. kreativitas anak akan sulit berkembang
4) Kurangnya sarana dan prasarana serta alat peraga dalam mata
pelajaran fiqih
Dalam isu tersebut, penjabaran indikator yang melatarbelakangi munculnya isu tersebut, antara lain :
a. koleksi buku di perpustakaan sekolah yang kurang.
b. Tidak memadai nya internet di sekolah.
c. Referensi yang di miliki Peserta Didik  Adapun dampak yang akan terjadi
apabila isu tersebut tidak segera diselesaikan diantaranya:
a. Peserta Didik  kurang berkembang dalam belajar
b. Tidak adanya pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada pesert didik
c. Peserta didik kurang memahami materi teori pelajaran yang diberikan guru
d. kreativitas anak akan sulit berkembang.
5) Menurunnya nilai mapel fiqih pada saat Ujian Tengah Semester
Dalam isu tersebut, penjabaran indikator yang melatarbelakangi munculnya isu tersebut, antara lain :
a. Proses pembelajaran didalam kelas diarahkan kepada kemempuan anak hanya untuk menghafal informasi
b. Peserta Didik  kurang berperan aktif dalam pembelajaran
c. Peserta Didik  hanya di ajak berfikir teoritis
d. Guru kurang memberi stimulus dalam belajar, atau informasi realita
e. Kurangnya media pembelajaran Mata Pelajaran fiqih
Adapun dampak yang akan terjadi apabila isu tersebut tidak segera diselesaikan diantaranya:
a. sulit mengaitkan antara teori dan keadaan yg sebenarnya terjadi
b. Peserta didik kurang memahami materi teori pelajaran yang diberikan guru
c. kreativitas anak akan sulit berkembang
d. Peserta Didik  cenderung menghapal materi
Kelima isu di atas dapat ditinjau keterkaitannya dengan mata pelatihan pada agenda III yang telah dipelajari (Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government) dan pemahaman peran beserta kedudukan PNS dalam NKRI sebagai berikut.
- Semakin Sesuainya Materi Fiqih dengan Praktiknya dikarenakan semakin intens pendampingan terhadap peserta didik (1) Dan Semakin tersedianya sarana dan prasarana dan alat peraga mata pelajaran fiqih  (4), ini relevan dengan nilai pada pelatihan pada Pelayanan Publik,
- Semakin optimalnya kegiatan praktik fiqih dalam pembelajaran (3) dan semakin meningkatnya nilai mata pelajaran Fiqih (5) ini relevan dengan nilai pada pelatihan pada manajemen ASN, serta integrasi pada materi Whole of Government (WOG).
- semakin optimalnya penggunaan metode pembelajaran (2) ini relevan dengan nilai pada pelatihan pada manajemen ASN.
B. Isu-isu yang Diangkat
Berdasarkan hasil identifikasi isu, maka akan dilakukan beberapa analisis isu. Analisis isu yang pertama ialah analisis kualitas isu menggunakan metode AKPK. Unsur-unsur yang dinilai menggunakan metode AKPK ini adalah Aktual, Kekhalayakan, Problematik dan Kelayakan. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di masyarakat. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik artinya sebuah isu memiliki permasalahan yang kompleks sehingga harus segera dicarikan solusi permasalahannya. Kelayakan artinya isu yang diangkat masuk akal dan realistis untuk dipecahkan masalahnya.Analisis ini dilakukan dengan menggunakan skala Likert dengan rentang 1 – 5 dengan pembobotan sebagai berikut.
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya
Hasil analisis isu menggunakan tabel 2.1 metode AKPK ditunjukkan sebagai berikut.
No Isu Aktual Kriteria jumlah Prioritas
A K P K
1. Kurang Optimalnya  implementasi kegiatan praktik dalam pembelajaran fiqih peserta didik  Kelas VII.2  Madrasah Tsanawiyah  Negeri Samarinda 4 4 4 4 16 Memenuhi
2. Belum optimalnya metode pembelajaran pada mapel fiqih sehingga membuat Peserta Didik  jenuh dalam mempelajari fiqih Kelas VII.2  Madrasah Tsanawiyah  Negeri Samarinda 3 3 4 3 13 Memenuhi
3. Ketidak sesuaian materi fiqih dengan praktiknya, disebabkan karena kurangnya pendampingan terhadap Peserta Didik  Kelas VII.2  Madrasah Tsanawiyah  Negeri Samarinda 3 3 3 3 12 Memenuhi
4. Kurangnya sarana dan prasarana serta alat peraga dalam mata
pelajaran fiqih Kelas VII.2  Madrasah Tsanawiyah  Negeri Samarinda 3 2 3 3 11 Tidak Memenuhi
5. Menurunnya nilai mapel fiqih pada saat Ujian Tengah Semester Kelas VII.2  Madrasah Tsanawiyah  Negeri Samarinda 3 2 2 3 10 Tidak Memenuhi
Berdasarkan hasil analisis kualitas isu di atas, diambil 3 isu yang ada pada peringkat 1, 2, dan 3 untuk dilanjutkan pada analisis isu selanjutnya, yaitu analisis prioritas isu menggunakan teknik USG (Urgency, Seriousness dan Growth). Urgency artinya seberapa mendesaknya suatu isu untuk segera dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus segera dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Dan Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tesebut jika tidak ditangani segera.
Analisis ini dilakukan dengan menggunakan skala Likert dengan rentang 1 – 5 dengan pembobotan sebagai berikut.
Urgency Seriousness Growth
5 = Sangat Mendesak 5 = Sangat Gawat 5 = Sangat Cepat
4 = Mendesak 4 = Gawat 4 = Cepat
3 = Cukup Mendesak 3 = Cukup Gawat 3 = Cukup Cepat
2 = Kurang Mendesak 2 = Kurang Gawat 2 = Kurang Cepat
1 = Sangat Kurang Mendesak 1 = Sangat Kurang Gawat 1 = Sangat Lambat
Hasil analisis isu menggunakan Tabel 2.2 metode USG ditunjukkan sbb.
No Isu Aktual Kriteria Skor Prioritas
U S G
1 Kurang Optimalnya  implementasi kegiatan praktik dalam pembelajaran fiqih peserta didik  Kelas VII.2  Madrasah Tsanawiyah  Negeri Samarinda 5 4 4 13 1
2 Belum optimalnya metode pembelajaran pada mapel fiqih sehingga membuat Peserta Didik  jenuh dalam mempelajari fiqih Kelas VII.2  Madrasah Tsanawiyah  Negeri Samarinda 4 4 3 11 2
3 Ketidak sesuaian materi fiqih dengan praktiknya, disebabkan karena kurangnya pendampingan terhadap Peserta Didik  Kelas VII.2  Madrasah Tsanawiyah  Negeri Samarinda 4 3 3 10 3

Berdasarkan hasil tapisan isu di atas, maka isu yang terpilih sebagai core issue adalah Kurang Optimalnya implementasi kegiatan praktik dalam pembelajaran fiqih peserta didik Kelas VII.2  Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda.
C. Gagasan Pemecahan Isu
Untuk memecahkan isu utama yaitu “Kurangnya Optimalnya implementasi kegiatan praktik dalam pembelajaran fiqih peserta didik Kelas VII.2  Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda.”, maka perlu diketahui terlebih dahulu akar permasalahan dari isu tersebut. Dengan mengetahui akar permasalahan maka dapat dilanjutkan dengan perancangan kegiatan untuk menyelesaikan permasalahan secara bertahap. Berdasarkan temuan di lapangan, permasalahan utamanya adalah kurang bersemangatnya Peserta Didik  dalam pembelajaran Fiqih  serta kurangnya kemampuan Peserta Didik  dalam mamahami runtutan materi pembelajaran saat proses pembelajaran, yang notabennya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan perangkat terpenting bagi guru untuk menjalankan tugasnya, sehingga perlunya di adakan peningkatan membuat perangkat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang lebih inovatif serta menitikberatkan keaktifan anak. Untuk memudahkan identifikasi akar masalah dapat menggunakan diagram fishbone, sebagai berikut:


















Berdasarkan hasil identifikasi dengan menggunakan diagram fishbone, isu “Kurang Optimalnya  implementasi kegiatan praktik dalam pembelajaran fiqih ” memiliki 4 permasalahan  utama, yaitu :
1. Peserta Didik
Dalam mengikuti pelajaran Fiqih di kelas, pemahaman Peserta Didik  terhadap materi pelajaran masih rendah. Selain itu, kemampuan Peserta Didik  dalam memecahkan masalah pada soal cerita juga masih rendah karena banyak Peserta Didik  yang tidak memahami maksud soal.
2. Guru
Dalam proses pembelajaran, tugas guru adalah sebagai fasilitator, tidak boleh terlalu dominan agar Peserta Didik  menjadi aktif. Selain itu, guru juga harus mengajar dengan kreatif agar Peserta Didik  tidak bosan dan tertarik dengan materi yang disampaikan.
3. Model
Sejauh ini, model pembelajaran yang digunakan guru masih konvensional dan monoton sehingga kurang menarik bagi Peserta Didik . Guru sebaiknya menerapkan model-model pembelajaran yang menyenangkan bagi Peserta Didik  salah satunya dengan praktik diluar kelas.
4. Media
Media yang digunakan saat pelajaran kurang menarik, karena hanya menggunakan buku pegangan Peserta Didik  dan tidak ada media lain. Selain itu media seperti LCD dan proyektor juga masih terbatas ketersediaannya. Di rumah, Peserta Didik  juga tidak mempunyai buku pegangan untuk belajar karena keterbatasan jumlah buku yang ada di perpustakaan.
Untuk mengatasi Kurangnya Optimalnya  implementasi kegiatan praktik dalam pembelajaran fiqih, maka penulis mempunyai gagasan pemecahan isu yakni “Optimalisasi Kegiatan praktik mata pelajaran fiqih Peserta Didik  kelas VII.2 Madrasah Tsanawiyah  Negeri Samarinda”,









BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI


A. Pengisian Form 1
Unit Kerja : Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda
Identifikasi Isu : 1. Kurang Optimalnya  implementasi kegiatan praktik dalam pembelajaran fiqih
2. Belum optimalnya metode pembelajaran pada mapel fiqih sehingga membuat Peserta Didik  jenuh dalam mempelajari fiqih
3. Ketidak sesuaian materi fiqih dengan praktiknya, disebabkan karena kurangnya pendampingan terhadap Peserta Didik .
4. Kurangnya sarana dan prasarana serta alat peraga dalam mata pelajaran fiqih
5. Menurunnya nilai mapel fiqih pada saat Ujian Tengah Semester
Isu yang diangkat : Kurang Optimalnya  implementasi kegiatan praktik dalam pembelajaran fiqih
Gagasan Pemecahan
:
“Optimalisasi Kegiatan praktik mata pelajaran fiqih Peserta Didik  kelas VII.2  Madrasah Tsanawiyah  Negeri Samarinda”

B. Jadwal Rancangan Aktualisasi
Nama : M. Isro’ Zainuddin,S.Pd.I
Instansi : Kantor Kementerian Agama Kota Samarinda
Tempat Aktualisasi : Madrasah Tsanawiyah  Negeri Samarinda













Tabel 3.1 Jadwal Rancangan Aktualisasi
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN KONTRIBUSI VISI/MISI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Konsultasi dengan mentor tentang kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan

