Kamis, 26 April 2018

InsyaAllah Nisfu Sya'ban Tahun Ini jatuh pada malam selasa tanggal 15 Sya'ban 1439 H./ 01 Mei 2018 M. Yuk kita sima' apa amalan2 yang kita Amalkan Untuk Menghidupkan Malamnya.

Keutamaan dan Amalan Bulan Sya'ban فضل شهر شعبان والدعاء في ليلة النصف من شعبان KEUTAMAAN BULAN SYA’BAN Bersabda Rosulullah SAW : رَجَبُ شَهْرُ اللهِ وَشَعْبَانُ شَهْرِي وَرَمَضَانُ شَهْرُ أَمَّتِيْ “Rajab adalah bulannya Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Romadhan adalah bulan umatku” Keutamaan Bulan Sya’ban : 1) رَفْعُ اْلأَعْمَال Bulan terangkatnya amal dalam setahun. Adapun terangkatnya amal harian adalah waktu sholat Subuh dan Ashar. Sedangkan terangkatnya amal tiap 7 harian adalah hari Senin dan Kamis. 2) رَفْعُ اْلأَعْمَار Penetapan penampakan umur. 3) شَهْرُ الصَّلاَة عَلَى النَّبِي Bulan sholawat kepada Nabi SAW , karena perintah untuk membaca sholawat diturunkan pada bulan Sya’ban. 4) لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَان Dengan beberapa nama : - لَيْلَةُ الْمُبَارَكَة Malam barokah. - لَيْلَةُ الْقِسْمَة Malam pembagian riski dan penentuan umur. - لَيْلَةُ التَّكْفِيْر Malam peleburan dosa selama setahun. - لَيْلَةُ اْلإِجَابَة Malam pengabulan doa-doa. Lima malam yang tak ditolak doa-doa : 1. Malam Jumat 2. Awal malam bulan Rajab 3. Malam Nisfu Sya’ban 4. Malam Lailatul Qodar 5. Malam dua Hari Raya - لَيْلَةُ عِيْدِ الْمَلاَئِكَة Malam hari raya malaikat. - لَيْلَةُ الشَّفَاعَة Malam pemberian pertolongan. AMALIYAH BULAN SYA’BAN 1. Berpuasa di bulan Sya’ban ذلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبَ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيْهِ اْلأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِيْنَ فَأُحِبُّ أَنْ تُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ Dalam hadits Rosulullah SAW bersabda : “Itu (bulan Sya’ban) adalah bulan yang manusia melupakannya (yaitu antara Rajab dan Sya’ban). Padahal bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal kepada Allah Robbil Alamin, maka saya senang diangkat amal dalam keadaan saya berpuasa. رَوَاه التِّرْمِذِي عَنْهُ : أَفْضَلُ الصَّوْمِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَعْبَانُ لِتَعْظِيْمِ رَمَضَان Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Nabi SAW : “Paling utama puasa setelah Ramadhan adalah Sya’ban, karena untuk mengagungkan Ramadhan” 2. Berpuasa di Hari Nisfu Sya’ban : عَنْ عَلِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ قُوْمُوْا لَيْلَهَا وَصُوْمُوْا يَوْمَهَا فَإِنَّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَنْزِلُ فِيْهَا لِغُرُوْبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُوْلُ أَلاَ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرُ لَهُ أَلاَ مِنْ مُسْتَرْزِقٍ فَأَرْزُقُهُ أَلآ مِنْ مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلاَ كَذَا أَلاَ كَذَا أَلاَ كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ. رواه ابن ماجه Dari Imam Ali RA, bersbda Rosulullah SAW : “ Jika tiba waktu malam nisfu Sya’ban maka ibadahlah di malamnya dan puasalah di siangnya, karena sesungguhnya Allah Ta’ala menurunkan rahmatnya mulai tenggelamnya matahari (Maghrib) di langit dunia dan berfirman , Siapa yang meminta ampun akan Aku ampuni. Siapa yang minta rizki akan Aku beri rizki. Siapa yang terkena musibah akan Aku sembuhkan. Siapa yang minta ini dan itu seterusnya….sampai waktu terbitnya matahari (fajar). 