Jumat, 30 November 2018

GEOGRAFI




 






Nama Siswa                :………………………………  Guru Mapel : M. Isro’ Zainuddin,QH,S.Pd.I
Kelas                           :  XII  (dua belas ) MA.NW  Hari/Tanggal   :  ……………………………2018
Mata Pelajaran            :  GEOGRAFI
                                                           
  A.   Jawablah Pertanyaan Isian Singkat Berikut Dengan Baik Dan Benar
1.   Indraja adalah kepanjangan dari……………….
2.   Indraja adalah upaya untuk mengetahui suatu objek dengan menggunakan Sensor ( alat pengindra ) Baik sensor Alamiah seperti mata, telinga, hidung dll . maupun sensor………….. seperti camera, sonar dll.
3.   Sebutkan satu saja dari sekian banyak manfaat indraja…….
4.   Pemantauan daerah bencana, untuk mengamati iklim, untuk mengetahui pasang surutnya Air laut merupakan manfaat dari………………………………
5.   Badan Informasi Geospasial adalah singkatan dari…………… merupakan transformasi dari “ badan koordinasi Survei dan pemetaan Nasional ( BAKOSURTANAL )
6.   Apakah Kepanjangan dari LAPAN……………………………………………………….
7.   Sebutkan Satu Manfaat PETA……………………………………………………………………………
8.   Sebutkan apa-apa saja yang harus ada pada PETA yang anda ketahui………………………………………….
9.   SIG adalah kepanjangan Dari…………………………………………………………………………………..
10.  Apakah kepanjangan dari DAS
11.  Suatu system yang berfungsi mengumpulkan, mengatur dan mengelola, menyimpan  dan menyajikan segala jenis data ( informasi ) adalah penegrtian dari……..
12.  Bisakah SIG bekerja tanpa Bantuan Hardwere/ Perangkat keras seperti Komputer dll……………………….
13.  Apa singkatan dari “ World Health Organization “………………….
14.  Gambaran permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan skala agar dapat dipahami oleh pengguna/ pembaca. Merupakan pengertian dari………………….
15.  Kumpulan peta yang dibukukan dan dilengkapi dengan diagram, gambar dan statistic dan penjelasan adalah pengertian dari……………………
16.  Tiruan bola bumi yang dapat digunakan untuk mempelajari bentuk permukaan bumi. Merupakan pengertian dari……………………………….
17.  Sebutan desa didaerah kota adalah……………
18.  Manakah yang lebih tinggi Kades Dengan Kadus……….
19.  ibu kota kita ada dijakarta Apakah ada bapak Kota…………….
20.  Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur, mengurus urusan pemerintah, kepentingan masyarakat setempat adalah pengertian dari……………..
21.  Yang memimpin kabupaten Disebut dengan…………..
22.  Sebutan bagi pemimpin suatu Negara adalah……………..
23.  Sebutkan satu contoh ciri-ciri masyarakat pedesaan……………….
24.  Desa memiliki klasifikasi yaitu 1. ……………….  2. Desa swadaya  3. Desa swakarya 4. Desa swasembada
25.  LKMD adalah kepanjangan dari…………………………


26.  BUMDES adalah kepanjangan dari…………………………
27.  KUD adalah kepanjangan dari…………………………
28.  129.067 KM2  merupakan ……………wilayah Kalimantan timur.
29.  Ada berapa kota di provinsi Kalimantan timur…………………………………….
30.  Ada berapa kabupaten se provinsi Kalimantan timur………………………………………..
31.  Sebutkan satu saja daerah yang termasuk daerah tertinggal……………..
32.   3.508 adalah jumlah penduduk sekalimantan timur  sedangkan 858.080 adalah jumlah penduduk kota………………………..
33.  Sebutkan satu saja dampak negative perpindahan masyarakat pedesaan ke kota…………..
34.  JADEBOTABEK adalah kepanjangan dari…………………………………………………………………….
35.  Jakarta merupakan kota…………………yaitu berpenduduk lebih dari 5.000.000 jiwa.
   B.   Jawablah Pertanyaan Essay Berikut Dengan  Jelas Dan Benar