Analisis Dampak jika kegiatan tersebut tidak dilaksanakan:
Tidak mendapat dukungan dari mentor

Penulis berkoordinasi dengan mentor dalam merencanakan kegiatan aktualisasi a. Melakukan komunikasi dengan mentor,

Melakukan komunikasi dengan mentor dengan sopan santun Catatan konsultasi WoG:
Koordinasi

Etika Publik:
Sopan santun
Saling menghormati

Nasionalisme:
Musyawarah

Akuntabilitas:
Profesional Terlaksananya konsultasi dengan kepala madrasah mewujudkan Visi/ misi Madrasah Tsanawiyah  Negeri Samarinda berbunyi: “Mendorong adanya perubahan yang lebih baik”
Profesional dan tanggung jawab:
Dalam berkonsultasi dengan mentor, saya melaksanakan dengan profesional dan bertanggung jawab

















b. Membahas rencana kegiatan atau gagasan dan menetapkan kegiatan-kegiatan selama habituasi,

Mengadakan musyawarah dengan mentor selaku pimpinan langsung,
menghargai dan menghormati pimpinan Masukan dan saran dari mentor
c. Meminta persetujuan mentor tentang kegiatan yang akan dilakukan selama habituasi,

Bekerja
profesional dengan mendapatkan persetujuan.
Persetujuan penetapan isu yang dipilih dan gagasan kegiatan pemecahan masalah
2. Menyusun RPP menggunakan Kegiatan Praktik Mapel Fiqih

Analisis Dampak jika kegiatan tersebut tidak dilaksanakan:
Pembelajaran tidak dapat berjalan lancar

Penulis menyusun RPP secara profesional. a. Menyusun RPP,

Menyusun RPP dengan penuh tanggung jawab sesuai ketentuan dari silabus RPP yang sesuai dengan silabus, SKL, KI, dan KD Manajemen ASN:
Profesionalitas
Akuntabilitas:
Sesuai ketentuan
Tepat waktu
Profesional

Komitmen Mutu:
Efektivitas
Kreatifitas
Berorientasi mutu

Nasionalisme:
Menggunakan bahasa Indonesia yang benar Menyusun RPP mewujudkan misi “ ingin mencapai keunggulan ”
Profesionalitas,tanggung jawab :
Menyusn RPP secara Profesional dan bertanggung jawab.


b. Menentukan alokasi waktu untuk setiap kegiatan praktik,

menentukan alokasi waktu yang sesuai dengan jam pelajaran RPP yang alokasi waktunya terarah
c. Merumuskan tujuan pembelajaran,

menentukan tujuan pembelajaran agar pembelajaran menjadi efektif RPP yang mempunyai tujuan pembelajaran yang jelas
d. Menyusun materi pembelajaran,

guru yang profesional akan menyusun materi terlebih dahulu agar menguasai bahan Materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
e. Menentukan media, alat, bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran praktik fiqih,

guru harus
kreatif dalam membuat media Media yang sesuai dengan materi pembelajaran
f. Menjabarkan langkah-langkah pembelajaran ke dalam bentuk yang operasional,

menggunakan bahasa Indonesia yang benar agar langkah-langkah pembelajaran mudah dipahami Langkah-langkah pembelajaran yang jelas dan mudah diterapkan
g. Mengembangkan instrumen penilaian,


mengembangkan instrumen penilaian yang berkualitas agar dapat mengukur kemampuan Peserta Didik  dengan tepat Instrumen penilaian
3. Mengumpulkan bahan/ sumber yang akan digunakan sebagai acuan terkait pelaksanaan pembelajaran

Analisis Dampak jika kegiatan tersebut tidak dilaksanakan:
Peserta Didik  kurang bersemangat mengikuti pelajaran

Penulis membuat media pembelajaran dengan efektif dan efisien walaupun terkendala keterbatasan fasilitas di sekolah. a. Mencari sumber atau referensi mengenai bahan pembelajaran,

Mencari alternatif untuk sumber  pembelajaran Mendapat informasi dan inspirasi untuk menentukan bahan pembelajaran Manajemen ASN:
Efektif dan efisien

Etika publik:
Cermat
Inovasi Terbentuknya bahan ajar yang menarik mewujudkan misi " Mendorong adanya perubahan yang lebih baik “ Inovasi:
Berinovasi dalam membuat bahan pembelajaran yang menarik
b. Membuat Ringkasan materi/ modul pembelajaran, 

berinovasi
dalam mengumpulkan pembelajaran Modul dan bahan ajar lainnya.
4. Melakukan Focus Group  Discussion (FGD) terkait dengan rencana perancangan Kegiatan Praktik Mapel Fiqih.
Analisis Dampak jika kegiatan tersebut tidak dilaksanakan:
Tidak dapat melakukan inovasi kegiatan praktik fiqih kepada guru-guru yang lain.

Penulis meningkatkan profesionalitasnya a. Mengumpulkan para guru Fiqih  senior dan sejawat untuk diajak berdiskusi,

Berdiskusi dengan Sopan Santun.
b. Meminta Fiqih  senior dan sejawat untuk membuka pembahasan Terkait Kegiatan Praktik Fiqih,

Meminta dengan bahasa yang Sopan Dan saling menghargai
c. Menyimpulkan hasil diskusi
Penulis menerima saran dan masukan dengan cermat Draf atau notulen hasil diskusi Manajemen ASN:
Profesionalitas


Akuntabilitas:
Tanggung jawab Mewujudkan visi
“Mewujudkan  lingkungan  madrasah  yang  agamis,  beriman, bertaqwa dan berkarakter.” Profesional dan tanggung jawab:
Dalam diskusi, saya memberikan masukan dan menerima saran.
5. Melaksanakan Kegiatan Praktik Mapel Fiqih.
Analisis Dampak jika kegiatan tersebut tidak dilaksanakan:
Tidak ada inovasi baru dalam pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP sebagai bentuk profesionalitas guru
a. Persiapan,

Bekerja profesional dengan membuat persiapan terlebih dahulu Peserta Didik  siap untuk belajar dan praktik Manajemen ASN:
Profesionalitas

Etika publik:
Cermat
Anti korupsi:
Adil
Peduli

Nasionalisme:
Menghormati pendapat
Akuntabilitas:
Profesional Melaksanakan praktik fiqih  mewujudkan misi “Mendorong adanya perubahan yang lebih baik” Inovasi
Melaksanakan kegiatan praktik fiqih sesuai dengan rencana yang telah dibuat
.
b. Orientasi Peserta Didik  pada masalah  menyajikan permasalahan yang aktual dan realistik secara,

Meyajikan dengan cermat Peserta Didik  fokus pada bab yang diberikan
c. Mengorganisasi Peserta Didik  untuk belajar,

Penulis membagi kelompok Peserta Didik  secara adil Terbentuknya kelompok praktik
d. Membimbing individual maupun kelompok,

penulis peduli terhadap Peserta Didik  yang melaksanakan praktik fiqih. Pemahaman Peserta Didik  terhadap masalah dan cara menyelesaikannya, baik dalam kelompok maupun individu
e. Mengembangkan dan menyajikan hasil praktik ,

menghormati pendapat atau argumen Peserta Didik  pada saat praktik. Praktik fiqih kelompok
f. Menganalisis dan mengevaluasi proses praktik fiqih

Menganalisis dengan Cermat profesional dalam menganalisis dan mengevaluasi hasil) Form penilaian Peserta Didik  terhadap praktik fiqih











6. Melakukan evaluasi setelah penerapan Kegiatan Praktik yang baru diterapkan

Analisis Dampak jika kegiatan tersebut tidak dilaksanakan:
Tidak dapat diketahui hasil belajar Peserta Didik  dengan pengoptimalan kegiatan praktik.
Guru berlaku adil dan tidak diskriminatif dalam memberikan penilaian terhadap pekerjaan Peserta Didik a. Guru mengadakan             evaluasi

mengevaluasi dengan profesional
Membuat soal lewat media online dan offline pada aplikasi Quizz
Manajemen ASN:
Tidak diskriminatif

Anti korupsi:
Adil Mewujudkan visi “Mewujudkan  lingkungan  madrasah  yang  agamis,  beriman, bertaqwa dan berkarakter.” Integritas:
Menjunjung tinggi integritas dalam mengadakan evaluasi
b. guru memberikan evaluasi dan penilaian’

dalam pemberia nilai penulis memberikan nilai secara adil
Hasil kegiatan praktik Peserta Didik  berupa skor dan kategori kemampuan kesesuaian materi dengan praktik
7. Menyusun laporan kegiatan habituasi

Analisis Dampak jika kegiatan tersebut tidak dilaksanakan:
Tidak bertanggung jawab atas semua kewajiban yang dilakukan

Penulis membuat laporan sebagai bentuk akuntabilitas a. Mengumpulkan semua data dan dokumentasi kegiatan yang telah dilakukan

Cermat dalam mengumpulkan data Data dan dokumentasi kegiatan aktualisasi Manajemen ASN:
Akuntabilitas

Etika publik:
Cermat

Nasionalisme:
Menggunakan bahasan Indonesia yang benar
Anti korupsi:
Tanggung jawab Terwujudnya misi “Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga Madrasah” Tanggung jawab:
Membuat laporan sebagai bentuk tanggung jawab
b. Menulis laporan kegiatan yang telah dilakukan

menggunakan bahasa Indonesia yang benar dalam menulis laporan Laporan
c. Mencetak laporan habituasi,

menyerahkan laporan sebagai bentuk tanggung jawab yang real Hardcopy laporan


C. Jadwal Rencana Aktualisasi
Nama : M. Isro’ Zainuddin,S.Pd.I
Instansi : Kantor Kementerian Agama Kota Samarinda
Tempat Aktualisasi : Madrasah Tsanawiyah  Negeri Samarinda

Tabel 3.2 Jadwal Rancana Aktualisasi
No Kegiatan November 2019
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Konsultasi dengan mentor tentang kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan
2 Menyusun RPP menggunakan Kegiatan Praktik Mapel Fiqih
3 Mengumpulkan bahan/ sumber yang akan digunakan sebagai acuan terkait pelaksanaan pembelajaran
4 Melakukan Focus Group  Discussion (FGD) terkait dengan rencana perancangan Kegiatan Praktik Mapel Fiqih
5 Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran menggunakan Kegiatan Praktik Mapel Fiqih
6 Melakukan evaluasi setelah penerapan Kegiatan Praktik yang baru diterapkan
7 Menyusun laporan kegiatan habituasi


D. Catatan Bimbingan
Nama : M. Isro’ Zainuddin, S.Pd.I
Instansi : Kantor Kementerian Agama Kota Samarinda
Tempat Aktualisasi : Madrasah Tsanawiyah  Negeri Samarinda
Nama Mentor : Irfan Anshori Masdar,M.Pd.