3. Menjaga beramal malam nisfu sya’ban membaca surat Yasin dengan : 1. Niat panjang umur untuk toat pada Allah 2. Niat dijaga dari semua bahaya dan niat diluaskan rizki halal 3. Niat hatinya kaya merasa cukup dan minta khusnul khotimah 4. Banyak ibadah di malamnya terutama beristighfar, sholat hajat, sholat tasbih, memperbanyak do’a dan di antara do’a Nabi dalam hadist : Ketika Nabi Adam turun ke bumi, beliau tawaf 7 kali di Ka’bah dan sholatdua rokaat di belakang maqom, kemudian berdoa : اَللَّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ سِرِّيْ وَعَلاَنِيَّتِيْ فَاقْبَلْ مَعْذِرَتِيْ، وَتَعْلَمُ حَاجَتِيْ فَأَعْطِنِيْ سُؤْلِيْ، وَتَعْلَمُ مَا فِيْ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا يُبَاشِرُ قَلْبِيْ، وَيَقِيْنًا صَادِقًا حَتَّى أَعْلَمَ أَنَّهُ لاَ يُصِيْبُنِيْ ِإلاَّ مَا كَتَبْتَ لِيْ وَرَضِّنِيْ بِقَضَائِكَ. Maka Allah berfirman kepadanya : Ya Adam, sesungguhnya engkau berdoa padaKu dengan doa yang aku mengabulkannya. Dan tidak ada seseorang dari keturunanmu yang berdoa dengannya kecuali Aku akan mengabulkannya, dan Aku ampuni dosanya, Aku lapangkan kesusahan dan kesumpekannya, dan Aku akan mengayakannya, dan dunia akan datang padanya dengan memaksa walaupun dia tidak menghendakinya. Amalan Nisfu Sya'ban dan peristiwa penting yang terjadi pada Bulan Sya'ban BULAN SYA'BAN DAN PERISTIWA PENTING DALAM ISLAM Bulan Sya’ban merupakan bulan yang sangat penting dalam kehidupan Muslim di Indonesia. Karena selain menjadi bulan yang dekat dengan Ramadhan dan sebagai bulan persiapan untuk menghadapi puasa di bulan Ramadhan, ada beberapa hal yang sering diperingati secara rutin setiap bulan Sya’ban, yaitu malam nisfu Sya’ban. Selain malam Nisfu Sya’ban ada juga beberapa peristiwa penting yang terjadi pada bulan Sya’ban. Dalam kitab Ma Dza fi Sya’ban? karya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki menyebutkan tiga peristiwa penting yang berimbas pada kehidupan beragama seorang Muslim. 1. Peralihan Kiblat Peralihan kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram terjadi pada bulan Sya’ban. Menurut Al-Qurthubi ketika menafsirkan Surat Al-Baqarah ayat 144 dalam kitab Al-Jami’ li Ahkāmil Qur’an dengan mengutip pendapat Abu Hatim Al-Basti mengatakan bahwa Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengalihkan kiblat pada malam Selasa bulan Sya’ban yang bertepatan dengan malam nisfu Sya’ban. Peralihan kiblat ini merupakan suatu hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh Nabi Muhammad SAW. Bahkan diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW berdiri menghadap langit setiap hari menunggu wahyu turun perihal peralihan kiblat itu seperti Surat Al-Baqarah ayat 144 berikut. قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ Artinya, “Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.” 2. Penyerahan Rekapitulasi Keseluruhan Amal kepada Allah Salah satu hal yang menjadikan bulan Sya’ban utama adalah bahwa pada bulan ini semua amal kita diserahkan kepada Allah SWT. Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki mengutip sebuah hadits riwayat An-Nasa’i yang meriwayatkan dialog Usamah bin Zaid dan Nabi Muhammad SAW. “Wahai Nabi, aku tidak melihatmu berpuasa di bulan-bulan lain sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban?” Kemudian Rasulullah SAW menjawab, “Banyak manusia yang lalai di bulan Sya’ban. Pada bulan itu semua amal diserahkan kepada Allah SWT. Dan aku suka ketika amalku diserahkan kepada Allah, aku dalam keadaan puasa.” Penyerahan amal yang dimaksud dalam hal ini adalah penyerahan seluruh rekapitulasi amal kita secara penuh. Walaupun, menurut Sayyid Muhammad Alawi, ada beberapa waktu tertentu yang menjadi waktu penyerahan amal kepada Allah selain bulan Sya’ban, yaitu setiap siang, malam, setiap pekan. Ada juga beberapa amal yang diserahkan langsung kepada Allah tanpa menunggu waktu-waktu tersebut, yaitu catatan amal shalat lima waktu. 3. Penurunan Ayat tentang Anjuran Shalawat untuk Rasulullah SAW Pada bulan Sya’ban juga diturunkan ayat anjuran untuk bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW, yaitu Surat Al-Ahzab ayat 56. إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا Artinya, “Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” Ibnu Abi Shai Al-Yamani mengatakan, bulan Sya’ban adalah bulan shalawat. Karena pada bulan itulah ayat tentang anjuran shalawat diturunkan. Pendapat ini dikuatkan oleh pendapat Imam Syihabuddin Al-Qasthalani dalam Al-Mawahib-nya, serta Ibnu Hajar Al-Asqalani yang mengatakan bahwa ayat itu turun pada bulan Sya’ban tahun ke-2 hijriyah. Wallahu a’lam. KEUTAMAAN DAN AMALAN MALAM NISFU SYA'BAN Malam Nisfu sya'ban Tahun ini إن شاء الله jatuh pada malam selasa yang akan datang 1. Keutamaan Malam Nisfu Sya’ban Ada beberapa hadis tentang keutamaan Malam Nisfu Sya’ban, diantaranya adalah : a. Mendapatkan Ampunan Allah SWT وقال في تحفة الإخوان: قال رسول الله صلى الله تعالى عليه وسلم: «إن الله يغفر لجميع المسلمين في تلك الليلة إلا لكاهن أو ساحر أو مشاحِن أو مُدمِن خمر أو عاقٍّ لوالديه Telah disebutkan dalam kitab Tuhfatul Ikhwan, Rasulullah saw telah bersabda : “ Sesungguhnya Allah swt akan mengampuni dosa-dosa orang islam pada malam tersebut kecuali bagi tukang tenung, tukang sihir, orang yang suka menebar kebencian, orang yang suka minum khamar, dan orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya” b. Dijanjikan Syurga Bagi Yang Menghidupkannya عن معاذ بن جبل قال: قال رسول الله صلى الله تعالى عليه وسلم: «من أحيا الليالي الخمس وجبت له الجنة؛ ليلة التروية، وليلة عرفة، وليلة النحر، وليلة الفطر، وليلة النصف من شعبان “ Dari Sayyidina Mu’adz Bin Jabal, beliau berkata bahwa Rasulullah saw telah bersabda : “ Barang siapa yang menghidupkan Malam-malam yang Lima maka wajib baginya Syurga yaitu Malam Tarwiyah ( Malam Tgl 8 Dzulhijjah) , Malam Arofah ( Malam Tgl 9 Dzulhijjah), malam Idul Adha, Malam Idul Fitri dan Malam Nisfu Sya’ban”. c. Akan Dikabulkan Do’a روي عن ابن عمر رضي الله تعالى عنهما قال: خمس ليال لا يردّ فيهن الدعاء؛ ليلة الجمعة، وأول ليلة من رجب، وليلة النصف من شعبان، وليلة القدر، وليلتا العيدين Diriwayatkan dari abdullah Bin Umar ( semoga allah meridai keduanya) beliau berkata : “ Lima Malam yang tidak akan ditolak do’a pada Lima Malam tersebut yaitu Malam jum’at, malam pertama bulan rajab, malam nisfu sya’ban, Malam Lailatul Qadar, dan dua Malam id ( Idul Fitri & Idul Adha)”. 