1.      Jelaskan pendapat anda menganai pencemaran lingkungan yang terjadi diperkotaan dan pedesaan.
2.      Sebutkan 3 dampak positif perpindahan Masyarakat pedesaan ke Perkotaan.
3.      Mengapa kebanyakan masyarakat ingin hidup didaerah pedesaan yang masih asri dan alami pemandangannya dan lain-lain jelaskan …….
4.      Luas wilayah indonesia Dari sabang sampai marauke dan dari miangas sampai pulau Rote
Dimanakah Pulau sabang, marauke, miangas dan rote ? sebutkan
5.      Bagaimana anda mensikapi seseorang yang enggan bahkan tidak mau menerima perubahan kemajuan tekhnologi sehingga gaptek dan kuper nya dipelihara bahkan juga tak sedikit dari mereka mengharamkan barang-barang yang ada dikota menganggap itu semua bid’ah……..






Selasa, 13 November 2018

Dalil Maulid

- Yang pertama merayakan Maulid Nabi SAW adalah shahibul Maulid sendiri, yaitu Nabi SAW, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih yang diriwayatkan Muslim bahwa, ketika ditanya mengapa berpuasa di hari Senin, beliau menjawab, “Itu adalah hari kelahiranku.” Ini nash yang paling nyata yang menunjukkan bahwa memperingati Maulid Nabi adalah sesuatu yang dibolehkan syara’. Banyak dalil yang bisa kita jadikan sebagai dasar untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. PERTAMA, peringatan Maulid Nabi SAW adalah ungkapan kegembiraan dan kesenangan dengan beliau. Bahkan orang kafir saja mendapatkan manfaat dengan kegembiraan itu (Ketika Tsuwaibah, budak perempuan Abu Lahab, paman Nabi, menyampaikan berita gembira tentang kelahiran sang Cahaya Alam Semesta itu, Abu Lahab pun memerdekakannya. Sebagai tanda suka cita. Dan karena kegembiraannya, kelak di alam baqa’ siksa atas dirinya diringankan setiap hari Senin tiba. Demikianlah rahmat Allah terhadap siapa pun yang bergembira atas kelahiran Nabi, termasuk juga terhadap orang kafir sekalipun. Maka jika kepada seorang yang kafir pun Allah merahmati, karena kegembiraannya atas kelahiran sang Nabi, bagaimanakah kiranya anugerah Allah bagi umatnya, yang iman selalu ada di hatinya? —) KEDUA, beliau sendiri mengagungkan hari kelahirannya dan bersyukur kepada Allah pada hari itu atas nikmat-Nya yang terbesar kepadanya. KETIGA, gembira dengan Rasulullah SAW adalah perintah Al-Quran. Allah SWT berfirman, “Katakanlah, ‘Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira’.” (QS Yunus: 58). Jadi, Allah SWT menyuruh kita untuk bergembira dengan rahmat-Nya, sedangkan Nabi SAW merupakan rahmat yang terbesar, sebagaimana tersebut dalam Al-Quran, “Dan tidaklah Kami mengutusmu melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam.” (QS Al-Anbiya’: 107). KEEMPAT, Nabi SAW memperhatikan kaitan antara waktu dan kejadian-kejadian keagamaan yang besar yang telah lewat. Apabila datang waktu ketika peristiwa itu terjadi, itu merupakan kesempatan untuk mengingatnya dan mengagungkan harinya. KELIMA, peringatan Maulid Nabi SAW mendorong orang untuk membaca shalawat, dan shalawat itu diperintahkan oleh Allah Ta’ala, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuknya dan ucapkanlah salam sejahtera kepadanya.” (QS Al-Ahzab: 56). Apa saja yang mendorong orang untuk melakukan sesuatu yang dituntut oleh