Tabel 3.3 Catatan Bimbingan
NO HARI/TGL CATATAN BIMBINGAN OUTPUT/TINDAK LANJUT MEDIA KOMUNIKASI Paraf Mentor
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Jum’at,
01 November 2019 a. Identifikasi permasalahan / isu yang ada di kelas VI Madrasah Tsanawiyah  Negeri samarinda
b. Penetapan isu utama Persetujuan isu utama Whatsapp


Nama : M. Isro’ Zainuddin, S.Pd.I
Instansi : Kantor Kementerian Agama Kota Samarinda
Tempat Aktualisasi : Madrasah Tsanawiyah  Negeri Samarinda
Nama Mentor : Muhammad Yudil Khairi.,M.AP.
NO HARI/TGL CATATAN BIMBINGAN OUTPUT/TINDAK LANJUT MEDIA KOMUNIKASI Paraf Coach
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Sabtu,
02 November 2019 a. Motivasi dari coach untuk mengerjakan rancangan aktualisasi
b. Motivasi dari coach untuk menemukan isu serta mengerjakan BAB I dan BAB II
c. Menerima contoh rancangan sebagai panduan Mempelajari dan menganalisis contoh yang diberikan Online via grup Whatsapp
2. Senin,
04 November 2019 Motivasi dari coach untuk mengerjakan BAB III Memulai membuat rancangan Online via grup Whatsapp
3. Selasa,
05 November 2019 Contoh cover, lembar persetujuan, lembar pengesahan Membuat cover, lembar persetujuan, dan lembar pengesahan sesuai format Online via grup Whatsapp
4. Rabu,
06 November 2019 a. Identifikasi permasalahan / isu yang ada di kelas VII.2 Madrasah Tsanawiyah  Negeri Samarinda
b. Penetapan isu utama Persetujuan isu utama Tatap muka
5. Kamis,
07 November 2019 Perbaikan beberapa bagian dalam rancangan aktualisasi Memperbaiki rancangan Tatap muka

E. Rencana Antisipasi Kendala yang Akan Dihadapi
Tabel 3.4 Rencana Antisipasi Kendala yang Akan Dihadapi

No Kegiatan Kendala Antisipasi dan Strategi
1. Konsultasi dengan mentor tentang kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan Pimpinan yang sibuk dan tidak ada di tempat Membuat janji terlebih dahulu dan mempersiapkan rencana pelaksanaan kegiatan pembelajaran sebaik mungkin.
2. Menyusun RPP menggunakan Kegiatan Praktik Mapel Fiqih Sulitnya menyesuaikan waktu luang untuk berdiskusi Meminta waktu setelah selesai seluruh pembelajaran
3. Mengumpulkan bahan/ sumber yang akan digunakan sebagai acuan terkait pelaksanaan pembelajaran Terbatasnya buku referensi Menggunakan kitab-kitab kuning khususnya bab fiqih Tahara, shalat dll.
4. Melakukan Focus Group  Discussion (FGD) terkait dengan rencana perancangan Kegiatan Praktik Mapel Fiqih Sulitnya mengumpulkan Guru-guru Khusunya guru mapel Fiqih Membuatkan surat undangan resmi mengetahui kepala madrasah selaku mentor.
5. Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran menggunakan Kegiatan Praktik Mapel Fiqih - musholla atau tempat wudhu’ yang ketika praktik
- Air Mati
- Musholla terpakai oleh kelas lain - memastikan bahwa PDAM atau Air tersedia untuk sarana praktik
- dan musolla sudah dibooking terlebih dulu lewat seksi Ibadah.

6. Melakukan evaluasi setelah penerapan Kegiatan Praktik yang baru diterapkan Sulitnya mencari waktu untuk proses Evaluasi Membuat jadwal dan  mengkomfirmasi kepada guru lain untuk meminta jam mapelnya.
7. Menyusun laporan kegiatan habituasi Kurangnya bimbingan Selalu menghubungi atau berkoordinasi dengan meentor dan coach.






1. MATRIKS VISI, MISI, DAN TATA NILAI ORGANISASI
KETERKAITAN TERHADAP VISI, MISI, DAN TATA NILAI ORGANISASI KONSULTASI MELAKUKAN DISKUSI MENGUMPULKAN MATERI MENYUSUN RPP MELAKUKAN PRAKTIK MELAKUKAN EVALUASI MENYUSUN LAPORAN TOTAL
VISI Mewujudkan  lingkungan  madrasah  yang  agamis,  beriman, bertaqwa dan berkarakter. 2
MISI Melaksanakan  pembelajaran  sains  dan  tekhnologi  dengan bimbingan secara efektif dan efisien, 3
Membudayakan Peserta Didik  dalam melaksanakan peraturan  yang berlaku, 0
Membina dan menerapkan warga madrasah yang  berbudaya dengan berwawasan lingkungan. 0
Mendorong adanya perubahan yang lebih baik 2
TATA NILAI ORGANISASI INTEGRITAS 2
PROFESIONALITAS 2
INOVASI 1
TANGGUNG JAWAB 2
KETELADANAN 0
Lampiran 2
MATRIKS KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
KETERKAITAN DENGAN KEDUDUKAN DAN PERAN ASN KONSULTASI MELAKUKAN DISKUSI MENGUMPULKAN MATERI MENYUSUN RPP MELAKUKAN PRAKTIK MELAKUKAN EVALUASI MENYUSUN LAPORAN TOTAL
MANAJEMEN ASN 7
PELAYANAN PUBLIK 2
WHOLE OF GOVERNMENT 3






Lampiran 3
MATRIKS HABITUASI
NILAI DASAR KONSULTASI MELAKUKAN DISKUSI MENGUMPULKAN MATERI MENYUSUN RPP MELAKUKAN PRAKTIK MELAKUKAN EVALUASI MENYUSUN LAPORAN TOTAL
AKUNTABILITAS PROFESIONAL 3
SESUAI KETENTUAN 1
TEPAT WAKTU 1
NASIONALISME MUSYAWARAH 1
MENGGUNAKAN BAHASA INDONESIA YANG BENAR 3
MENGHORMATI PENDAPAT 1
ETIKA PUBLIK : SOPAN SANTUN 1
SALING MENGHORMATI 1
CERMAT 3
INOVASI 1
KOMITMEN MUTU EFEKTIVITAS 1
KREATIFITAS 1
BERORIENTASI MUTU 1
ANTI KORUPSI ADIL 2
PEDULI 1
TANGGUNG JAWAB 1










BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI

Unit Kerja : Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda
Identifikasi Isu : 6. Kurang Optimalnya  implementasi kegiatan praktik dalam pembelajaran fiqih
7. Belum optimalnya metode pembelajaran pada mapel fiqih sehingga membuat Peserta Didik  jenuh dalam mempelajari fiqih
8. Ketidak sesuaian materi fiqih dengan praktiknya, disebabkan karena kurangnya pendampingan terhadap Peserta Didik .
9. Kurangnya sarana dan prasarana serta alat peraga dalam mata pelajaran fiqih
10. Menurunnya nilai mapel fiqih pada saat Ujian Tengah Semester
Isu yang diangkat : Kurang Optimalnya  implementasi kegiatan praktik dalam pembelajaran fiqih
Gagasan Pemecahan
:
“Optimalisasi Kegiatan praktik mata pelajaran fiqih Peserta Didik  kelas VII.2  Madrasah Tsanawiyah  Negeri Samarinda”



Tabel 4.1 Laporan Aktualisasi (Form 1 )
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN KONTRIBUSI VISI/MISI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Konsultasi dengan mentor tentang kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan

Analisis Dampak jika kegiatan tersebut tidak dilaksanakan:
Tidak mendapat dukungan dari mentor

Penulis berkoordinasi dengan mentor dalam merencanakan kegiatan aktualisasi a. Melakukan komunikasi dengan mentor,

Melakukan komunikasi dengan mentor dengan sopan santun Catatan konsultasi WoG:
Koordinasi

Etika Publik:
Sopan santun
Saling menghormati

Nasionalisme:
Musyawarah

Akuntabilitas:
Profesional Terlaksananya konsultasi dengan kepala madrasah mewujudkan Visi/ misi Madrasah Tsanawiyah  Negeri Samarinda berbunyi: “Mendorong adanya perubahan yang lebih baik”
Profesional dan tanggung jawab:
Dalam berkonsultasi dengan mentor, saya melaksanakan dengan profesional dan bertanggung jawab

















b. Membahas rencana kegiatan atau gagasan dan menetapkan kegiatan-kegiatan selama habituasi,

Mengadakan musyawarah dengan mentor selaku pimpinan langsung,
menghargai dan menghormati pimpinan Masukan dan saran dari mentor
c. Meminta persetujuan mentor tentang kegiatan yang akan dilakukan selama habituasi,

Bekerja
profesional dengan mendapatkan persetujuan.
Persetujuan penetapan isu yang dipilih dan gagasan kegiatan pemecahan masalah
2. Menyusun RPP menggunakan Kegiatan Praktik Mapel Fiqih

Analisis Dampak jika kegiatan tersebut tidak dilaksanakan:
Pembelajaran tidak dapat berjalan lancar

Penulis menyusun RPP secara profesional. a. Menyusun RPP,

Menyusun RPP dengan penuh tanggung jawab sesuai ketentuan dari silabus RPP yang sesuai dengan silabus, SKL, KI, dan KD Manajemen ASN:
Profesionalitas
Akuntabilitas:
Sesuai ketentuan
Tepat waktu
Profesional

Komitmen Mutu:
Efektivitas
Kreatifitas
Berorientasi mutu

Nasionalisme:
Menggunakan bahasa Indonesia yang benar Menyusun RPP mewujudkan misi “ ingin mencapai keunggulan ”
Profesionalitas,tanggung jawab :
Menyusn RPP secara Profesional dan bertanggung jawab.


b. Menentukan alokasi waktu untuk setiap kegiatan praktik,

menentukan alokasi waktu yang sesuai dengan jam pelajaran RPP yang alokasi waktunya terarah
c. Merumuskan tujuan pembelajaran,

menentukan tujuan pembelajaran agar pembelajaran menjadi efektif RPP yang mempunyai tujuan pembelajaran yang jelas
d. Menyusun materi pembelajaran,

guru yang profesional akan menyusun materi terlebih dahulu agar menguasai bahan Materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
e. Menentukan media, alat, bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran praktik fiqih,

guru harus
kreatif dalam membuat media Media yang sesuai dengan materi pembelajaran
f. Menjabarkan langkah-langkah pembelajaran ke dalam bentuk yang operasional,

menggunakan bahasa Indonesia yang benar agar langkah-langkah pembelajaran mudah dipahami Langkah-langkah pembelajaran yang jelas dan mudah diterapkan
g. Mengembangkan instrumen penilaian,


mengembangkan instrumen penilaian yang berkualitas agar dapat mengukur kemampuan Peserta Didik  dengan tepat Instrumen penilaian
3. Mengumpulkan bahan/ sumber yang akan digunakan sebagai acuan terkait pelaksanaan pembelajaran

Analisis Dampak jika kegiatan tersebut tidak dilaksanakan:
Peserta Didik  kurang bersemangat mengikuti pelajaran

Penulis membuat media pembelajaran dengan efektif dan efisien walaupun terkendala keterbatasan fasilitas di sekolah. a. Mencari sumber atau referensi mengenai bahan pembelajaran,

Mencari alternatif untuk sumber  pembelajaran Mendapat informasi dan inspirasi untuk menentukan bahan pembelajaran Manajemen ASN:
Efektif dan efisien

Etika publik:
Cermat
Inovasi Terbentuknya bahan ajar yang menarik mewujudkan misi " Mendorong adanya perubahan yang lebih baik “ Inovasi:
Berinovasi dalam membuat bahan pembelajaran yang menarik
b. Membuat Ringkasan materi/ modul pembelajaran, 

berinovasi
dalam mengumpulkan pembelajaran Modul dan bahan ajar lainnya.
4. Melakukan Focus Group  Discussion (FGD) terkait dengan rencana perancangan Kegiatan Praktik Mapel Fiqih.
Analisis Dampak jika kegiatan tersebut tidak dilaksanakan:
Tidak dapat melakukan inovasi kegiatan praktik fiqih kepada guru-guru yang lain.