2. Amalan pada malam nisfu sya’ban Diantara amalan yang disunnahkan untuk diperbanyak pada malam nisfu sya’ban adalah : a. Memperbanyak do’a berikut : اللهم إنك عفوٌّ كريمٌ تحبُّ العفوَ فاعفُ عنِّي، اللهم إني أسألك العفوَ والعافيةَ والمعَافَاةَ الدائمةَ في الدين والدنيا والآخرة. “ Ya Allah sesungguhnya engkau maha pemaaf yang suka memaafkan maka maafkanlah aku, ya allah sesungguhnya aku memohon kepadamu Maaf dan Keafiyatan dan kebaikan yang terusmenerus di dunia dan akhirat” b. Membaca surah yasin tiga Kali selesai sholat magrib dengan Niyat : 1. Bacaan Yasin yang pertama dengan niyat supaya panjang umur Fi thoatillah serta barokah 2. Bacaan yasin yang ke dua dengan niyat supaya diberikan rezki yang luas , halal dan barokah serta dihindarkan dari segala mara bahaya 3. Bacaan yasin yang ke tiga dengan niyat supaya diberikan khusnul khotimah, mati dalam iman kepada allah swt Setiap selesai membaca surah yasin dilanjutkan membaca do’a sebagai berikut : بسم الله الرحمن الرحيم، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، اللهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلاَ يُمَنُّ عَلَيْهِ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإكْرَامِ يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإنْعَامِ، لاَ إلهَ إلاَّ أَنْتَ ظَهَرَ اللَّاجِيْنَ، وَجَارَ المستجيرين، وَمَأمَنَ الْخَائِفِيْن. اللهم إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَـنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحرُومًا أَوْ مَطْرُوْدًا أَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِيْ وَحِرْمَانِي وَطُرْدِي وَإِقْــتَارَ رِزْقِــي، وَأَثْــبِتْنِيْ عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ، فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِي كِتَابِكَ الْمُنْزَل، عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَل، يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ ويُثْـبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ اْلكِتَابِ، إلهي بِالتَّجَلِّي الْأَعْظَمِ، فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ، الَّتِي يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ ويُبْرمُ، أَسْأَلُكَ أَنْ تَكْشِفَ عَنَّا مِنَ اْلبَلَاءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لاَ نَعْلَـمُ، وَمَا أَنْتَ بِهِ أَعْلمُ، إنك أنتَ الأَعَزُّ الْأكرمُ، وصلى الله تعالى على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم. انتهى. c. Mengamalkan Do’a Nabi Yunus Sebagian Orang-orang Sholihin Mengatakan, siapa saja yang membaca doa nabi yunus pada malam nisfu sya’ban sebanyak hurufnya yaitu 2375 ( dua ribu tiga ratus tujuh puluh lima) niscaya dia akan aman sepanjang tahun tersebut dari segala macam bahaya dan musibah. Do’a Nabi Yunus adalah sebagai berikut : لاَ اِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ سُبْحَانَكَ اِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ Kata ulama’ : bagaimana mereka tidak akan aman dan sungguh telah diriwayatkan dari ibnu abbas bahwa rasulullah saw telah bersabda : «لقد كان دعاء أخي يونس عجيبًا، أوّله تهليل وأوسطه تسبيح وآخره إقرار بالذنب: لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين ما دعا به مهموم ولا مغموم ولا مكروب ولا مديون في يوم ثلاث مرات إلا استجيب له» “Sungguh do’a saudaraku Yunus benar-benar menakjubkan, Di awalnya berisi Tahlil pada pertengahannya berisi tasbih dan di akhirnya berisi pengakuan dengan dosa ( mengaku diri bersalah) “ tidak ada tuhan kecuali engkau ya allah, maha suci engkau sesungguhnya saya adalah orang yang zolim”. Tiada orang yang ditimpa kesusahan, kesedihan, kemelaratan, tertimpa hutang berdoa dengannya ( dengan do’a nabi yunus) dalam sehari tiga kali kecuali dikabulkan baginya. Wallohu'alam, Semoga bermanfaat dan barokah bagi saya pribadi dan bagi teman-teman sekalian

Jumat, 06 April 2018