syara’, berarti hal itu juga dituntut oleh syara’. Berapa banyak manfaat dan anugerah yang diperoleh dengan membacakan salam kepadanya. KEENAM, dalam peringatan Maulid disebut tentang kelahiran beliau, mukjizat-mukjizatnya, sirahnya, dan pengenalan tentang pribadi beliau. Bukankah kita diperintahkan untuk mengenalnya serta dituntut untuk meneladaninya, mengikuti perbuatannya, dan mengimani mukjizatnya. Kitab-kitab Maulid menyampaikan semuanya dengan lengkap. KETUJUH, peringatan Maulid merupakan ungkapan membalas jasa beliau dengan menunaikan sebagian kewajiban kita kepada beliau dengan menjelaskan sifat-sifatnya yang sempurna dan akhlaqnya yang utama. Dulu, di masa Nabi, para penyair datang kepada beliau melantunkan qashidah-qashidah yang memujinya. Nabi ridha (senang) dengan apa yang mereka lakukan dan memberikan balasan kepada mereka dengan kebaikan-kebaikan. Jika beliau ridha dengan orang yang memujinya, bagaimana beliau tidak ridha dengan orang yang mengumpulkan keterangan tentang perangai-perangai beliau yang mulia. Hal itu juga mendekatkan diri kita kepada beliau, yakni dengan manarik kecintaannya dan keridhaannya. KEDELAPAN, mengenal perangai beliau, mukjizat-mukjizatnya, dan irhash-nya (kejadian-kejadian luar biasa yang Allah berikan pada diri seorang rasul sebelum diangkat menjadi rasul), menimbulkan iman yang sempurna kepadanya dan menambah kecintaan terhadapnya. Manusia itu diciptakan menyukai hal-hal yang indah, baik fisik (tubuh) maupun akhlaq, ilmu maupun amal, keadaan maupun keyakinan. Dalam hal ini tidak ada KESEMBILAN, mengagungkan Nabi SAW itu disyariatkan. Dan bahagia dengan hari kelahiran beliau dengan menampakkan kegembiraan, membuat jamuan, berkumpul untuk pengingat beliau, serta memuliakan orang-orang fakir, adalah tampilan pengagungan, kegembiraan, dan rasa syukur yang paling nyata. KESEPULUH, dalam ucapan Nabi SAW tentang keutamaan hari Jum’at, disebutkan bahwa salah satu di antaranya adalah, “Pada hari itu Adam diciptakan.” Hal itu menunjukkan dimuliakan-nya waktu ketika seorang nabi dilahirkan. Maka bagaimana dengan hari dilahirkannya nabi yang paling utama dan rasul yang paling mulia? KESEBELAS, peringatan Maulid adalah perkara yang dipandang bagus oleh para ulama dan kaum muslimin di semua negeri dan telah dilakukan di semua tempat. Karena itu, ia dituntut oleh syara’, berdasarkan qaidah yang diambil dari hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Mas’ud, “Apa yang dipandang baik oleh kaum muslimin, ia pun baik di sisi Allah; dan apa yang dipandang buruk oleh kaum muslimin, ia pun buruk di sisi Allah.” KEDUA BELAS, dalam peringatan Maulid tercakup berkumpulnya umat, dzikir, sedekah, dan pengagungan kepada Nabi SAW. Semua itu hal-hal yang dituntut oleh syara’ dan terpuji. KETIGA BELAS, Allah SWT berfirman, “Dan semua kisah dari rasul-rasul, Kami ceritakan kepadamu, yang dengannya Kami teguhkan hatimu.” (QS Hud: 120). Dari ayat ini nyatalah bahwa hikmah dikisahkannya para rasul adalah untuk meneguhkan hati Nabi. Tidak diragukan lagi bahwa saat ini kita pun butuh untuk meneguhkan hati kita dengan berita-berita tentang beliau, lebih dari kebutuhan beliau akan kisah para nabi sebelumnya. KEEMPAT