Penulis meningkatkan profesionalitasnya a. Mengumpulkan para guru Fiqih  senior dan sejawat untuk diajak berdiskusi,

Berdiskusi dengan Sopan Santun.
b. Meminta Fiqih  senior dan sejawat untuk membuka pembahasan Terkait Kegiatan Praktik Fiqih,

Meminta dengan bahasa yang Sopan Dan saling menghargai
c. Menyimpulkan hasil diskusi
Penulis menerima saran dan masukan dengan cermat Draf atau notulen hasil diskusi Manajemen ASN:
Profesionalitas


Akuntabilitas:
Tanggung jawab Mewujudkan visi
“Mewujudkan  lingkungan  madrasah  yang  agamis,  beriman, bertaqwa dan berkarakter.” Profesional dan tanggung jawab:
Dalam diskusi, saya memberikan masukan dan menerima saran.
5. Melaksanakan Kegiatan Praktik Mapel Fiqih.
Analisis Dampak jika kegiatan tersebut tidak dilaksanakan:
Tidak ada inovasi baru dalam pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP sebagai bentuk profesionalitas guru
a. Persiapan sebelum praktik fiqih,

Bekerja profesional dengan membuat persiapan terlebih dahulu Peserta Didik  siap untuk belajar dan praktik Manajemen ASN:
Profesionalitas

Etika publik:
Cermat
Anti korupsi:
Adil
Peduli

Nasionalisme:
Menghormati pendapat
Akuntabilitas:
Profesional Melaksanakan praktik fiqih  mewujudkan misi “Mendorong adanya perubahan yang lebih baik” Inovasi
Melaksanakan kegiatan praktik fiqih sesuai dengan rencana yang telah dibuat
.
b. Orientasi Peserta Didik  pada masalah  menyajikan permasalahan yang aktual dan realistik secara,

Meyajikan dengan cermat Peserta Didik  fokus pada bab yang diberikan
c. Mengorganisasi Peserta Didik  untuk belajar,

Penulis membagi kelompok Peserta Didik  secara adil Terbentuknya kelompok praktik
d. Membimbing individual maupun kelompok,

penulis peduli terhadap Peserta Didik  yang melaksanakan praktik fiqih. Pemahaman Peserta Didik  terhadap masalah dan cara menyelesaikannya, baik dalam kelompok maupun individu
e. Mengembangkan dan menyajikan hasil praktik ,


menghormati pendapat atau argumen Peserta Didik  pada saat praktik. Praktik fiqih kelompok
f. Menganalisis dan mengevaluasi proses praktik fiqih

Menganalisis dengan Cermat profesional dalam menganalisis dan mengevaluasi hasil) Form penilaian Peserta Didik  terhadap praktik fiqih











6. Melakukan evaluasi setelah penerapan Kegiatan Praktik yang baru diterapkan

Analisis Dampak jika kegiatan tersebut tidak dilaksanakan:
Tidak dapat diketahui hasil belajar Peserta Didik  dengan pengoptimalan kegiatan praktik.
Guru berlaku adil dan tidak diskriminatif dalam memberikan penilaian terhadap pekerjaan Peserta Didik a. Guru mengadakan             evaluasi

mengevaluasi dengan profesional
Membuat soal lewat media online dan offline pada aplikasi Quizz
Manajemen ASN:
Tidak diskriminatif

Anti korupsi:
Adil Mewujudkan visi “Mewujudkan  lingkungan  madrasah  yang  agamis,  beriman, bertaqwa dan berkarakter.” Integritas:
Menjunjung tinggi integritas dalam mengadakan evaluasi
b. guru memberikan evaluasi dan penilaian’

dalam pemberia nilai penulis memberikan nilai secara adil
Hasil kegiatan praktik Peserta Didik  berupa skor dan kategori kemampuan kesesuaian materi dengan praktik
7. Menyusun laporan kegiatan habituasi

Analisis Dampak jika kegiatan tersebut tidak dilaksanakan:
Tidak bertanggung jawab atas semua kewajiban yang dilakukan

Penulis membuat laporan sebagai bentuk akuntabilitas a. Mengumpulkan semua data dan dokumentasi kegiatan yang telah dilakukan

Cermat dalam mengumpulkan data Data dan dokumentasi kegiatan aktualisasi Manajemen ASN:
Akuntabilitas

Etika publik:
Cermat

Nasionalisme:
Menggunakan bahasan Indonesia yang benar
Anti korupsi:
Tanggung jawab Terwujudnya misi “Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga Madrasah” Tanggung jawab:
Membuat laporan sebagai bentuk tanggung jawab
b. Menulis laporan kegiatan yang telah dilakukan

menggunakan bahasa Indonesia yang benar dalam menulis laporan Laporan
c. Mencetak laporan habituasi,

menyerahkan laporan sebagai bentuk tanggung jawab yang real Hardcopy laporan


A. Capaian Aktualisasi (Form 2)
Tabel 4.2 Capaian Aktualisasi
Kegiatan I : Konsultasi Dengan Mentor Tentang Kegiatan Aktualisasi
TGl Pelaksanaan 18-20 November 2019
Lampiran Lampiran 1

URAIAN KEGIATAN:
Langkah
a. Mengadakan pertemuan dengan mentor
b. Meminta arahan kepada mentor terkait pelaksanaan aktualisasi
c. Meminta persetujuan mentor tentang kegiatan aktualisasi
d. Melakukan konfirmasi kepada mentor tentang kesesuaian laporan yang dibuat
Indikator Nilai Dasar ANEKA
a. Akuntabilitas. Penulis datang tepat waktu, disiplin, dan bertanggung jawab ketika mengadakan pertemuan dengan mentor.
b. Nasionalisme. Penulis menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta mengutarakan maksud dengan jelas dan mudah dipahami sehingga terjalin komunikasi yang baik ketika menerima masukan dan saran dari mentor. Penulis konsultasi dengan mentor sebagai bentuk musyawarah, menghormati pendapat dan kepentingan bersama.
c. Etika publik. Penulis bersikap sopan dan santun, serta menghormati mentor ketika menerima arahan dari mentor.
d. Komitmen Mutu dan Etika Publik. Penulis menerima arahan, perintah maupun saran dengan seksama dan dilaksanakan sebaik mungkin.
e. Anti Korupsi. Penulis menyampaikan kegiatan aktualisasi dengan jujur, disiplin, dan bertanggung jawab.

Peran dan Kedudukan ASN
a. Pelayanan Publik. Penulis menjelaskan kegiatan aktualisasi kepada mentor dengan transparan.
b. Manajemen ASN. Penulis bersama mentor melaksanakan pertemuan dengan efektif dan efisien serta saling terbuka dalam memberikan/menerima masukan dan saran.
c. Whole of Government. Penulis konsisten terhadap kegiatan – kegiatan yang dirancang untuk dilaksaanakan di lingkungan madrasah dan dikoordinasikan dengan mentor.
Dampak

Apabila kegiatan konsultasi dengan mentor tidak dilakukan, maka penulis tidak mendapat dukungan dari mentor. Dan akibatnya akan berdampak pada proses keberlangsungan kegiatan – kegiatan aktualisasi yang lain, mungkin bisa ada kendala, tidak dizinkan, atau bahkan ditolak/tidak disetujui kegiatan – kegiatan aktualisasinya dan lain sebagainya. Karena di dalam suatu organisasi, konsultasi/koordinasi dengan pimpinan itu merupakan hal yang sangat penting dan tidak dapat ditinggalkan.


Kegiatan II : Menyusun RPP Untuk Kegiatan Praktik Fiqih
TGl Pelaksanaan 19 November 2019
Lampiran Lampiran 2

URAIAN KEGIATAN:
Langkah
1. Mengkaji dan menganalisis silabus, SKL, KI, dan KD (Akuntabilitas: membuat isi RPP sesuai ketentuan dari silabus
2. Menentukan alokasi waktu untuk setiap kegiatan praktik (Akuntabilitas: menentukan alokasi waktu yang sesuai dengan jam pelajaran)
3. Merumuskan tujuan pembelajaran (Komitmen mutu: menentukan tujuan pembelajaran agar pembelajaran menjadi efektif)
4. Menyusun materi pembelajaran (Akuntabilitas: guru yang profesional akan menyusun materi terlebih dahulu agar menguasai bahan)
5. Menentukan media, alat, bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran (Komitmen mutu: guru harus kreatif dalam membuat media)
6. Menjabarkan langkah-langkah pembelajaran ke dalam bentuk yang operasional (Nasionalisme: menggunakan bahasa Indonesia yang benar agar langkah-langkah pembelajaran mudah dipahami)
7. Mengembangkan instrumen penilaian (Komitmen mutu: mengembangkan instrumen penilaian yang berkualitas agar dapat mengukur kemampuan Peserta Didik  dengan tepat)
Indikator Nilai Dasar ANEKA
a. Akuntabilitas. Penulis Menyusun RPP  dengan penuh semangat, efektif, dan efisien serta dengan penuh tanggung jawab.
b. Nasionalisme. Penulis menyiapkan media pembelajaran yang menarik dengan disiplin dan rela mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran.
c. Etika Publik. Penulis dengan cermat, disiplin, dan tanggung jawab dalam mencetak RPP.
d. Komitmen Mutu. Penulis mengedepankan nilai inovasi dan kreatifitas dalam membuat media presentasi materi dalam bentuk ppt dan berorientasi pada mutu.
e. Anti Korupsi. Penulis dengan jujur, tanggung jawab, dan kerja keras dalam membuat RPP dan media pembelajaran yang menarik.

Peran dan Kedudukan ASN
a. Pelayanan Publik. Penulis berpartisipatif secara penuh dalam pembuatan media pembelajaran yang menarik.
b. Manajemen ASN. Penulis membuat RPP Yang Baik Dan benar  sebagai wujud profesionalitas.
Dampak

Apabila penulis tidak mengadakan kegiatan untuk membuat RPP Dan media pembelajaran yang menarik, maka siswa akan kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Salah satu yang dapat menarik perhatian siswa adalah adanya media yang menarik dalam pembelajaran. Jadi, jika tidak ada media pembelajaran yang menarik, siswa malas untuk memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru. Jika keadaan ini terus berlanjut, materi tidak dapat diserap siswa dengan baik.