Al-anwarul Bahiyyah

TERJEMAH KITAB AL-ANWARUL BAHIYYAH MIN ISRA' WA MI'RAJ KHOIRIL BARIYYAH Terjemahan Kitab Al Anwaarul Bahiyyah Min Israa' Wa Mi'raaj Khoiril Bariyyah Karya As-Sayyid Muhammad bin Alawy Al Hasany RA. Diterjemahkan dengan ringkas dari Kitab Al Anwaarul Bahiyyah Min Israa' Wa Mi'raaj Khoiril Bariyyah Karya Al Imam As Sayyid Muhammad bin Alawy Al Hasany RA. Pada suatu malam Nabi Muhammad SAW berada di Hijir Ismail dekat Ka'bah al Musyarrofah, saat itu beliau berbaring diantara paman beliau, Sayyiduna Hamzah dan sepupu beliau, Sayyiduna Jakfar bin Abi Thalib, tiba-tiba Malaikat Jibril, Mikail dan Israfil menghampiri beliau lalu membawa beliau ke arah sumur zamzam, setibanya di sana kemudian mereka merebahkan tubuh Rasulullah untuk dibelah dada beliau oleh Jibril AS. Dalam riwayat lain disebutkan suatu malam terbuka atap rumah Beliau saw, kemudian turun Jibril AS, lalu Jibril membelah dada beliau yang mulya sampai di bawah perut beliau, lalu Jibril berkata kepada Mikail: "Datangkan kepadaku nampan dengan air zam-zam agar aku bersihkan hatinya dan aku lapangkan dadanya". Dan perlu diketahui bahwa penyucian ini bukan berarti hati Nabi kotor, tidak, justru Nabi sudah diciptakan oleh Allah dengan hati yang paling suci dan mulya, hal ini tidak lain untuk menambah kebersihan diatas kebersihan, kesucian diatas kesucian, dan untuk lebih memantapkan dan menguatkan hati beliau, karena akan melakukan suatu perjalanan maha dahsyat dan penuh hikmah serta sebagai kesiapan untuk berjumpa dengan Allah SWT. Kemudian Jibril AS mengeluarkan hati beliau yang mulya lalu menyucinya tiga kali, kemudian didatangkan satu nampan emas dipenuhi hikmah dan keimanan, kemudian dituangkan ke dalam hati beliau, maka penuhlah hati itu dengan kesabaran, keyakinan, ilmu dan kepasrahan penuh kepada Allah, lalu ditutup kembali oleh Jibril AS. Setelah itu disiapkan untuk Baginda Rasulullah binatang Buroq lengkap dengan pelana dan kendalinya, binatang ini berwarna putih, lebih besar dari himar lebih rendah dari baghal, dia letakkan telapak kakinya sejauh pandangan matanya, panjang kedua telinganya, jika turun dia mengangkat kedua kaki depannya, diciptakan dengan dua sayap pada sisi pahanya untuk membantu kecepatannya. Saat hendak menaikinya, Nabi Muhammad merasa kesulitan, maka meletakkan tangannya pada wajah buroq sembari berkata: "Wahai buroq, tidakkah kamu merasa malu, demi Allah tidak ada Makhluk Allah yang menaikimu yang lebih mulya daripada dia (Rasulullah)", mendengar ini buroq merasa malu sehingga sekujur tubuhnya berkeringat, setelah tenang, naiklah Rasulullah keatas punggungnya, dan sebelum beliau banyak Anbiya' yang menaiki buroq ini. Dalam perjalanan, Jibril menemani disebelah kanan beliau, sedangkan Mikail di sebelah kiri, menurut riwayat Ibnu Sa'ad, Jibril memegang sanggurdi pelana buroq, sedang Mikail memegang tali kendali. (Mereka terus melaju, mengarungi alam Allah SWT yang penuh keajaiban dan hikmah dengan Inayah dan RahmatNya), di tengah perjalanan mereka berhenti di suatu tempat yang dipenuhi pohon kurma, lantas malaikat Jibril berkata: "Turunlah disini dan sholatlah", setelah Beliau sholat, Jibril berkata: "Tahukah anda di mana Anda sholat?", "Tidak", jawab beliau, Jibril berkata: "Anda telah sholat di Thoybah (Nama lain dari Madinah) dan kesana anda akan berhijrah". Kemudian buroq berangkat