BELAS, tidak semua yang tidak pernah dilakukan para salaf dan tidak ada di awal Islam berarti bid’ah yang munkar dan buruk, yang haram untuk dilakukan dan wajib untuk ditentang. Melainkan apa yang “baru” itu (yang belum pernah dilakukan) harus dinilai berdasarkan dalil-dalil syara’. KELIMA BELAS, tidak semua bid’ah itu diharamkan. Jika haram, niscaya haramlah pengumpulan Al-Quran, yang dilakukan Abu Bakar, Umur, dan Zaid, dan penulisannya di mushaf-mushaf karena khawatir hilang dengan wafatnya para sahabat yang hafal Al-Quran. Haram pula apa yang dilakukan Umar ketika mengumpulkan orang untuk mengikuti seorang imam ketika melakukan shalat Tarawih, padahal ia mengatakan, “Sebaik-baik bid’ah adalah ini.” Banyak lagi perbuatan baik yang sangat dibutuhkan umat akan dikatakan bid’ah yang haram apabila semua bid’ah itu diharamkan. KEENAM BELAS, peringatan Maulid Nabi, meskipun tidak ada di zaman Rasulullah SAW, sehingga merupakan bid’ah, adalah bid’ah hasanah (bid’ah yang baik), karena ia tercakup di dalam dalil-dalil syara’ dan kaidah-kaidah kulliyyah (yang bersifat global). Jadi, peringatan Maulid itu bid’ah jika kita hanya memandang bentuknya, bukan perincian-perincian amalan yang terdapat di dalamnya (sebagaimana terdapat dalam dalil kedua belas), karena amalan-amalan itu juga ada di masa Nabi. KETUJUH BELAS, semua yang tidak ada pada awal masa Islam dalam bentuknya tetapi perincian-perincinan amalnya ada, juga dituntut oleh syara’. Karena apa yang tersusun dari hal-hal yang berasal dari syara’, pun dituntut oleh syara’. KEDELAPAN BELAS, Imam Asy-Syafi’i mengatakan, “Apa-apa yang baru (yang belum ada atau dilakukan di masa Nabi SAW) dan bertentangan dengan Kitabullah, sunnah, ijmak, atau sumber lain yang dijadikan pegangan, adalah bid’ah yang sesat. Adapun suatu kebaikan yang baru dan tidak bertentangan dengan yang tersebut itu, adalah terpuji.” KESEMBILAN BELAS, setiap kebaikan yang tercakup dalam dalil-dalil syar’i dan tidak dimaksudkan untuk menyalahi syariat dan tidak pula mengandung suatu kemungkaran, itu termasuk ajaran agama. KEDUA PULUH, memperingati Maulid Nabi SAW berarti menghidupkan ingatan (kenangan) tentang Rasulullah, dan itu menurut kita disyariatkan dalam Islam. Sebagaimana yang Anda lihat, sebagian besar amaliah haji pun menghidupkan ingatan tentang peristiwa-peristiwa terpuji yang telah lalu. KEDUA PULUH SATU, semua yang disebutkan sebelumnya tentang dibolehkannya secara syariat peringatan Maulid Nabi SAW hanyalah pada peringatan-peringatan yang tidak disertai perbuatan-perbuatan mungkar yang tercela, yang wajib ditentang. Adapun jika peringatan Maulid mengandung hal-hal yang disertai sesuatu yang wajib diingkari, seperti bercampurnya laki-laki dan perempuan, dilakukannya perbuatan-perbuatan yang terlarang, dan banyaknya pemborosan dan perbuatan-perbuatan lain yang tak diridhai shahthul Maulid, tak diragukan lagi bahwa itu diharamkan. Tetapi keharamannya itu bukan pada peringatan Maulidnya itu sendiri, melainkan pada hal-hal yang terlarang tersebut. Disarikan dari kitab Sayyid Prof. Dr. Muhammad ibn Sayyid ‘Alawi ibn Sayyid ‘Abbas ibn Sayyid ‘Abdul ‘Aziz al-Maliki al-Hasani al-Makki (1365 H -1425 H)