Kegiatan III : Mengumpulkan bahan/ sumber pembelajaran
TGl Pelaksanaan 23-25 November  2019
Lampiran Lampiran 3

URAIAN KEGIATAN:
Langkah
a. Menyusun materi menjadi ringkasan yang menarik.
b. Mencetak ringkasan materi
c. Membagikan ringkasan materi kepada siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
d. Membuat Modul

Indikator Nilai Dasar ANEKA
a. Akuntabilitas. Penulis menyusun ringkasan materi dengan penuh semangat dan tanggung jawab.
b. Nasionalisme. Penulis menanamkan sikap tenggang rasa dan rela berkorban ketika menyusun ringkasan materi yang menarik.
c. Etika Publik. Penulis dengan cermat, disiplin, dan tanggung jawab mencetak ringkasan materi.
d. Komitmen Mutu. Penulis dengan efektif, efisien, kreatif, dan beroientasi pada mutu ketika menyusun ringkasan materi.
e. Anti Korupsi. Penulis selalu bersikap jujur dan mengedepankan sikap peduli ketika membuat ringkasan materi yang menarik serta bersikap adil ketika membagikan ringkasan materi kepada siswa.
Peran dan Kedudukan ASN
a. Pelayanan Publik. Penulis berpartisipatif secara penuh dalam pembuatan ringkasan materi.
b. Manajemen ASN. Penulis membuat ringkasan materi sebagai wujud profesionalitasnya dan mengerjakannya secara efektif dan efisien.
c. Whole of Government. Penulis berkoordinasi dengan staf administrasi saat mencetak ringkasan materi.

Dampak

Apabila penulis tidak mengumpulkan  bahan / sumber pembelajaran dan membuat ringkasan materi untuk siswa, maka siswa tidak mempunyai materi pegangan untuk belajar di rumah selain buku catatan mereka sendiri. Seperti yang sudah diketahui bahwa, siswa tidak mempunyai buku pegangan di rumah, sehingga peran ringkasan materi di sini sangat penting untuk memacu semangat siswa belajar di rumah.








Kegiatan IV : Melakukan FGD Terkait Kegiatan Praktik Fiqih
TGl Pelaksanaan 26– 27 November 2019
Lampiran Lampiran 4

URAIAN KEGIATAN:
Langkah
a. Meminta arahan kepada mentor terkait persetujuan dan perizinan kegiatan dari FGD
b. Mengumpulkan guru Mapel Fiqih senior untuk diajak berdiskusi.
c. Meminta guru Fiqih Seinor untuk membuka pembahasan Praktik fiqih
d. Membahas Rancangan Penyampaian media sebelum Praktik fiqih
Indikator Nilai Dasar ANEKA
a. Akuntabilitas. Penulis transparan terhadap kegiatan yang dilakukan kepada Guru rumpun Fiqih
b. Nasionalisme. Penulis menyadari bahwa FGD yang dibentuk untuk kepentingan bersama dan penulis rela mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran. Penulis juga menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar ketika diskusi berlangsung sebagai bentuk sopan santun terhadap yang lebih senior
c. Etika Publik. Penulis bersikap jujur dan sopan ketika meminta arahan dari mentor tentang kegiatan FGD
d. Komitmen Mutu. FGD ini merupakan wujud inovasi yang penulis lakukan di MTsN Samarinda .
e. Anti Korupsi. Penulis menanamkan sikap peduli, disiplin, dan tanggung jawab terhadap kegiatan yang dibuat. Penulis juga berani mengambil resiko terhadap kegiatan yang ditanggungnya.
Peran dan Kedudukan ASN
a. Pelayanan Publik. Penulis menstransparansi segala bentuk kegiatan FGD dan berpartisipasi penuh terhadap kegiatan di dalamnya.
b. Manajemen ASN. Penulis melaksanakan FGD sebagai wujud prosesionalitasnya.
c. Whole of Government. FGD  yang dibuat terintegrasi langsung dengan Guru-guru lainnya.

Dampak
Apabila kegiatan FGD  ini tidak dilakukan, maka guru rumpun akan tidak berjalan meuju bersama perubahan di dalam kelas maupun dalam pengembangan kurikulum, 










Kegiatan V : Melaksanakan Kegiatan Praktik Fiqih
TGl Pelaksanaan 27-30 November 2019
Lampiran Lampiran 5

URAIAN KEGIATAN:
Langkah
1. Persiapan Media pembelajaran Sebelum Praktik
2. Mengorganisasi Peserta Didik  untuk praktik Fiqih
3. Membimbing Praktik Fiqih individual maupun kelompok
4. Mengembangkan Praktik Fiqih 
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses Praktik fiqih
URAIAN KEGIATAN:
Langkah
Siklus I
Pertemuan I (Praktik Istinja’ )
Pendahuluan
Apersepsi
a. Membuka pelajaran dengan mengaitkan materi pelajaran dengan kebersihan diri  itu bagian terpenting dalam islam
b. Mensimulasikan praktik Istinja’ didalam kelas
c. Menggunakan media LCD untuk memperlihatkan contoh cara istinja’
d. Menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa dalam pembelajaran ini.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru memberikan stimulus dengan cara menyajikan Media bagaimana istinja’ yang benar dalam pandangan fiqih.
b. Meminta siswa membentuk menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4 – 5 orang dan memberi mereka nomor sehingga tiap siswa dalam tim tersebut memiliki nomor yang berbeda untuk memperaktikkan Fiqih .
c. Praktik Istinja’
Kegiatan Penutup
Refleksi
Melihat langsung  kemampuan praktik fiqih  siswa setelah mempelajari materi.

Umpan Balik
a. Siswa diawasi dan di dampingi cara istinja’ yang baik dan benar
b. Guru melaksanakan penilaian hasil kerja yang diperaktikkan siswa.
Siklus II
Pertemuan 2 (Praktik Wudhu’ )
Pendahuluan
Apersepsi
e. Membuka pelajaran dengan mengaitkan materi pelajaran dengan kebersihan diri  itu bagian terpenting dalam islam
f. Mensimulasikan praktik Wudhu’ didalam kelas kemudian baru ke tempat wudhu’
g. Menggunakan media LCD untuk memperlihatkan contoh cara Wudhu’
h. Menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa dalam pembelajaran ini.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
d. Guru memberikan stimulus dengan cara menyajikan Media bagaimana Wudhu’ yang benar dalam pandangan fiqih.
e. Meminta siswa membentuk menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4 – 5 orang dan memberi mereka nomor sehingga tiap siswa dalam tim tersebut memiliki nomor yang berbeda untuk memperaktikkan Fiqih .
f. Praktik Wudhu’
Kegiatan Penutup
Refleksi
Melihat langsung  kemampuan praktik fiqih wudhu’ siswa setelah mempelajari materi.

Umpan Balik
c. Siswa diawasi dan di dampingi cara Wudhu’ yang baik dan benar
d. Guru melaksanakan penilaian hasil kerja yang diperaktikkan siswa.
Siklus III
Pertemuan 3  (Praktik Tayammum )
Pendahuluan
Apersepsi
i. Membuka pelajaran dengan mengaitkan materi pelajaran dengan kebersihan diri  itu bagian terpenting dalam islam
j. Mensimulasikan praktik Tayammum didalam kelas kemudian baru ke luar
k. Menggunakan media LCD untuk memperlihatkan contoh cara Tayammum
l. Menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa dalam pembelajaran ini.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
g. Guru memberikan stimulus dengan cara menyajikan Media bagaimana Tayammum yang benar dalam pandangan fiqih.
h. Meminta siswa membentuk menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4 – 5 orang dan memberi mereka nomor sehingga tiap siswa dalam tim tersebut memiliki nomor yang berbeda untuk memperaktikkan Fiqih .
i. Praktik Tayammum
Kegiatan Penutup
Refleksi
Melihat langsung  kemampuan praktik fiqih Tayamum siswa setelah mempelajari materi.
Umpan Balik
e. Siswa diawasi dan di dampingi cara Tayammum yang baik dan benar
f. Guru melaksanakan penilaian hasil kerja yang diperaktikkan siswa.
Siklus IV
Pertemuan 4 (Praktik Shalat )
Pendahuluan
Apersepsi
1. Membuka pelajaran dengan mengaitkan materi pelajaran dengan ibadah Shalat itu pembeda antara orang non muslim dengan muslim.
2. Mensimulasikan praktik Shalat didalam kelas kemudian baru ke Masjid
3. Menggunakan media LCD untuk memperlihatkan contoh cara Shalat
4. Menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa dalam pembelajaran ini.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru memberikan stimulus dengan cara menyajikan Media bagaimana Shalat yang benar dalam pandangan fiqih.
b. Meminta siswa membentuk menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan  4 – 5 orang dan memberi mereka nomor sehingga tiap siswa dalam tim tersebut memiliki nomor yang berbeda untuk memperaktikkan Fiqih .
c. Praktik Shalat
Kegiatan Penutup
Refleksi
Melihat langsung  kemampuan praktik Shalat siswa setelah mempelajari materi.
Umpan Balik
d. Siswa diawasi dan di dampingi cara Shalat yang baik dan benar
e. Guru melaksanakan penilaian hasil kerja yang diperaktikkan siswa.
Indikator Nilai Dasar ANEKA
a. Akuntabilitas. bekerja profesional dengan membuat persiapan terlebih dahulu
b. Nasionalisme. menghormati pendapat atau argumen Peserta Didik  pada saat Praktik)
c. Etika Publik. Praktik fiqih yang dilakukan dengan rasa penuh tanggung jawab dan cermat oleh penulis.
d. Komitmen Mutu. Pelaksanaan Praktik fiqih dilakukan dengan efektif dan efisien, serta beroientasi pada mutu dan inovasi yakni menerapkan model pembelajaran yang baru.
e. Anti Korupsi. Penulis bertanggung jawab  dan peduli terhadap Peserta Didik  yang mengalami kesulitan saat memecahkan masalah.

Peran dan Kedudukan ASN
a. Pelayanan Publik. Penulis berusaha memberikan yang terbaik dalam melayani siswa yaitu saat pelaksanaan Praktik fiqih.
b. Manajemen ASN. Penulis melaksanakn praktik fiqih sebagai wujud profesionalitasnya sebagai guru. Penulis juga melaksanakannya secara efektif dan efisien.
c. Whole of Government. Penulis berkoordinasi dengan mentor terkait peaktik fiqih yang dilaksanakan.

  Dampak
Apabila praktik fiqih  tidak dipraktikkan, tidak akan inovasi dalam  pembelajaran dan siswa akan bebas mempraktikkan fiqih dengan sepengetahuannya saja tanpa adanya pengawasan langsung.







Kegiatan VI :
Melakukan evaluasi setelah Praktik Fiqih diterapkan
TGl Pelaksanaan 1 Desember 2019
Lampiran Lampiran 6

URAIAN KEGIATAN:
Langkah
a. Membuat soal evaluasi untuk Mata Pelajaran Fiqih lewat media online Quizz
b. Mencetak soal evaluasi offline
c. Membagikan soal evaluasi.
d. Siswa mengerjaan soal evaluasi.
e. Mengoreksi jawaban siswa.
Indikator Nilai Dasar ANEKA
a. Akuntabilitas. Penulis bersikap disiplin dan tepat waktu dalam pembuatan soal evaluasi.
b. Nasiolisme. Penulis menyusun soal evaluasi dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penulis tidak bersikap diskriminatif terhadap siswa saat evaluasi berlangsung.
c. Etika Publik. Penulis bertanggung jawab dan cermat dalam penyusunan soal evaluasi.
d. Komitmen Mutu. Penulis mempertimbangkan efisiensi dan berorientasi pada mutu ketika menyusun soal evaluasi.
e. Anti Korupsi. Penulis berlaku jujur dan disiplin dalam mengoreksi jawaban siswa

Peran dan Kedudukan ASN
a. Pelayanan Publik. Penulis memberikan transparansi skor pada tiap nomor soal kepada siswa. Soal evaluasi yang dibuat penulis akuntabel. Penulis memberikan hak siswa sebagaimana mestinya.
b. Manajemen ASN. Penulis bersikap netral ketikamengoreksi jawaban siswa.
c. Whole of Government. Penulis mempunyai kapasitas untuk membuat soal evaluasi sesuai dengan kemampuan siswa.
Dampak
Apabila kegiatan evaluasi tidak dilakukan, maka penulis tidak dapat mengetahui Tingkat Pengoptimalan Praktik fiqih, Kegiatan ini sangat penting, karena melalui evaluasi penulis dapat mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.