kembali melanjutkan perjalanan, secepat kilat dia melangkahkan kakinya sejauh pandangan matanya, tiba-tiba Jibril berseru: "berhentilah dan turunlah anda serta sholatlah di tempat ini!", setelah sholat dan kembali ke atas buroq, Jibril memberitahukan bahwa beliau sholat di Madyan, di sisi pohon dimana dahulu Musa bernaung dibawahnya dan beristirahat saat dikejar-kejar tentara Firaun. Dalam perjalanan selanjutnya Nabi Muhammad turun di Thur Sina', sebuah lembah di Syam, tempat dimana Nabi Musa berbicara dengan Allah SWT, beliau pun sholat di tempat itu. Kemudian beliau sampai di suatu daerah yang tampak kepada beliau istana-istana Syam, beliau turun dan sholat disana. Kemudian Jibril memberitahukan kepada beliau dengan berkata: "Anda telah sholat di Bait Lahm (Betlehem, Baitul Maqdis), tempat dilahirkan Nabi Isa bin Maryam". Setelah melanjutkan perjalanan, tiba-tiba beliau melihat Ifrit dari bangsa Jin yang mengejar beliau dengan semburan api, setiap Nabi menoleh beliau melihat Ifrit itu. Kemudian Jibril berkata: "Tidakkah aku ajarkan kepada anda beberapa kalimat, jika anda baca maka akan memadamkan apinya dan terbalik kepada wajahnya lalu dia binasa?" Kemudian Jibril AS memberitahukan doa tersebut kepada Rasulullah. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan sampai akhirnya bertemu dengan suatu kaum yang menanam benih pada hari itu dan langsung tumbuh besar dan dipanen hari itu juga, setiap kali dipanen kembali seperti awalnya dan begitu seterusnya, melihat keanehan ini Beliau SAW bertanya: "Wahai Jibril, siapakah mereka itu?", Jibril menjawab:" mereka adalah para Mujahid fi sabilillah, orang yang mati syahid di jalan Allah, kebaikan mereka dilipatgandakan sampai 700 kali. Kemudian beberapa saat kemudian beliau mencium bau wangi semerbak, beliau bertanya: "Wahai Jibril bau wangi apakah ini?", "Ini adalah wanginya Masyithoh, wanita yang menyisir anak Firaun, dan anak-anaknya", jawab Jibril AS. Masyitoh adalah tukang sisir anak perempuan Firaun, ketika dia melakukan pekerjaannya tiba-tiba sisirnya terjatuh, spontan dia mengatakan: "Bismillah, celakalah Firaun", mendengar ini anak Firaun bertanya: "Apakah kamu memiliki Tuhan selain ayahku?", Masyithoh menjawab: "Ya". Kemudian dia mengancam akan memberitahukan hal ini kepada Firaun. Setelah dihadapkan kepada Raja yang Lalim itu, dia berkata: "Apakah kamu memiliki Tuhan selain aku?", Masyithoh menjawab: "Ya, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah". Mengetahui keteguhan iman Masyithoh, kemudian Firaun mengutus seseorang untuk menarik kembali dia dan suaminya yang tetap beriman kepada Allah agar murtad, jika tidak maka mereka berdua dan kedua anaknya akan disiksa, tapi keimanan masih menetap di hati Masyithoh dan suaminya, justru dia berkata: "Jika kamu hendak membinasakan kami, silahkan, dan kami harap jika kami terbunuh kuburkan kami dalam satu tempat". Maka Firaun memerintahkan agar disediakan kuali raksasa dari tembaga yang diisi minyak dan air kemudian dipanasi, setelah betul-betul mendidih, dia memerintahkan agar mereka semua dilemparkan ke dalamnya, satu persatu mereka syahid, sekarang tinggal Masyithoh dan anaknya yang masih menyusu berada dalam dekapannya, kemudian anak itu berkata: "Wahai ibuku, lompatlah, jangan takut, sungguh engkau berada pada jalan yang benar", kemudian dilemparlah dia dan anaknya. Kemudian