BUKTI CINTA ULAMA’ HARAMAIN KE SYAIKH ZAINUDDIN

MURASALAH SHUHBIYYAH
(Min Baladil Haram ila Anfenani)
 
Dokumen sejarah ini bercerita tentang hubungan keberkahan keilmuan dan relasi perjuangan dalam berbagai dimensi. Kita telaah satu persatu Surat shuhbiyyah ulama ini kepada guru besar NAHDLATUL WATHAN TGKH M. ZAINUDDIIN AM.
1. Surat Dari SYAIKH ISMAIL USTMAN ZAIN AL-YAMANI AL MAKKY Ayahanda Dari SYAIKH DR. MUHAMMAD ISMAIL USTMAN ZAIN.
Beliau bertutur dengan bahasa yang tawadhu’ dari sang faqir kepada Allah ISMAIL USTMAN ZAIN ke hadapan saudara kami yang mencintai kami da’i yang terhormat SYAIKH Muhammad Zainuddin. Beliau beriqrar dengan lima Hal:
1. “Annana nuwali man tawallauna” 
(Kami tidak akan tunduk patuh kepada siapapun orang yang berpaling darimu)
2. “Wa nuhibbu man yuhibbuna”
(Kami mencintai siapapun yang mencintaimu)
3. “Man laa yuhibbukum laa nuhibbuhu”
(Orang yang tidak mencintaimu Kami tidak akan pernah mencintainya), semata-mata mengamalkan hadits Nabi Muhammad SAW.
4. “Fanardho ma tardhauna”
(Kami rela/suka/senang terhadap apa yang engkau senangi)
5. “Wa nakrohu maa takrohuun”
(Kami benci apa yang kamu benci)
Semoga keselamatan DARI Allah untuk mu wahai sahabatku SYAIKH Zainuddin.
KATA HATI SANG ULAMA KEPADA SYAIKH ZAINUDDIN. DURHAKA BESAR BAGI SIAPA SAJA YANG MELANGGAR KATA HATI SANG ULAMA INI.
2. Ungkapan Penghormatan Prof. DR MUHAMMAD ALAWI AL-MALIKY
“SIYADAH ALMUHTARAM ALMUKARRAM ALMURABBY ALKABIIR ALMUJAAHID ALAZHIM FI SABIILILLAH ASSYAIKH MUHAMMAD ZAINUDDIN.
Hadiahmu yang berharga itu telah sampai kepadaku dan aku terima dengan penuh suka cita. Kami berdoa untukmu dan untuk organisasi NAHDLATUL WATHAN beserta seluruh thullab yang mengaji di saya agar diterima semua perjuanganmu oleh Allah. Saya memohon kepadamu saudaraku untuk memasukkan namaku Muhammad ALAWI bersama namamu dan nama madrasah asshaulatiyah di saat membaca Hizib Imam Al-Ghazaliy (As-Sirrul Mashun) “A’daauna lan yashilu ilana binnafsi…wa ila Muhamad ALAWI wala ila Muhammad Zainiddin wa ila asshaulatiyati…” moga diperkenankan.
Terakhir saya berhadiah kepadamu berupa uang 3jta rupiah untuk membatu perjuangan madrasahmu. Sekian jangan lupakan kami dalam doamu”
Ini pelajaran penting bagi kita bagaimana seorang ULAMA saling berbagi doa dan berbagi hadiah. Semata-mata merekat tali ukhuwwah ijtihadiyyah wa ilmiyyah antara sesama ULAMA Aswaja. Subhanallah beruntunglah orang yang pernah mujalasah dengan beliau semua.
3. Tautan Hati Sang Mudir Madrasah As-Shaulatiyah SYAIKH Mas’ud Salim Rahmatullah.
Hadratashohibil fadhilah wa lidinalkarim wa ustazina aljalil maulanassyaikh Muhammad ZAINUDDIN.
Surat ini sangat panjang sekali 3 lembar yang intinya sebagai berikut:
Kecintaan Kami kepadamu tidak bisa tertandingi baik di alam nyata maupun di alam doa sebab engkau Barokatussalaf (berkahnya orang shaleh) sebaik-baik orang yang cinta kepada madrasah Shaulatiyah dan keluarga Madrasah Shaulatiyah. Saya pastikan untuk membaca doa Hizib dan Wirid-wirid yang engkau ajarkan maupun yang engkau terima dari Masyaikh untuk diamalkan di Madrasah Shaulatiyah. Saya membenci orang-orang yang membencimu, memusuhimu apalagi menghalangi perjuanganmu. Apa yang terjadi saat ini yang menimpa Nahdlatul Wathan sungguh menjadi musuh Nahdlatul Wathan dan musuh ULAMA’. Maka tiada henti-hentinya kami bermohon semoga mereka yang tidak senang kepadamu mendapatkan hidayah.
Terakhir saya merasa senang dan bahagia sekali dengan kedatangan cucumu LALU SAKTI (TGH. L. Gede SAKTI Muhammad Ali Amir Murni) yang akan melanjutkan studinya di Madrasah Shaulatiyah saya berharap bisa menuntut ilmu dan menjadi keluarga besar Asshaulatiyah.
4. Surat Kehormatan Dari Syaikh Qosim Al-Ahdal. 
Shohibal Fadhilah Maulana Al-‘Allamah Al-Mujaahid ASSYAIKH Muhammad Zainuddin.
Beliau bertutur : “Kami sangat mencintaimu dan bahagia sekali bisa bersua meski via surat ini. Kami setiap hari setiap waktu dengar namamu disebut, disanjung dan didoakan oleh Guru Besar kita Maulana Al-‘Allamah ASSYAIKH Muhammad Hasan Al-Massyath. Maka tidak ada KATA lain selain mencintai perjuanganmu dan membenci siapapun yang merusak perjuanganmu. Sekalian Kami sampaikan salam DARI putra Guru Besar kita” 
5. Kiriman Akademik Dari Dosen Universitas Ummul Quro Dr. ABDUL WAHHAB IBRAHIM ABU SULAIMAN.
SHOHIBAL FADHILAH BAQIYATUSSALAFI AS-SHOLIH AS-SYAIKH ZAINUDDIN.
Beliau bertutur : “Bagaimana SYAIKH ZAINUDDIN menerima riwayat-riwayat keilmuan baik hadits, fiqih dari ulama2 besar yang hidup pada zamannya, saya pastikan SYAIKH ZAINUDDIN lah yang masih tersisa dari ulama-ulama besar itu. Saya tidak segan-segan minta ijazah dan syahadah terkait riwayat-riwayat yang beliau terima dari ulama terdahulu.
Terima kasih atas perjumpaan ini dan kami tetap setia mengikuti dan memperjuangkan NAHDLATUL WATHAN sebagai wadah perjuangan.
Saudaraku! Itulah pengakuan dan pembelaan setia kepada pendiri NWDI, NBDI, NW. Di mana HATI nuranimu, jika engkau berusaha menghancurkan perjuangan NW, kuwalat kuwalat kuwalat lah orang yang menghancurkan perjuangan NW, perjuangan