Kegiatan VII : Menyusun Laporan Kegiatan Aktualisasi
TGl Pelaksanaan 18 November  s.d. 2 Desember 2019
Lampiran Lampiran 7

URAIAN KEGIATAN:
Langkah
a. Mengumpulkan semua data dan dokumentasi kegiatan yang telah dilakukan.
b. Menulis laporan kegiatan aktualisasi.
c. Mencetak laporan kegiatan aktualisasi.
d. Mengkomunikasikan dengan mentor, meminta masukan dan saran.
e. Finalisasi laporan kegiatan aktualisasi
Indikator Nilai Dasar ANEKA
a. Akuntabilitas. Penulis menulis laporan dengan penuh semangat dan tanggung jawab.
b. Nasionalisme. Penulis bersikap disiplin dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar ketika menyusun laporan kegiatan aktualisasi.
c. Etika Pubik. Penulis mengumpulkan data dan dokumentasi kegiatan yang telah dilakukan dengan cermat. Penulis juga menyusun laporan kegiatan aktualisasi secara disiplin, jujur, dan cermat.
d. Komitmen Mutu. Penulis menerapkan sikap efisiensi waktu dalam penyusunan laporan kegiatan aktualisasi.
e. Anti Korupsi. Penulis menyusun laporan kegiatan aktualisasi secara jujur dan mandiri.

Peran dan Kedudukan ASN
a. Pelayanan Publik. Penulis mengkomunikasikan laporan kegiatan aktualisasi sebagai wujud transparansi kepada mentor.
b. Manajemen ASN. Penulis menyusun laporan dengan efektif dan efisien, terbuka, dan professional.
c. Whole of Government. Penulis berkoordinasi dengan mentor terkait penyusunan laporan kegiatan aktualisasi dan meminta masukan dan saran.
Dampak
Apabila penulis tidak menyusun laporan kegiatan, maka semua kegiatan aktualisasi yang dilakukan tidak dapat dipertanggungjawabkan dihadapan penguji. Seperti yang diketahui bahwa laporan aktualisasi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh CPNS untuk membuktikan keprofesionalitasnya.



Tabel 4.3 Laporan Aktualisasi
(FORM 3)
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN KONTRIBUSI VISI/MISI PENGUATAN NILAI ORGANISASI paraf
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Konsultasi dengan mentor tentang kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan

Analisis Dampak jika kegiatan tersebut tidak dilaksanakan:
Tidak mendapat dukungan dari mentor

Penulis berkoordinasi dengan mentor dalam merencanakan kegiatan aktualisasi a. Melakukan komunikasi dengan mentor,

Melakukan komunikasi dengan mentor dengan sopan santun Catatan konsultasi WoG:
Koordinasi

Etika Publik:
Sopan santun
Saling menghormati

Nasionalisme:
Musyawarah

Akuntabilitas:
Profesional Terlaksananya konsultasi dengan kepala madrasah mewujudkan Visi/ misi Madrasah Tsanawiyah  Negeri Samarinda berbunyi: “Mendorong adanya perubahan yang lebih baik”
Profesional dan tanggung jawab:
Dalam berkonsultasi dengan mentor, saya melaksanakan dengan profesional dan bertanggung jawab

















b. Membahas rencana kegiatan atau gagasan dan menetapkan kegiatan-kegiatan selama habituasi,

Mengadakan musyawarah dengan mentor selaku pimpinan langsung,
menghargai dan menghormati pimpinan Masukan dan saran dari mentor
c. Meminta persetujuan mentor tentang kegiatan yang akan dilakukan selama habituasi,

Bekerja
profesional dengan mendapatkan persetujuan.
Persetujuan penetapan isu yang dipilih dan gagasan kegiatan pemecahan masalah
2. Menyusun RPP menggunakan Kegiatan Praktik Mapel Fiqih

Analisis Dampak jika kegiatan tersebut tidak dilaksanakan:
Pembelajaran tidak dapat berjalan lancar

Penulis menyusun RPP secara profesional. a. Menyusun RPP,

Menyusun RPP dengan penuh tanggung jawab sesuai ketentuan dari silabus RPP yang sesuai dengan silabus, SKL, KI, dan KD Manajemen ASN:
Profesionalitas
Akuntabilitas:
Sesuai ketentuan
Tepat waktu
Profesional

Komitmen Mutu:
Efektivitas
Kreatifitas
Berorientasi mutu

Nasionalisme:
Menggunakan bahasa Indonesia yang benar Menyusun RPP mewujudkan misi “ ingin mencapai keunggulan ”
Profesionalitas,tanggung jawab :
Menyusn RPP secara Profesional dan bertanggung jawab.


b. Menentukan alokasi waktu untuk setiap kegiatan praktik,

menentukan alokasi waktu yang sesuai dengan jam pelajaran RPP yang alokasi waktunya terarah
c. Merumuskan tujuan pembelajaran,

menentukan tujuan pembelajaran agar pembelajaran menjadi efektif RPP yang mempunyai tujuan pembelajaran yang jelas
d. Menyusun materi pembelajaran,

guru yang profesional akan menyusun materi terlebih dahulu agar menguasai bahan Materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
e. Menentukan media, alat, bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran praktik fiqih,

guru harus
kreatif dalam membuat media Media yang sesuai dengan materi pembelajaran
f. Menjabarkan langkah-langkah pembelajaran ke dalam bentuk yang operasional,

menggunakan bahasa Indonesia yang benar agar langkah-langkah pembelajaran mudah dipahami Langkah-langkah pembelajaran yang jelas dan mudah diterapkan
g. Mengembangkan instrumen penilaian,


mengembangkan instrumen penilaian yang berkualitas agar dapat mengukur kemampuan Peserta Didik  dengan tepat Instrumen penilaian
3. Mengumpulkan bahan/ sumber yang akan digunakan sebagai acuan terkait pelaksanaan pembelajaran

Analisis Dampak jika kegiatan tersebut tidak dilaksanakan:
Peserta Didik  kurang bersemangat mengikuti pelajaran

Penulis membuat media pembelajaran dengan efektif dan efisien walaupun terkendala keterbatasan fasilitas di sekolah. a. Mencari sumber atau referensi mengenai bahan pembelajaran,

Mencari alternatif untuk sumber  pembelajaran Mendapat informasi dan inspirasi untuk menentukan bahan pembelajaran Manajemen ASN:
Efektif dan efisien

Etika publik:
Cermat
Inovasi Terbentuknya bahan ajar yang menarik mewujudkan misi " Mendorong adanya perubahan yang lebih baik “ Inovasi:
Berinovasi dalam membuat bahan pembelajaran yang menarik
b. Membuat Ringkasan materi/ modul pembelajaran, 

berinovasi
dalam mengumpulkan pembelajaran Modul dan bahan ajar lainnya.
4. Melakukan Focus Group  Discussion (FGD) terkait dengan rencana perancangan Kegiatan Praktik Mapel Fiqih.
Analisis Dampak jika kegiatan tersebut tidak dilaksanakan:
Tidak dapat melakukan inovasi kegiatan praktik fiqih kepada guru-guru yang lain.

Penulis meningkatkan profesionalitasnya a. Mengumpulkan para guru Fiqih  senior dan sejawat untuk diajak berdiskusi,

Berdiskusi dengan Sopan Santun.
b. Meminta Fiqih  senior dan sejawat untuk membuka pembahasan Terkait Kegiatan Praktik Fiqih,

Meminta dengan bahasa yang Sopan Dan saling menghargai
c. Menyimpulkan hasil diskusi
Penulis menerima saran dan masukan dengan cermat Draf atau notulen hasil diskusi Manajemen ASN:
Profesionalitas


Akuntabilitas:
Tanggung jawab Mewujudkan visi
“Mewujudkan  lingkungan  madrasah  yang  agamis,  beriman, bertaqwa dan berkarakter.” Profesional dan tanggung jawab:
Dalam diskusi, saya memberikan masukan dan menerima saran.
5. Melaksanakan Kegiatan Praktik Mapel Fiqih.
Analisis Dampak jika kegiatan tersebut tidak dilaksanakan:
Tidak ada inovasi baru dalam pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP sebagai bentuk profesionalitas guru
a. Persiapan sebelum praktik fiqih,

Bekerja profesional dengan membuat persiapan terlebih dahulu Peserta Didik  siap untuk belajar dan praktik Manajemen ASN:
Profesionalitas

Etika publik:
Cermat
Anti korupsi:
Adil
Peduli

Nasionalisme:
Menghormati pendapat
Akuntabilitas:
Profesional Melaksanakan praktik fiqih  mewujudkan misi “Mendorong adanya perubahan yang lebih baik” Inovasi
Melaksanakan kegiatan praktik fiqih sesuai dengan rencana yang telah dibuat
.
b. Orientasi Peserta Didik  pada masalah  menyajikan permasalahan yang aktual dan realistik secara,

Meyajikan dengan cermat Peserta Didik  fokus pada bab yang diberikan
c. Mengorganisasi Peserta Didik  untuk belajar,

Penulis membagi kelompok Peserta Didik  secara adil Terbentuknya kelompok praktik
d. Membimbing individual maupun kelompok,

penulis peduli terhadap Peserta Didik  yang melaksanakan praktik fiqih. Pemahaman Peserta Didik  terhadap masalah dan cara menyelesaikannya, baik dalam kelompok maupun individu
e. Mengembangkan dan menyajikan hasil praktik ,


menghormati pendapat atau argumen Peserta Didik  pada saat praktik. Praktik fiqih kelompok
f. Menganalisis dan mengevaluasi proses praktik fiqih

Menganalisis dengan Cermat profesional dalam menganalisis dan mengevaluasi hasil) Form penilaian Peserta Didik  terhadap praktik fiqih











6. Melakukan evaluasi setelah penerapan Kegiatan Praktik yang baru diterapkan

Analisis Dampak jika kegiatan tersebut tidak dilaksanakan:
Tidak dapat diketahui hasil belajar Peserta Didik  dengan pengoptimalan kegiatan praktik.
Guru berlaku adil dan tidak diskriminatif dalam memberikan penilaian terhadap pekerjaan Peserta Didik a. Guru mengadakan             evaluasi

mengevaluasi dengan profesional
Membuat soal lewat media online dan offline pada aplikasi Quizz
Manajemen ASN:
Tidak diskriminatif