di tengah perjalanan, beliau juga bertemu dengan sekelompok kaum yang menghantamkan batu besar ke kepala mereka sendiri sampai hancur, setiap kali hancur, kepala yang remuk itu kembali lagi seperti semula dan begitu seterusnya. Jibril menjelaskan bahwa mereka adalah manusia yang merasa berat untuk melaksanakan kewajiban sholat. Kemudian beliau juga bertemu sekelompok kaum, di hadapan mereka ada daging yang baik yang sudah masak, sementara di sisi lain ada daging yang mentah lagi busuk, tapi ternyata mereka lebih memilih untk menyantap daging yang mentah lagi busuk, ketika Rasulullah menanyakan perihal ini, Jibril menjawab: "Mereka adalah manusia yang sudah mempunyai isteri yang halal untuknya, tapi dia justru berzina (berselingkuh) dengan wanita yang jelek (hina), dan begitupula mereka adalah para wanita yang mempunyai suami yang halal baginya tapi justru dia mengajak laki-laki lain untuk berzina dengannya". Ketika beliau melanjutkan perjalanan, tiba-tiba seseorang memanggil beliau dari arah kanan: "Wahai Muhammad, aku meminta kepadamu agar kamu melihat aku", tapi Rasulullah tidak memperdulikannya. Kemudian Jibril menjelaskan bahwa itu adalah panggilan Yahudi, seandainya beliau menjawab panggilan itu maka umat beliau akan menjadi Yahudi. Begitu pula beliau mendapat seruan serupa dari sebelah kirinya, yang tidak lain adalah panggilan nashrani, namun Nabi tidak menjawabnya. Walhamdulillah. Kemudian tiba-tiba muncul di hadapan beliau seorang wanita dengan segala perhiasan di tangannya dan seluruh tubuhnya, dia berkata: "Wahai Muhammad lihatlah kepadaku", tapi Rasulullah tidak menoleh kepadanya, Jibril berkata: "Wahai Nabi itu adalah dunia, seandainya anda menjawab panggilannya maka umatmu akan lebih memilih dunia daripada akhirat". Demikianlah perjalanan ditempuh oleh beliau SAW dengan ditemani Jibril dan Mikail, begitu banyak keajaiban dan hikmah yang beliau temui dalam perjalanan itu sampai akhirnya beliau berhenti di Baitul Maqdis (Masjid al Aqsho). Beliau turun dari Buraq lalu mengikatnya pada salah satu sisi pintu masjid, yakni tempat dimana biasanya Para Nabi mengikat buraq di sana. Kemudian beliau masuk ke dalam masjid bersama Jibril AS, masing-masing sholat dua rakaat. Setelah itu sekejab mata tiba-tiba masjid sudah penuh dengan sekelompok manusia, ternyata mereka adalah para Nabi yang diutus oleh Allah SWT. Kemudian dikumandangkan adzan dan iqamah, lantas mereka berdiri bershof-shof menunggu siapakah yang akan mengimami mereka, kemudian Jibril AS memegang tangan Rasulullah SAW lalu menyuruh beliau untuk maju, kemudian mereka semua sholat dua rakaat dengan Rasulullah sebagai imam. Beliaulah Imam (Pemimpin) para Anbiya' dan Mursalin. Setelah itu Rasulullah SAW merasa haus, lalu Jibril membawa dua wadah berisi khamar dan susu, Rasulullah memilih wadah berisi susu lantas meminumnya, Jibril berkata: "Sungguh anda telah memilih kefitrahan yaitu al Islam, jika anda memilih khamar niscaya umat anda akan menyimpang dan sedikit yang mengikuti syariat anda". Kemudian setelah beliau menyempurnakan segalanya, maka tiba saatnya beliau melakukan mi'raj yakni naik bersama Jibril menembus langit satu persatu sampai akhirnya berjumpa dengan Khaliq-nya. Bagaimana dan apa saja yang beliau temui pada Mi'raj ini sampai akhirnya beliau kembali ke Makkah, Insya Allah akan kita paparkan pada edisi berikutnya.