Anti korupsi:
Adil Mewujudkan visi “Mewujudkan  lingkungan  madrasah  yang  agamis,  beriman, bertaqwa dan berkarakter.” Integritas:
Menjunjung tinggi integritas dalam mengadakan evaluasi
b. guru memberikan evaluasi dan penilaian’

dalam pemberia nilai penulis memberikan nilai secara adil
Hasil kegiatan praktik Peserta Didik  berupa skor dan kategori kemampuan kesesuaian materi dengan praktik
7. Menyusun laporan kegiatan habituasi

Analisis Dampak jika kegiatan tersebut tidak dilaksanakan:
Tidak bertanggung jawab atas semua kewajiban yang dilakukan

Penulis membuat laporan sebagai bentuk akuntabilitas a. Mengumpulkan semua data dan dokumentasi kegiatan yang telah dilakukan

Cermat dalam mengumpulkan data Data dan dokumentasi kegiatan aktualisasi Manajemen ASN:
Akuntabilitas

Etika publik:
Cermat

Nasionalisme:
Menggunakan bahasan Indonesia yang benar
Anti korupsi:
Tanggung jawab Terwujudnya misi “Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga Madrasah” Tanggung jawab:
Membuat laporan sebagai bentuk tanggung jawab
b. Menulis laporan kegiatan yang telah dilakukan

menggunakan bahasa Indonesia yang benar dalam menulis laporan Laporan
c. Mencetak laporan habituasi,

menyerahkan laporan sebagai bentuk tanggung jawab yang real Hardcopy laporan

B. Jadwal Implementasi Aktualisasi
Tabel 4.4 Jadwal Implementasi Aktualisasi
NO KEGIATAN NILAI DASAR TGL PELAKSANAN OUTPUT
1. Konsultasi Dengan Mentor Tentang Kegiatan Aktualisasi a. Akuntabilitas
b. Nasionalisme
c. Etika Publik
d. Komitmen Mutu
e. Anti Korupsi
f. Pelayanan Publik
g. Manajemen ASN
h. Whole of Government 18-20 November 2019 Tersedianya surat persetujuan dari mentor

Dokumentasi
Gambar
Dan video
2. Menyusun RPP Menggunakan Praktik Fiqih a. Akuntabilitas
b. Nasionalisme
c. Etika Publik
d. Komitmen Mutu
e. Anti Korupsi
f. Pelayanan Publik
g. Manajemen ASN 19 November 2019 Tersedianya RPP Mata Pelajaran Fiqih kelas VII.2

Dokumentasi
3. Mengumpulkan bahan/ sumber yang akan digunakan sebagai acuan terkait pelaksanaan pembelajaran
Praktik Fiqih a. Akuntabilitas
b. Nasionalisme
c. Etika Publik
d. Komitmen Mutu
e. Anti Korupsi
f. Pelayanan Publik
g. Manajemen ASN
h. Whole of Government 23-25 November 2019 Tersedianya ringkasan materi atau modul dari kitab-kitab fiqih syafi’i.
untuk siswa belajar di rumah

Dokumentasi
4. Melakukan Focus Group  Discussion (FGD) terkait dengan rencana perancangan Kegiatan Praktik Mapel Fiqih
a. Akuntabilitas
b. Nasionalisme
c. Etika Publik
d. Komitmen Mutu
e. Anti Korupsi
f. Pelayanan Publik
g. Manajemen ASN
h. Whole of Government 26-27 November 2019 Hasil diskusi sesama guru rumpun Fiqih.
Dokumentasi
5. Melaksanakan Kegiatan Praktik Mapel Fiqih
a. Akuntabilitas
b. Nasionalisme
c. Etika Publik
d. Komitmen Mutu
e. Anti Korupsi
f. Pelayanan Publik
g. Manajemen ASN
h. Whole of Government 27-30 November 2019 Terlaksananya Kegiatan Praktik Fiqih yaitu, Istinja’ , tayammum, wudhu’ dan shalat.

Dokumentasi
6. Melakukan evaluasi setelah penerapan Kegiatan Praktik yang Telah  diterapkan
a. Akuntabilitas
b. Nasionalisme
c. Etika Publik
d. Komitmen Mutu
e. Anti Korupsi
f. Pelayanan Publik
g. Manajemen ASN
h. Whole of Government 1 Desember 2019 Tersedianya hasil belajar siswa

Dokumentasi
7. Menyusun Laporan Kegiatan Aktualisasi dan habituasi a. Akuntabilitas
b. Nasionalisme
c. Etika Publik
d. Komitmen Mutu
e. Anti Korupsi
f. Pelayanan Publik
g. Manajemen ASN
h. Whole of Government 18 November s.d. 2 Desember 2019 Laporan kegiatan aktualisasi

Dokumentasi





C. Catatan Bimbingan
Nama : M. Isro’ Zainuddin, S.Pd.I
Instansi : Kantor Kementerian Agama Kota Samarinda
Tempat Aktualisasi : Madrasah Tsanawiyah  Negeri Samarinda
Nama Mentor : Irfan Anshori Masdar,M.Pd.

Tabel 4.5 Catatan Bimbingan
NO HARI/TGL CATATAN BIMBINGAN OUTPUT/TINDAK LANJUT MEDIA KOMUNIKASI Paraf Mentor
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Jum’at,
13 November 2019 c. Identifikasi permasalahan / isu yang ada di kelas VII Madrasah Tsanawiyah  Negeri samarinda
d. Penetapan isu utama Persetujuan isu utama
Dan langsung eksen. Langsung




Nama : M. Isro’ Zainuddin, S.Pd.I
Instansi : Kantor Kementerian Agama Kota Samarinda
Tempat Aktualisasi : Madrasah Tsanawiyah  Negeri Samarinda
Nama Mentor : Muhammad Yudil Khairi.,M.AP.
Tabel 4.6 Catatan Bimbingan
NO HARI/TGL CATATAN BIMBINGAN OUTPUT/TINDAK LANJUT MEDIA KOMUNIKASI Paraf Coach
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Sabtu,
18 November 2019 a. Motivasi dari coach untuk mengerjakan rancangan aktualisasi
b. Motivasi dari coach untuk menemukan isu serta mengerjakan BAB IV sampai selesai
c. Menerima contoh rancangan sebagai panduan Mempelajari dan menganalisis contoh yang diberikan Online via Gmail
2. Senin,
20 November 2019 Motivasi dari coach untuk mengerjakan BAB IV Memulai membuat rancangan Online via grup Whatsapp
3. Selasa,
25 November 2019 Contoh cover, lembar persetujuan, lembar pengesahan Membuat cover, lembar persetujuan, dan lembar pengesahan sesuai format Online via grup Whatsapp
4. Rabu,
26 November 2019 a. Perbaikan pada Tabel bab III
b. Penyaksian Video Persetujuan isu utama Tatap muka
5. Kamis,
12 Desember   2019 Perbaikan beberapa bagian dalam rancangan aktualisasi Memperbaiki Laporan Tatap muka

BAB V
PELAKSANAAN PENGUATAN BIDANG TUGAS
Dalam kurun waktu masa penilaian CPNS , penulis telah mengikuti   kegiatan Penguatan Tugas dengan rincian sebagai berikut:

PENGUATAN TUGAS   1 :
1. Nama Kegiatan
   Nama Kegiatannya adalah SEMINAR INTERNASIONAL “ EDUCATIONAL
          SCIENCE LITERACY IN INDUSTRIAL REVOLUTION 4.0. “

2. Waktu Pelaksanaan
   Waktu pelaksanaan SEMINAR INTERNASIONAL “ EDUCATIONAL
            SCIENCE LITERACY IN INDUSTRIAL REVOLUTION 4.0. “
   Sejak  tanggal 14 – 15 September  2019   di Hotel Midtown Samarinda.

3. Lama Pelaksanaan
          SEMINAR INTERNASIONAL “ EDUCATIONAL SCIENCE LITERACY
          IN INDUSTRIAL REVOLUTION 4.0. “
           berlangsung selama 2 hari, yaitu tanggal  14 – 15 September  2019  (32 Jam)
           di Hotel Midtown Samarinda.
4. Penyelenggara Kegiatan
 Penyelenggara Kegiatan adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan  Universitas Mulawarman Samarinda.
5. Tujuan
Untuk semakin menambah wawasan kepada guru agar mengetahui dan menguasai Technologi Literasi Di Era Revolusi Industri 4.0  and Interactive dalam pembelajaran.
6. Isi Materi
Materi utama yang diberikan dalam pelatihan tersebut adalah :
1. Principles of Literacy learning and teaching
2. Teaching vocabulary through the web
3. Using interactive Literacy for teaching vocabulary
4. Teaching writing through the web
5. Doing research on writing and vocabulary
6. Using Interactive Power Point for teaching vocabulary
7. Principles learning and teaching writing
8. Teaching writing through the web
9. Tugas Mandiri
7. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang akan dilakukan adalah diharapkan mampu               mempraktekkan materi yang diperoleh selama kegiatan SEMINAR INTERNASIONAL “ EDUCATIONAL SCIENCE LITERACY IN INDUSTRIAL REVOLUTION 4.0. “, berbagi pengalaman kepada rekan guru-guru yang lain, khususnya menyampaikan kepada siswa pada saat pembelajaran.

8. Dampak
Sangat diharapkan setelah mengikuti kegiatan Seminar Internasional ini, guru dapat bertambah wawasannya, menambah pengalaman, pengetahuan, dan ketrampilan dalam bidang teknologi pembuatan powerpoint sehingga dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di sekolah masing-masing, khususnya di MTsN Samarinda.














PENGUATAN TUGAS   2 :

1. Nama Kegiatan
Nama Kegiatannya “SEMINAR INTERNASIONAL ” REFORMULASI PENDIDIKAN ISLAM DI ERA DIGITAL  MENUJU UNIVERSITAS BERTARAF INTERNASIONAL “

2. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan ““SEMINAR INTERNASIONAL ” REFORMULASI PENDIDIKAN ISLAM DI ERA DIGITAL  MENUJU UNIVERSITAS BERTARAF INTERNASIONAL “  Di  Ruang Auditorium IAIN Samarinda  Kampus 2 Jl. H.A. M. Rifaddin Harapan Baru Kec. Loa Janan Ilir.

3. Lama Pelaksanaan
Lama pelaksanaan “SEMINAR INTERNASIONAL ” REFORMULASI PENDIDIKAN ISLAM DI ERA DIGITAL  MENUJU UNIVERSITAS BERTARAF INTERNASIONAL “  Di  Ruang Auditorium IAIN Samarinda  Kampus 2 Jl. H.A. M. Rifaddin Harapan Baru Kec. Loa Janan Ilir. Berlangsung selama 1 hari dari jam 12.30 – 18.30  (6 Jam)
4. Penyelenggara Kegiatan
Penyelenggara Kegiatan adalah ICEISC 2018 Institut Agama Islam Negeri Samarinda.
5. Tujuan
1. Untuk memberikan pelatihan dan wawasan kepada guru dalam hal merevitalisasi peran pendidikan tinggi Islam menuju transformasi budaya dan pencegahan radikalisme.
2. Menambah wawasan guru dalam transformasi budaya dan pencegahan radikalisme.
3. Menguasai dan mengetahui transformasi budaya dan mampu menyampaikan kepada siswa tentang pencegahan radikalisme.
6. Isi Materi
1. Desain optimalisasi kecerdasan Intrapersonal Mahasiswa
2. Implementation of Learner Teacher Program in Samarinda City (Between Aspire and Fact)
3. Cilinical Legal Education as a Means of Educational Institution Aproach in Preventing Radicalism
4. Improving English Teaching And Learning Quality Trough Active learning Model At SMA YPM Diponegoro Tenggarong Seberang
5. Interconnection of Religion And Science In Higher Education
6. The Role of Muslim Women Political Actualization in the Movement of Virtual Dakwah
7. Peradaban sains Terhadap Islam di Era Globalisasi
8. Penerapan Konsep Paperless dalam Penyusunan dan Tugas Akhir Mahasiswa pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam di Indonesia.
7. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang akan dilakukan adalah mempelajarai dan memahami dengan seksama materi yang diperoleh selama kegiatan seminar tersebut, kemudian berbagi pengalaman kepada rekan guru-guru yang lain, dan mampu menyampaikan dan kalau bisa mempratekkan  kepada siswa pada saat pembelajaran.
8. Dampak
Sangat diharapkan setelah mengikuti kegiatan “Revitalizing The Role of Islamic Higher Education Towards Cultural Transformation and Radicalism Prevention” guru dapat bertambah wawasannya, menambah pengalaman, pengetahuan, dan ketrampilan dalam menggunakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, sehingga dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di sekolah masing-masing, khususnya di MTsN Model Samarinda.









PENGUATAN TUGAS   3 :
1. Nama Kegiatan
Nama Kegiatannya “ Bimbingan Teknis Angka Kredit Tenaga Fungsional “
2. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Teknis Angka Kredit Tenaga Fungsional Kantor Kementerian Agama kota Samarinda adalah hari Kamis tanggal 22 Maret 2018 di Aula PSBB MAN 2 Jl. Harmonika. Samarinda.
3. Lama Pelaksanaan
Lama pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Teknis Angka Kredit Tenaga Fungsional Kantor Kementerian Agama kota Samarinda adalah hari Kamis tanggal 22 Maret 2019. Selama 1 hari = 9 jam
4. Penyelenggara Kegiatan
Penyelenggara Kegiatan adalah Kantor Kementerian Agama Kota Samarinda.
5. Tujuan
1. Tenaga fungsional mengetahui Kebijakan Kementerian Agama tentang pengusulan pangkat.
2. Mengetahui tata cara Perhitungan Angka Kredit Tenaga Fungsional Berdasarkan PERMENPANRB No. 16 tahun 2009.
3. Mengetahui cara membuat laporan PENGUATAN TUGAS
6.  Isi Materi
1. Kebijakan Kementerian Agama tentang Pengusulan Pangkat Tenaga Fungsioanal
2. Tata cara Perhitungan Angka Kredit Tenaga Fungsional Berdasarkan PERMENPANRB No. 16 tahun 2009.
3. Cara membuat laporan PENGUATAN TUGAS
7. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang akan dilakukan adalah Tenaga Fungsional mampu melaksanakan usulan pangkat dan mengetahui tata cara perhitungan angka kredit Tenaga Fungsional berdasarkan PERMENPANRB No. 16 tahun 2009 dan mampu membuat laporan PENGUATAN TUGAS .
8.Dampak
Sangat diharapkan setelah mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis Angka Kredit Tenaga Fungsional ini guru dapat bertambah wawasannya, menambah pengalaman, pengetahuan, dan ketrampilan serta mampu dalam melaksanakan pengusulan pangkat.


BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan aktualisasi yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Optimalisasi Kegiatan Praktik Fiqih berhasil di Optimalkan untuk Kemudian Dikembangkan Ke praktik-praktik Fiqih Lainnya.
2. Siswa menjadi lebih bersemangat dan antusias dalam mengikuti pelajaran Kegiatan Praktik Fiqih .
3. Siswa lebih fokus mengikuti pelajaran, sehingga materi pelajaran Kegiatan Praktik Fiqih  dapat diserap dengan baik.
4. Siswa menjadi suka dengan pelajaran Kegiatan Praktik Fiqih  dan tidak jenuh lagi dengan pelajaran Fiqih karena praktik dilaksanakan diluar kelas.
B. Saran-Saran
Dengan adanya penyusunan laporan aktualisasi ini, maka diharapkan ASN dalam melakukan kegiatan sehari – hari berpedoman pada nilai – nilai ANEKA dan peran serta kedudukan ASN  khususnya di MTs Negeri Samarinda . Untuk itu, penulis memberikan beberapa saran, diantaranya:
1. Penerapan model pembelajaran yang baru dan optimalisasi praktik fiqih harus selalu diperbarui, artinya ada unsur dinamis pada setiap materi pelajaran. Sehingga siswa tidak mengalami kejenuhan dalam proses belajar di kelas.
2. Selain itu, FGD antar guru rumpun Fiqih  supaya keseragaman dalam materi, praktik dan inovasi-inovasi lainnya tersalurkan artinya kegiatan ini sangat baik untuk dilanjutkan agar hasil belajar siswa dapat terus meningkat.
C. Pelajaran Berharga
Setelah melakukan kegiatan aktualisasi off campus di MTs Negeri Samarinda, penulis mendapatkan beberapa pembelajaran yang bermanfaat, diantaranya:
1. Nilai-nilai dasar profesi PNS, meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) serta nilai-nilai dari peran dan kedudukan PNS yang meliputi Pelayanan Publik, Manajemen ASN, dan Whole of Government (WoG), pada dasarnya dapat diaplikasikan dalam melakukan kegiatan aktualisasi di MTs Negeri Samarinda . Nilai – nilai tersebut melekat pada diri ASN dalam melakukan kegiatan aktualisasi dan memberikan dampak yang positif bagi warga MTs Negeri Samarinda  khususnya siswa kelas VII.2 MTs Negeri Samarinda . Siswa tersebut berkembang menjadi siswa yang menyukai pelajaran Kegiatan Praktik Fiqih  dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran fiqih terutama Kegiatan Praktik Fiqih .
2. Setiap rangkaian kegiatan yang dibuat telah memberikan kontribusi terhadap pencapaian visi, misi, dan penguatan nilai-nilai organisasi,  sebagai berikut.
a. Kontribusi terhadap tercapainya visi, misi organisasi diantaranya:
1) Terlaksananya konsultasi dengan mentor tentang kegiatan aktualisasi mewujudkan misi MTs Negeri Samarinda  yaitu “Menyelenggarakan kehidupan di madrasah yang berwawasan ke-Islaman, tertib dan berakhlakul karimah”.
2) Tersedianya media pembelajaran fiqih yang menarik mendukung terlaksananya pendidikan/pengajaran IPTEK yang berkualitas, efektif, dan efisien sesuai dengan misi MTs Negeri Samarinda .
3) Tersedianya ringkasan materi untuk siswa belajar di rumah membantu memacu siswa untuk berprestasi dalam bidang akademik, sehingga lulusan memiliki daya saing yang tinggi sesuai dengan misi MTs Negeri Samarinda .
4) Terbentuknya FGD Antar guru rumpun mapel fiqih guna sebagai ajang diskusi demi keseragaman materi dan praktik fiqihnya, ini akan membuat siswa semakin senang belajar Fiqih karena bukan satu kelas saja yang mengimplementasikan melainkan kelas-kelas lainnya juga.
5) Tersedianya RPP dengan model pembelajaran Praktik fiqih sebagai wujud terlaksananya pendidikan/pengajaran Yang Profesional yang berkualitas, efektif, dan efisien sesuai dengan misi MTs Negeri Samarinda .
6) Terlaksananya pembelajaran fiqih menyenangkan yang dapat memacu siswa untuk berprestasi dalam bidang akademik dan telah melaksanakan pengajaran IPTEK yang berkualitas, efektif, dan efisien sesuai dengan misi MTs Negeri Samarinda .
7) Evaluasi yang dilakukan merupakan salah satu cara untuk mengetahui hasil belajar siswa agar memicu siswa untuk berprestasi dalam bidang akademik, sesuai dengan misi MTs Negeri Samarinda .
8) Terselesaikannya laporan kegiatan aktualisasi ini merupakan cerminan terwujudnya pelaksanaan pendidikan/pengajaran IPTEK yang berkualitas, efektif, efisien, memacu siswa untuk berprestasi dalam bidang akademik, menyelenggarakan kehidupan di madrasah yang berwawasan ke-Islaman, tertib, dan berakhlakul karimah.
b. Kontribusi terhadap penguatan nilai-nilai organisasi dapat telihat pada seluruh kegiatan aktualisasi. Dengan adanya optimalisasi dan model media  pembelajaran yang baru, siswa lebih bersemangat dan antusias dalam mengikuti pelajaran fiqih terutama kegiatan Praktiknya . Kemudian adanya dioptimalisasikannya kegiatan praktik fiqih dapat membangun karakter siswa untuk tidak pantang menyerah menghadapi soal – soal  Fiqih  yang sulit. Dengan adanya ringkasan materi siswa menjadi lebih antusias untuk membaca materi dan memahaminya. Selanjutnya dengan adanya media pembelajaran yang menarik dapat mencuri perhatian siswa sehingga siswa fokus dalam proses belajar di kelas.
3. Apabila nilai-nilai dasar profesi PNS tidak diaktualisasikan, diperkirakan seluruh tahapan kegiatan aktualisasi tidak dapat berjalan lancar dan mengalami banyak kendala, sehingga hasil yang diperoleh tidak optimal.













DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. (2009). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT Rineka.
Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media persada.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2019. Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan Angka Kreditnya. Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru. Buku 4.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2019. Pedoman Penilaian Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru. Buku 5.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Akuntabilitas. Modul Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Etika Publik. Modul Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Komitmen Mutu. Modul Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Anti Korupsi. Modul Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Nasionalisme. Modul Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik. Modul Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN. Modul Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Goverment. Modul Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara.
Sanjaya, Wina. 2014. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Undang-Undang Nomor 5. 2014. Aparatur Sipil Negara, Jakarta.
Putu Santi Oktarina. Aktualisasi Nilai  Aneka P Ada Profesi Dosen Ihdn DenpasarSebagai Dasar Komitmen Mutu Pelayanan Publik. Jurnal Penjaminan Mutu. 28-33

ZSZSuharta,  Luthan,  dan  Putri,  L.  A.,  2013, Application  of  Cooperative Problem-Based  Learning  Model  to Develop  Creativity  and  Foster Democracy,  and  Improve  Student Learning Outcomes in Chemistry in High  School,  Journal  of  Education and Practice,  Vol 4, No 25,  Hal. 55-60

Suwarno, et al. (2017). Whole of Goverment. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.

Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. (2015). Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.

Tjutju Yuniarsih, et al. (2015). Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi NegaraRI.

Trianto,S.Pd,M.Pd. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta : Prestasi Pustaka

Tri Widodo W Utomo, et al. (2016). Aktualisasi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.

Undang-Undang No 5 Pasal 11. (2014). Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Sekretariat Negara RI.

Wahyudi Kumorotomo, et al. (2015). Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi NegaraRI.

Yogi Suwarno, et al. (2017). Whole of Goverment. Jakarta: Lembaga Administrasi NegaraRI.

Yudi Latief, et al. (2015). Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.